Pada Senin (7/10/2024) lalu, Komnas Perempuan melangsungkan Kuliah Umum sebagai penanda Pembukaan dan Pelatihan Penghapusan Kekerasan Seksual Bagi Aparat Penegak Hukum, Pengada Layanan dan Pendamping dengan Perspektif HAMBG dan SPPT-PKKTP. Kuliah umum pembuka ini dilaksanakan secara daring dengan tujuan meningkatkan kesadaran mengenai kekerasan seksual yang lebih luas. Andy Yentriyani, Ketua Komnas Perempuan melalui wakilnya, Olivia Chadidjah Salampessy, menyampaikan bahwa harapan dilaksanakannya pelatihan adalah untuk merefleksikan pengadaptasian Undang-undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) selama menjelang 3 tahun disahkan, baik dari tingkat penegak hukum, lembaga pelayanan, yang diselenggarakan oleh pemerintah atau lembaga masyarakat. Pada Selasa (1/10/2024), Universitas Atma Jaya mengadakan Diskusi Kultural ke-6 dengan tajuk “Stigma, Diskriminasi, dan Potensi Pelanggaran HAM pada Anak dan Remaja yang Hidup dengan HIV”. HIV sendiri merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, yakni virus yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia dan hingga kini masih tinggi jumlah penderitanya. Kegiatan Diskusi Kultural ini merupakan kerja sama antara Pusat Penelitian HIV AIDS Universitas Atma Jaya bersama Aliansi Nasional untuk Anak dengan HIV. Kegiatan ini diselenggarakan secara reguler setiap dua minggu sekali, di setiap hari Selasa pada pukul 13.30 WIB. Diskusi ini berlangsung secara daring dan bertujuan untuk menggali lebih dalam akar stigma yang sering kali dialami oleh anak-anak dan remaja yang hidup dengan HIV. Hentikan Kriminalisasi terhadap Aborsi dan Perlindungan Jiwa Perempuan dalam Pandangan Agama4/10/2024
Hak aborsi menjadi sebuah diskursus yang masih menuai pro-kontra di tengah masyarakat Indonesia dengan dominasi teks hukum keagamaan yang tak memihak pengalaman ketubuhan perempuan. Hal ini dibahas tuntas pada sesi diskusi Ajak Speak Up yang telah dilaksanakan pada media siaran langsung Instagram (28/9/2024) oleh media Woman Crisis Center Jombang (WCC Jombang) bersama dengan Mubadalah.id dan Jurnal Perempuan bertajuk “Aborsi Aman dalam Pandangan Agama dan Hukum Positif Indonesia: Pemenuhan Hak Reproduktif bagi Korban Perkosaan”. Membangun Kesadaran Melawan Patriarki: Demi Lingkungan Kerja yang Adil dan Sejahtera bagi Perempuan3/10/2024
Pada Jumat (27/9/2024) Program Studi Kajian Gender Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) bersama Populix menggelar seminar diskusi bertajuk “Menciptakan Lingkungan Kerja yang Inklusif: Langkah Menuju Kesetaraan Gender”. Acara yang berlangsung di Gedung IASTH Lantai 5 UI Salemba ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, baik dari kalangan akademisi, aktivis, pekerja perempuan, serikat buruh, media, hingga pemerintah. Pada Kamis (26/9/2024) Yayasan Kesehatan Perempuan (YKP) menggelar seminar bertajuk “SEMESTA”, yang merupakan singkatan dari Sehat, Aman, Tanpa Stigma, bertempat di Rumah Belajar Indonesia Corruption Watch (ICW), Jakarta Selatan. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Aborsi Aman Internasional. