Jurnal Perempuan
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
    • Rilis JP
  • Jurnal Perempuan
    • Indonesian Feminist Journal
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Podcast JP
    • Radio JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
    • Biodata Penerima Beasiswa 2024
    • Biodata Penerima Beasiswa 2025
Warta Feminis

“Perempuan Harusnya Lebih Dekat dengan Ide Perdamaian”: Menyingkap Hambatan Perempuan dalam Mempromosikan Perdamaian Pascakonflik

15/7/2024

 
PictureDok. Jurnal Perempuan
     Universitas PTIQ Jakarta menggandeng lima kampus lainnya untuk menyelenggarakan kegiatan Launch and Discussion di Grand Sahid Hotel, Jakarta pada Jumat (12/7) lalu. Kegiatan yang dilaksanakan pada Prambanan Room lantai 2 tersebut mengangkat “Dinamika Perdamaian Berkelanjutan di Indonesia” sebagai tajuk untuk menguak keterikatan hidup perempuan pada implikasi sosial pascakonflik. Ketika berbicara mengenai konflik, budaya yang patriarki masih melekatkan perempuan dengan rangkaian diskriminasinya sehingga peran mereka seringkali terpinggirkan pada konteks ini. Nasaruddin Umar (Rektor Universitas PTIQ Jakarta) melalui pidatonya telah menyinggung bahwa diskriminasi tersebut semakin diperparah dengan adanya hasil tafsir agama yang misoginis sehingga menyebabkan perempuan menjadi korban.

     Sebagai upaya menguak kompleksitas dan ketajaman isu perempuan dalam dinamika perdamaian, kegiatan ini turut mengundang Rizki Amalia Affiat (Integral Knowledge Asia), penulis yang penelitiannya dikupas sebagai bahan diskusi. Adapun beberapa penanggap yang berkompeten di bidang ini, seperti Diah Pitaloka (Anggota DPR RI & Ketua Kaukus Perempuan Parlemen RI), Agung Budi Santoso (Asisten Deputi Perumusan Kebijakan Perlindungan Hak Perempuan), Hosianna Rugun Anggreni (Governance/Women, Peace and Security Programme Analyst, UN Women Indonesia), Heru Susetyo (Dosen dan Peneliti Hukum & HAM, Fakultas Hukum, Universitas Indonesia) turut hadir dalam memperkaya diskusi yang ada.
 
     Pada sesi pertama, Diah Pitaloka menekankan bahwa perempuan lebih dekat dengan ide mengenai perdamaian. Baginya, ketika terjadi suatu konflik yang menimbulkan kekerasan, peran sosial yang melekatkan perempuan pada ranah domestik akan membuat mereka cenderung mengalami beban ganda dibandingkan laki-laki. Tidak hanya melanjutkan kerja-kerja domestik untuk mengurus rumah tangga, perempuan juga menjadi orang yang memastikan anak-anaknya berada pada kondisi yang aman dan nyaman terhindar dari berbagai macam ancaman. Dengannya, kedudukan perempuan sebenarnya menjadi garda terdepan dalam menjaga stabilitas keluarga dan komunitas di tengah-tengah konflik.
 
     Pada sisi lainnya, Rizki Amalia Affiat memaparkan penelitiannya yang menyasar dinamika gender setelah konflik di Aceh, Maluku, dan Bangsamoro Mindanao. Salah satu hasil penelitiannya mengungkap bahwa telah banyak kontribusi yang perempuan sumbangkan untuk menjaga perdamaian. Namun, hal ini tidak diikuti oleh langkah-langkah penyebaran pengaruh dan perubahan persepsi mengenai kepemimpinan mereka. Sebagai contoh aktualnya, meskipun kelompok perempuan telah memegang peran kepemimpinan dalam upaya pembangunan perdamaian, seperti Kongres Perempuan Aceh, jaringan antaragama di Maluku, hingga jaringan perdamaian di seluruh Bangsamoro, mayoritas masyarakat masih percaya bahwa laki-laki yang seharusnya memegang kekuasaan di ruang publik. Dengan demikian, perempuan berakhir menyalurkan kerja-kerjanya di belakang “panggung” semata.
 
     Agung Budi Santoso pada gilirannya memberikan tanggapan terkait dengan penelitian sentral yang diangkat pada diskusi kali ini. Dirinya menambahkan bahwa memang faktor budaya dan norma sosial berkelindan dalam kehidupan perempuan sehingga mereka menjadi lebih rentan terhadap risiko-risiko dalam konflik sosial. Tanggapan ini tidak hanya mengamini temuan bahwa perempuan sering menghadapi tantangan dalam menjalankan peran publik mereka, tetapi juga menyoroti perlunya perubahan dalam persepsi dan pengakuan terhadap kepemimpinan perempuan dalam membangun perdamaian yang berkelanjutan.
 
     Pada gilirannya di sesi kedua, Hosianna Rugun Anggreni mengingatkan bahwa Indonesia telah mengambil komitmen dalam memanifestasikan Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (RAN P3AKS) sebagai upaya mengatasi tantangan berlapis untuk mencegah kekerasan dan memperkuat sistem perlindungan. Melalui konteks yang lebih luas, Hosianna turut menekankan bahwa aktualisasi dari RAN P3AKS juga melingkupi transformasi norma-norma sosial yang mendukung kesetaraan gender bagi perempuan sebagai kelompok rentan dalam suatu konflik.
 
     Heru Susetyo sebagai penanggap terakhir mengeksplisitkan bahwa kekerasan yang bersifat konflik justru diperparah oleh ketidaksetaraan gender yang terinternalisasi dalam budaya dan masyarakat. Dirinya menganggap kekerasan budaya ini mungkin tidak langsung memberikan dampak yang terlihat secara jelas, tetapi sedikit demi sedikit. Pada akhirnya, ada relasi kompleks antara kesetaraan gender dan dinamika kekerasan dalam konteks konflik.
 
     Ketika terdapat kekosongan sumber daya, kekuasaan, dan kesempatan yang setara di tangan perempuan, maka mereka jauh akan lebih rentan mengalami berbagai bentuk kekerasan baik di dalam maupun di luar konflik. Dengannya, langkah-langkah dalam mengkatalisis kesetaraan gender tidak hanya berperan dalam menanggulangi kekerasan kepada mereka dalam posisi yang rentan, tetapi juga melahirkan fondasi yang solid bagi perdamaian secara berkelanjutan.  (Ni Putu Putri Wahyu Cahyani)
​

Comments are closed.
    Jurnal Perempuan
    ​
    terindeks di:
    Picture

    Archives

    June 2025
    May 2025
    April 2025
    March 2025
    February 2025
    January 2025
    December 2024
    November 2024
    October 2024
    September 2024
    August 2024
    July 2024
    June 2024
    May 2024
    April 2024
    March 2024
    February 2024
    January 2024
    December 2023
    November 2023
    October 2023
    September 2023
    August 2023
    July 2023
    June 2023
    May 2023
    April 2023
    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    April 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021
    June 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021
    January 2021
    December 2020
    October 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    April 2020
    March 2020
    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014

    Categories

    All

    RSS Feed

Yayasan Jurnal Perempuan| Alamanda Tower, 25th Floor | Jl. T.B. Simatupang Kav. 23-24 Jakarta 12430 | Telp. +62 21 2965 7992 Fax. +62 21 2927 7888 | [email protected]
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
    • Rilis JP
  • Jurnal Perempuan
    • Indonesian Feminist Journal
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Podcast JP
    • Radio JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
    • Biodata Penerima Beasiswa 2024
    • Biodata Penerima Beasiswa 2025