Pada Senin (9/12/2024) lalu, telah diselenggarakan diskusi publik bertajuk “Kekerasan Berbasis Gender Online di Era Society 5.0, Menjaga Ruang Digital yang Aman dan Inklusif”. Kegiatan ini diinisiasi oleh Sekretariat Jenderal Koalisi Perempuan Indonesia bersama tim Sekretariat Nasional Koalisi Perempuan Indonesia, dengan dukungan dari Yayasan Perempuan Sehat Indonesia melalui program Generation Gender. Pada (7/12/24) yang lalu, digelar aksi turun ke jalan Women’s March Jakarta (WMJ) 2024 yang diinisiasi oleh Perkumpulan Lintas Feminis Jakarta (atau Jakarta Feminist). WMJ 2024 mengangkat tema, “Akhiri Diskriminasi, Lawan Patriarki” sebagai bentuk penyeruan untuk menghentikan kekerasan berbasis gender, diskriminasi, dan ketidakadilan. WMJ 2024 mengajak organisasi jaringan lintas isu untuk berkolaborasi bersama. Mulai dari isu Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) yang sampai sekarang belum disahkan, isu Komisi VIII DPR RI 2024 yang tidak ada representasi perempuan, penerapan UU TPKS yang belum maksimal, penghapusan peraturan-peraturan daerah diskriminatif, kerusakan iklim dan lingkungan, hingga isu Papua dan masih banyak lagi. Aksi berlangsung aman, ramai, meski hujan sempat turun deras. Praktik Tradisi Perbudakan di Sumba Timur: Upaya Mengungkap dan Memutus Rantai Eksploitasi Manusia2/12/2024
Pada Jumat (29/11/2024) telah dilaksanakan diskusi kritis bertajuk “Tinjauan Kritis Tentang Perbudakan di Sumba Timur” dalam rangka memperingati 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (HAKTP) yang berlangsung di Gedung IASTH Lantai 5, Universitas Indonesia (UI) Salemba, Jakarta Pusat. Acara ini diinisiasi oleh Program Studi Kajian Gender Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI, Klaster Riset Perempuan, Generasi Muda, Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial SKSG UI, bekerja sama dengan Komnas Perempuan, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan Persekutuan Perempuan Berpendidikan Teologi Indonesia (PERUATI) Sumba. Pada Kamis (28/11/2024), bertempat di Hotel GranDhika, Jakarta Selatan, telah dilaksanakan diskusi untuk memperingati Hari Perempuan Pembela HAM Internasional. Kegiatan ini juga disiarkan juga secara daring melalui Zoom Meeting dan Live Streaming Youtube Komnas Perempuan. Perempuan Pembela HAM (PPHAM) menjadi sorotan penting dalam upaya memperkuat solidaritas dan gerakan perempuan di kawasan Asia Tenggara. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan organisasi HAM internasional seperti Amnesty Thailand, Office of the United Nations High Commissioner for Human Rights (OHCHR), kemudian juga dihadiri oleh Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) seperti Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), Mama Aleta Fund, KAPAL Perempuan, serta dihadiri pula oleh lembaga pemerintah seperti Kementerian Sosial, Komisi Kepolisian Nasional, dan masih banyak lagi. Pada Sabtu (23/11/2024), Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga menggelar sebuah kegiatan bertajuk “Memahami Interseksionalitas dalam Kajian Perspektif Feminisme: Upaya Membaca Kerentanan Perempuan dan Kelompok Marginal”. Kegiatan ini menghadirkan Dr. Abby Gina Boang Manalu, Direktur Eksekutif Yayasan Jurnal Perempuan, sebagai narasumber utama, dengan Ieawati Azizah bertindak sebagai moderator. Acara ini dihadiri oleh dosen dan mahasiswa, acara ini membahas tema interseksionalitas yang relevan dalam upaya memahami kompleksitas ketidakadilan sosial, khususnya yang dialami perempuan dan kelompok rentan. Pada Kamis (21/11/2024), telah diselenggarakan kelas Kajian Filsafat dan Feminisme (KAFFE) oleh Jurnal Perempuan secara daring melalui Zoom. Pemateri KAFFE bulan ini adalah Dr. Abby Gina Boang Manalu, yang merupakan seorang dosen di jurusan Ilmu Filsafat Universitas Indonesia (UI) serta Direktur Eksekutif Yayasan Jurnal Perempuan. Tema yang diangkat pertemuan kali ini, “Memahami Interseksionalitas sebagai Pertimbangan Kerentanan Perempuan dan Kelompok Marginal”, menyorot bagaimana pentingnya memahami kerentanan menggunakan pendekatan interseksionalitas dalam upaya advokasi pemenuhan hak kelompok yang terpinggirkan. Jumat (15/11/24) yang lalu, Indonesia untuk Kemanusiaan (IKa), bekerja sama dengan Komnas Perempuan dan Delegasi Uni Eropa, dan International Society of Sustainability Professionals (ISSP), mengadakan konferensi pers di Ke:kini Ruang Bersama, Jakarta. Konferensi pers ini dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda dan menyambut Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP), Indonesia untuk Kemanusiaan (IKa). Pada Rabu (13/11/24), Komnas Perempuan memperingati Hari Pahlawan Nasional 10 November melalui sebuah webinar bertajuk “Pahlawan Perempuan dalam Catatan Sejarah Indonesia”. Acara ini menghadirkan tiga narasumber, yakni Veryanto Sitohang (Komisioner Komnas Perempuan), Rosramadhana (Dosen Pendidikan Antropologi Universitas Negeri Medan–UNM), dan Luviana (Jurnalis Konde.co). Webinar ini dipandu oleh Yefri Heriani, dengan fokus utama pada tiga tokoh perempuan yang luar biasa: Ratu Ageng Tegalrejo, R.A. Soetartinah, dan S.K. Trimurti. Rabu (13/11/2024) lalu, CEDAW Working Group Indonesia (CWGI) dan The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia, dengan dukungan dari Joint Initiative for Strategic Religious Action (JISRA), menggelar kegiatan Peluncuran dan Orientasi Review Digital CEDAW secara daring melalui Zoom, dihadiri oleh aktivis hingga perwakilan organisasi masyarakat sipil (OMS) yang telah lama berkecimpung dalam isu hak perempuan di Indonesia. Pembicara dalam orientasi ini diisi oleh rekan-rekan dari AMAN Indonesia, yaitu Neny dan Ruby Kholifah. Hadir pula perwakilan dari CWGI, yaitu Dewi Tjakrawinata dan Rena Herdiyani. Pada Senin (4/10/2024) lalu, Cakra Wikara Indonesia (CWI) menggandeng Komite Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (KPPKS) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) mengadakan diskusi publik bertajuk “Peran Strategis Kepala Daerah dalam Implementasi UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual” di Kampus FISIP UI, Depok, Jawa Barat. Kegiatan ini juga didukung oleh program INKLUSI. Menghadirkan beberapa Calon Gubernur (Cagub) dan panelis ahli, diskusi ini sekaligus bertujuan untuk mendesak komitmen para Cagub yang hadir terhadap pemaksimalan UU TPKS di tingkat daerah. |
Jurnal Perempuan
terindeks di: Archives
January 2025
Categories |