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran tentang aborsi aman di Indonesia serta menghapus stigma yang seringkali menjerat perempuan dalam mengambil keputusan terkait kesehatan reproduksi mereka. Pada Jumat (27/9/24), telah diadakan diskusi publik dalam rangka peluncuran dan diseminasi hasil penelitian bertajuk “Catatan Kelabu Pelindungan Pembela HAM 2014-2023” yang dilakukan oleh Jaringan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) yang tergabung dalam Kaukus Perempuan Pembela HAM (PPHAM) dan difasilitasi oleh Kemitraan. Diskusi publik ini dihadiri oleh berbagai aktivis, peneliti, jurnalis, mahasiswa, perwakilan OMS, kementerian, serta berbagai lembaga-lembaga pemerintah. Jurnal Perempuan sendiri menjadi salah satu pihak yang diundang untuk hadir dalam diskusi publik ini, dan telah berkesempatan untuk hadir secara daring. Ekosistem digital merupakan ranah yang sangat bias karena berbagai peraturan hukum yang menjadi acuan utama di dalamnya sering kali tidak berperspektif korban kekerasan seksual. Laporan dari Komnas Perempuan mengenai kasus kekerasan berbasis gender seksual telah menyingkap bahwa per 2024 terdapat 1801 kasus berkaitan dengan konteks tersebut. Kuantitas ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2022 dengan 1638 kasus, dan 2021 dengan 940 kasus. Angka-angka ini hanya merupakan bagian dari fenomena gunung es karena pada praktiknya terdapat banyak korban kekerasan seksual berbasis digital yang tidak melapor. Sebagai upaya menggaungkan implementasi hukum dalam menanggulangi kekerasan seksual dalam ranah digital, Jurnal Perempuan menggandeng Lidwina Inge Nurtjahyo melalui kelas Feminisme dan Filsafat (KAFFE) September 2024 pada Senin (23/9/2024) lalu. Pada Jumat (20/9/2024), Universitas Indonesia mengadakan lokakarya bertajuk “Gender Action Plan 2024” yang bertempat di Hotel Mercure, Jakarta Selatan. Lokakarya ini diadakan untuk membahas penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait pencegahan penanganan kekerasan seksual di lingkungan Direktorat Innovation and Science Techno Park (DISTP) Universitas Indonesia. Urgensi Reformasi Layanan Kesehatan yang Akomodatif dan Aksesibel bagi Penyandang Disabilitas16/9/2024
Stigmatisasi terhadap penyandang disabilitas masih begitu terinternalisasi di tengah masyarakat Indonesia. Terlebih pada sektor kesehatan yang memarginalisasi hak penyandang disabilitas. Hal ini disebabkan kerangka berpikir kebijakan tidak dilandaskan keberpihakan pada kerentanan kelompok disabilitas. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 masih menjadi kerangka acuan dalam melihat besarnya jumlah perempuan penyandang disabilitas sekitar 51 persen, dan dalam tingkat kemiskinan 18,3 persen dibanding perempuan non-disabilitas yaitu sebanyak 11,4 persen. Perempuan penyandang disabilitas yang memiliki identitas interseksional dalam kemiskinan kemudian rentan mengalami marginalitas berlapis dalam mengakses layanan kesehatan, khususnya kesehatan reproduksi, yang tidak akomodatif. Selasa (10/9/2024), Yayasan Jurnal Perempuan bekerja sama dengan Fakultas Hukum (FH) Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya menggelar acara Pendidikan Publik Jurnal Perempuan 117 yang bertajuk “Penghapusan Kekerasan Seksual dan Keadilan Gender”. Pendidikan Publik ini diselenggarakan secara hybrid, yakni luring di Gedung Yustinus Lt. 14, Kampus Unika Atma Jaya Semanggi, Jakarta dan secara daring melalui Zoom serta Live Streaming YouTube Video Jurnal Perempuan. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa, akademisi, aktivis, dan masyarakat umum yang berdedikasi dan ahli terhadap isu gender, kekerasan seksual, hukum, masyarakat adat, dan hak asasi manusia (HAM). |
Jurnal Perempuan
terindeks di: Archives
August 2024
Categories |