Representasi perempuan di media Indonesia kerap kali ditampilkan dengan diskriminatif. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya judul-judul berita yang merendahkan perempuan, muatan berita yang misoginis, maupun tidak berimbangnya narasumber laki-laki dan perempuan yang dihadirkan dalam berita. Akibatnya, perempuan rentan diobjektifikasi oleh media. Membahas tema tersebut, pada Jumat (20/5/2022) lalu, Unit Kegiatan Mahasiswa Forum Diskusi Ilmiah Mahasiswa (UKM Fodim) Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya menggelar talkshow bertajuk ‘Lawan Perundungan Seksual: Wanita Bukan Objek Media!’ sebagai rangkaian dari Article Journalism Competition. Hadir sebagai narasumber, yaitu Alex Junaidi (Direktur Serikat Jurnalis untuk Keberagaman – SEJUK) dan Amelia Ayu Kinanti (Pemimpin Redaksi Beautynesia). Talkshow ini diselenggarakan secara online melalui platform Zoom Meeting. Pandemi COVID-19 menggerus ketahanan ekonomi keluarga kelas menengah dan kelas bawah. Setelah hampir tiga tahun melanda dunia, banyak keluarga yang kehilangan penghasilannya secara mendadak. Di saat-saat tersebut, perempuan menunjukkan resiliensinya dengan mengambil peran sebagai pencari nafkah utama keluarga. Perempuan juga mengembangkan komunitas-komunitas untuk memberdayakan satu sama lain. Ketangguhan perempuan ini juga pernah menjadi cita-cita Raden Ajeng Kartini (1879-1904) dalam memperjuangkan emansipasi perempuan. |
Jurnal Perempuan
terindeks di: Archives
August 2024
Categories |