Terhitung telah dua dekade lamanya sejak pemerintah menerbitkan UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (UU PKDRT). Meskipun begitu, Komnas Perempuan dalam Catatan Tahunannya menemukan fakta bahwa hingga saat ini kasus KDRT masih merajarela. Persoalan inilah yang kemudian berusaha Forum Pengada Layanan (FPL) bedah melalui kegiatan diskusi Bahas Perempuan Volume ke-2. Rabu (5/6/2024) lalu, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Kemenkopolhukam RI) bekerja sama dengan Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) dalam menyelenggarakan Peluncuran Pelaksanaan Piloting Penerapan Pidana Bersyarat Pasal 14A-F Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) sebagai Proyeksi Pelaksanaan Pidana Pengawasan dan Kerja Sosial pada KUHP Baru melalui Pendekatan Keadilan Restoratif. Menyambut Bulan Kebanggaan pada bulan Juni 2024, Girls Up Jakarta bekerja sama dengan Komunitas Mahasiswa Filsafat Universitas Indonesia (Komafil UI) menggelar acara bertajuk “Reconstructing the Concept of Gender”. Acara yang diadakan di Auditorium Gedung I Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI ini mengundang lima orang pembicara; Stebby Julionatan (Penulis), Nurdiansyah Dalidjo (Penulis Queer), Ayara Bhanukusuma (Film Maker), Yumna Fae (Alumni Ilmu Filsafat UI), dan Ikhaputri Widiantini (Dosen Departemen Filsafat, FIB UI). Pada Kamis (6/6/2024) lalu, @america, pusat kebudayaan milik Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) yang terletak di Jakarta menyelenggarakan forum diskusi yang bertajuk, “Women in Finance: Financial Inclusion for Everyone”. Kegiatan yang diselenggarakan secara daring dan luring tersebut menjadi wadah bagi para perempuan yang ahli di bidangnya untuk mentransmisikan pengetahuan perihal literasi keuangan. Mengundang tiga pembicara perempuan, yakni Sekar Putih Djarot (Director Public Communication Group dari Otoritas Jasa Keuangan – OJK), Veronica Colondam (Founder & CEO Yayasan Cinta Anak Bangsa – YCAB), dan Melissa Marszalek (Commercial Attaché of FCS, U.S. Embassy Jakarta), diskusi yang dihadirkan kali ini memiliki urgensinya dalam mendukung perempuan untuk mengasah kemampuan pengelolaan keuangan sehingga mereka mampu berdiri secara independen tanpa bergantung dengan pihak lain. Pada Kamis (30/5/2024), Perempuan Mahardhika Jakarta melakukan Diskusi Publik bertajuk "Agenda Gerakan Perempuan Menyongsong Pemerintahan Baru: Belajar dari Perlawanan Perempuan di Masa Orba" melalui Zoom Meeting. Acara ini mengundang Mike Verawati dari Koalisi Perempuan Indonesia; Yeni Rosa sebagai Direktur Perhimpunan Jiwa Sehat; Dhianita Kusuma P. sebagai penulis buku "Mengenal Orde Baru"; dan Vivi Widyawati dari Perempuan Mahardhika sebagai pembicara. Suara-Suara yang Dibungkam: Menyibak RUU Penyiaran dan Ancamannya Bagi Pers dan Kelompok Rentan30/5/2024
Jakarta Feminist, sebuah komunitas feminis berbasis wilayah Jabodetabek yang bergerak dalam mempromosikan nilai-nilai keadilan gender, menginisiasi sesi live Instagram pada Senin (27/5/2024). Kegiatan yang juga diselenggarakan secara offline melalui undangan tersebut berupaya menyibak isu yang sedang hangat di Indonesia, yakni Rancangan Undang-Undang (RUU) Penyiaran. Dengan mengadopsi perspektif gender dalam diskusinya, Jakarta Feminist mengundang Echa Wao’de (Arus Pelangi), Ian Hugen (Content Creator), Bhenageerushtia (Remotivi), dan Eni Puji Utami (Koalisi Masyarakat Sipil Anti Kekerasan Seksual—KOMPAKS) guna menyelidiki pengaruh penciptaan regulasi baru ini oleh lembaga legislatif dalam membatasi masyarakat sipil untuk mengaktualisasikan diri mereka sebagai manusia yang utuh dan memiliki hak-hak dasar kemanusiaan. Ngopi Cakep Re.Search #18: Orkestrasi Elemen Wirausaha Sosial Demi Perubahan Berkelanjutan22/5/2024
Jumat (17/05/2024) lalu, Resource Hub for Strengthening Capacity on Financial Resilience (Re.Search) telah menyelenggarakan diskusi bertemakan “Inisiatif Kewirausahaan Sosial oleh Organisasi Masyarakat Sipil”. Kegiatan yang dilaksanakan secara daring ini dimoderatori oleh Engelina Halim (Spesialis Manajemen Pengetahuan PLUS) dan menghadirkan Nani Zulminarni (Direktur Asia Tenggara Yayasan Ashoka Indonesia) serta Emilia Tri Setyowati (Sekretaris Eksekutif Yayasan Bina Swadaya) selaku narasumber. Komnas Perempuan secara konsisten membangun memorialisasi dengan melibatkan berbagai unsur publik sebagai wadah bersama untuk merawat ingatan atas Tragedi Mei 98. Komnas Perempuan bekerja sama dengan komunitas korban pelanggaran HAM masa lalu, pendamping korban, dan masyarakat luas, termasuk melibatkan pendekatan intensif dengan pemerintah daerah di Medan, Solo, dan Surabaya. Komnas Perempuan mengingatkan dan mendorong upaya negara untuk menyelesaikan pelanggaran HAM berat di masa lalu, baik secara yudisial maupun non-yudisial melalui serangkaian peringatan. Salah satunya adalah webinar bertajuk “Pelanggaran HAM Masa Lalu di Persimpangan Jalan” yang diselenggarakan Senin (13/5/2024) lalu. Dalam rangka peringatan Hari Bumi Sedunia, pada Selasa (20/4/2024), Girl Up Jakarta berkolaborasi dengan Ashoka Indonesia, mengadakan Webinar Spesial Earth’s Day dengan topik menarik mengenai “Ecofeminism: Peran Wanita dalam Isu Lingkungan”. Girl Up Jakarta merupakan sebuah komunitas yang dibawahi oleh PBB, yang berfokus pada isu kesetaraan gender. Sedangkan Ashoka Indonesia merupakan organisasi yang berkelut pada kewirausahaan global. Kegiatan diselenggarakan secara daring via platform Zoom dan diikuti oleh partisipan dengan berbagai macam latar belakang Pada Kamis (2/5/2024), Program Studi Kajian Gender, Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG), Universitas Indonesia, menyelenggarakan Kuliah Tamu yang bertajuk “Indonesian Domestic Workers in Gig Work”. Kegiatan yang diadakan di Aula SKSG Gedung IASTH lantai 5, Kampus UI Salemba pada pukul 15.00-17.00 WIB tersebut mengundang seorang akademisi dari Yokohama National University, yakni Keiko Hirano, Ph.D. |
Jurnal Perempuan
terindeks di: Archives
June 2024
Categories |