Bertempat di KeKini Coworking Space, Jakarta Pusat, Inklusi bersama Migrant Care dan Pena Bulu menyelenggarakan acara peluncuran buku Dilema Bansos pada Rabu (24/1/2024) yang lalu. Dihadiri oleh Budi Susilo (Deputi Direktur Eksekutif Pena Bulu), Hamong Santono (Penulis Dilema Bansos), Yanu Endar Prasetyo (Penulis Dilema Bansos dan Badan Riset dan Inovasi Nasional—BRIN), Wahyu Susilo (Migrant CARE), Romlawati (Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga—PEKKA), dan Dian Kartika Sari (Aktivis Perempuan), acara ini meliputi diskusi mengenai latar belakang publikasi buku Dilema Bansos. Setelah dua tahun pengesahan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS), laporan mengenai kasus-kasus kekerasan seksual (KS) tidak kemudian berkurang maupun berhenti. Implementasi UU TPKS yang seharusnya mampu memberikan hak keadilan kepada para korban juga belum dapat direalisasikan secara efektif. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pemahaman mengenai UU TPKS secara spesifik dan menyeluruh. Pada Jumat (26/1/2024) lalu, Kalyanamitra--organisasi nirlaba yang berfokus pada isu perempuan, keadilan, dan kesetaraan gender--mengadakan diskusi daring bertajuk "Riuh Pemilu 2024: Apa Peran Orang Muda, Gaes?" bersama tokoh-tokoh perempuan yang bergerak di bidang politik. Diskusi dilakukan melalui media sosial, melalui fitur live di Instagram selama satu jam. Para tokoh yang diundang, yakni Khoirunissa Nur Agustyati sebagai Direktur Perludem (Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi) dan Lady Diandra sebagai Project Officer dari Generasi Melek Politik. Marisa, sebagai moderator sekaligus perwakilan dari Kalyanamitra, memulai diskusi dengan membahas pentingnya generasi muda bagi keberlangsungan Pemilu 2024 mendatang. Bukan Pengabdian, Tapi Pekerjaan: Eksperimen Sosial Kerja Perawatan Magdalene dan ILO Indonesia23/1/2024
Media berperspektif gender, Magdalene, bersama International Labour Organization (ILO) Indonesia mengadakan pemutaran dan diskusi film hasil eksperimentasi sosial terkait kerja perawatan dan perempuan pada Kamis (18/01/2024) di Kineforum Asrul Sani, Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat. Acara yang dimulai pukul 10:00 WIB ini dengan tajuk “Eksperimen Sosial Kerja Perawatan” berusaha menyampaikan urgensi kerja keperawatan melalui mendokumentasikan aktivitas dan keluh kesah yang dialami oleh lima partisipan perempuan yang berdomisili di Jabodetabek dengan latar beragam. Rangkaian acara dimulai dengan pemutaran film, lalu dilanjutkan dengan diskusi bersama para pakar. Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) yang kurang dari satu bulan lagi, Migrant CARE melaksanakan konferensi pers Catatan Awal Pemantauan Pemilu Luar Negeri pada tanggal 18 Januari 2024 pukul 13.00—15.00 secara bauran. Konferensi pers ini menghadirkan Wahyu Susilo, Direktur Eksekutif Migrant CARE; Trisna D.Y. Aresta, Koordinator Pengelolaan Pengetahuan, Data, dan Publikasi Migrant CARE; Usep Hasan Sadikin dari Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem); dan Masykurudin Hafidz dari Akademi Pemilu dan Demokrasi Indonesia. Selain itu, konferensi pers ini juga menghadirkan testimoni dan pengalaman dari para pekerja migran Indonesia (PMI) yang berada di Hong Kong, Taiwan, Singapura, dan Malaysia. Menjelang pesta demokrasi pada bulan Februari tahun 2024 ini, publik dituntut untuk berpartisipasi secara politik di Pemilu nanti. Namun, nyatanya, partisipasi politik belum dapat diakses oleh setiap orang di ruang publik, terkhususnya perempuan dan kelompok marginal di Indonesia. Bahkan, sering kali partisipasi politik perempuan hanya dipenuhi sebanyak 30 persen yang dianggap sebagai syarat saja. Terkait permasalahan ini, KAFFE Januari 2024 bersama Bivitri Susanti, pengajar di Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera, mendiskusikan masalah ketidaksetaraan partisipasi politik melalui kelas daring yang bertajuk “Partisipasi Perempuan dan Kelompok Marginal dalam Aktivisme Politik”. Kelas yang dilaksanakan pada Senin (15/01/2024) pukul 19.00 WIB tersebut dibuka dengan pembahasan mengenai pengertian aktivisme politik dan ruang publik “Perempuan tidak boleh ditinggalkan, suara perempuan menentukan” Koalisi Perempuan Penyelamat Demokrasi mengadakan deklarasi bertajuk perempuan penyelamat demokrasi dan HAM pada Jumat (22/12/2023) yang bertempat di Kantor Komnas Perempuan, Jakarta Pusat. Deklarasi ini diselenggarakan berbarengan dengan memperingati Hari Gerakan Perempuan Indonesia yang ke-95 dengan melibatkan suara 30 organisasi perempuan dan intelektual lainnya yang prihatin atas lemahnya keberpihakan visi, misi, serta agenda yang diusung oleh calon kandidat presiden dan wakil presiden untuk masa jabatan 2024-2028. |
Jurnal Perempuan
terindeks di: Archives
August 2024
Categories |