![]() Dalam rangka memperingati ulang tahun Saparinah Sadli--seorang aktivis feminisme, Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, dan Ketua Pertama Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan)--Komnas Perempuan bekerja sama dengan Toeti Heraty Gallery menyelenggarakan pameran Membatik Ketangguhan: Batik Saparinah. Pameran ini bertempat di Cemara 6 Galeri-Teoti Heraty Museum di Menteng, Jakarta Pusat, pada tanggal 22-25 Mei 2023. ![]() Meskipun Indonesia memiliki dasar hukum yang mengatur bahwa aborsi dapat diakses oleh korban perkosaan, kenyataannya kebanyakan korban tidak benar-benar bisa mengaksesnya. Hal ini terjadi karena adanya hambatan pelaksanaan, salah satunya karena batas maksimal dibolehkannya aborsi yang pendek, yaitu sampai usia kandungan 6 tahun (berdasarkan UU Kesehatan) atau 12 minggu (berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana—KUHP Baru). Webinar ini diselenggarakan untuk membahas gagasan untuk mengubah batas maksimal menjadi 14 minggu, yang menghadirkan berbagai perspektif mulai dari pendamping korban, tenaga kesehatan, dan tokoh agama. ![]() Perempuan masyarakat adat mengalami berbagai beban berlapis. Selain menjadi anggota masyarakat adat yang secara formal sulit mengakses layanan kenegaraan, menjadi perempuan turut memperberat beban tersebut. Adanya kekerasan seksual dalam komunitas adat menjadi persoalan yang belum khusus menjadi perhatian penyusun kebijakan. Menanggapi masalah ini, KEMITRAAN melalui program INKLUSI menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) untuk menemukenali bentuk kekerasan seksual dan juga latar belakang situasi kekerasan berbasis gender yang terjadi di komunitas adat. ![]() Kebijakan publik dan peran gender merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan. Pewujudannya dilakukan dalam bentuk pemberian pengaruh pada kesetaraan gender serta peran perempuan dalam formulasi kebijakan. Pengarusutamaan gender dalam kebijakan publik dapat dilaksanakan melalui perluasan partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan, khususnya perihal kepemimpinan di ruang publik. Dalam beberapa tahun belakangan, kepemimpinan perempuan pada instansi publik meningkat. Hal ini merupakan salah satu dampak dari perjuangan partisipasi perempuan dalam ranah publik, yang meningkatkan representasi perempuan dalam kebijakan publik. ![]() Merespons KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Indonesia yang berlangsung dari 9-11 Mei 2023, perwakilan organisasi masyarakat sipil (OMS) di Kawasan ASEAN menggelar Regional Strategic Gathering ASEAN Civil Society Conference/ASEAN People’s Forum (ACSC/APF) pada 5-7 Mei yang berlokasi di Jakarta. Pertemuan ini memiliki tujuan yaitu menyatukan kekuatan guna mendesak pentingnya partisipasi OMS dalam rangka Indonesia sebagai pemimpin di agenda ASEAN tahun ini. Pertemuan ini juga menjadi kesempatan bagi OMS untuk merencanakan serta menyusun strategi konferensi ACSC/APF yang akan berlangsung pada 1-3 September 2023, menyambut KTT ASEAN ke-43 mendatang. ![]() Gerakan radikalisme agama menjadi ancaman bagi perempuan, baik sebagai korban dari radikalisme maupun pendukung atau bahkan pelakunya. Konstruksi patriarki yang menempatkan perempuan pada posisi subordinat turut menyulitkan perempuan untuk keluar dari situasi tersebut. Oleh karena hal tersebut, dalam Kajian Feminisme dan Filsafat (KAFFE) April 2023 yang diinisiasi oleh Jurnal Perempuan, tema yang diangkat adalah “Pemberdayaan Perempuan dan Kesetaraan Gender dalam Mencegah Radikalisme Beragama”. ![]() Salah satu kendala dalam pengarusutamaan feminisme di Indonesia adalah adanya anggapan bahwa feminisme merupakan produk budaya barat serta bertentangan dengan nilai-nilai agama Islam. Guna mematahkan dogma sosial tersebut, Kajian Feminisme dan Filsafat (KAFFE) kedua di bulan Maret 2023 mengangkat tema “Feminisme Islam di Indonesia” dengan menghadirkan Prof. Etin Anwar, Ph.D. selaku pengajar kelas. Etin Anwar adalah dosen Religious Studies di Hobard and William Smith Colleges, Amerika Serikat sekaligus Pendiri Reducates. Kegiatan ini dipandu oleh Retno Daru Dewi G.S. Putri, pada Jumat (31/3/2023) lalu. ![]() Mungkin hampir semua anak muda yang menggunakan internet saat ini pernah mendengar istilah feminisme. Namun, tidak semuanya sungguh-sungguh memahami apa itu feminisme. Lebih sedikit lagi yang memahami bagaimana feminisme bekerja dalam upaya meraih keadilan. Pada Hari Perempuan Internasional beberapa waktu lalu, Retno Daru Dewi G. S. P., selaku redaksi Jurnal Perempuan, berbagi pengetahuan tentang bagaimana mahasiswa dapat memberdayakan perempuan dan kelompok rentan melalui tulisan akademis berperspektif feminis dalam kegiatan For Peace Class yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Mahasiswa dan Keperempuanan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Acara ini diselenggarakan secara baruan pada Jumat (17/3/2023) lalu melalui Zoom Meeting. ![]() Mencintai diri sendiri, kenyamanan dan kedamaian dalam diri, merupakan sebuah tema yang dieksplorasi oleh Narasi dalam kegiatan Indonesia Butuh Anak Muda (IBAM) seri terbaru pada Sabtu, (18/3/2023). Masih dalam peringatan Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day 2023 yang jatuh pada 8 Maret setiap tahunnya, seri indonesia Butuh Anak Muda terbaru ini didesikan sebagai seri perempuan dengan tajuk “Terima Kasih Diri.” ![]() Tidak bisa dipungkiri, Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) masih mengintai perempuan di ruang digital. Menurut UN Women, KBGO adalah berbagai macam kekerasan yang dilakukan menggunakan teknologi. Tindakan seperti menyebarkan foto sensitif seseorang, melontarkan komentar merendahkan, hingga terus menerus menelepon atau mengirimkan pesan berintensi seksual menjadi beberapa bentuk KBGO. Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional (HPI) 2023 sekaligus menanamkan kesadaran akan bahaya KBGO, Isentia Jakarta mengadakan webinar dengan tema “Kekerasan Berbasis Gender Online” pada Jumat (10/3/2023) lalu. |
Jurnal Perempuan
terindeks di: Archives
May 2023
Categories |