Dok. Goethe-Institut Indonesien / Inge Dhewanti Kita tidak pernah membicarakan mengenai harapan yang hadir dalam pemikiran Hannah Arendt. Meski betul bahwa Arendt tidak secara spesifik menuliskan mengenai afeksi, empatik, atau harapan dalam tulisan-tulisannya. Namun, hal tersebut dapat kita terjemahkan di masa sekarang yang kerap menganggap filsafat tidak menjejakkan kaki atau kurang berefleksi. Kira-kira seperti itu yang disampaikan oleh Ikhaputri Widiantini pada pembukaan presentasinya berjudul "Membaca Arendt Lewat Layar: Politik Harapan di Tengah Banalitas" pada Jumat (18/7/2015) yang lalu. Dok. Jurnal Perempuan Pada Selasa (15/7/2025), Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFENet) meluncurkan hasil riset “Aksesibilitas Layanan Situs Web Layanan Publik Indonesia untuk Disabilitas Netra”. Dalam proses riset ini SAFENet bekerjasama dengan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta untuk mengadakan survei. Dok. Jurnal Perempuan Senin (14/7/2025), Lembaga Partisipasi Perempuan kembali mengadakan kegiatan Webinar dengan judul Penyangkalan Perkosaan Massal dalam Kerusuhan Mei 1998 dan Dampaknya bagi Korban. Webinar ini menghadirkan dua narasumber yaitu, Marzuki Darusman (Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta Kerusuhan Mei 1998) dan Sondang Frishka Simanjuntak (Komisioner Komnas Perempuan Periode 2025-2030), dipandu oleh Dea Safira Basuki (aktivis feminis). Dilaksanakan secara daring via Zoom Meeting, acara ini dihadiri oleh para aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), pegiat hukum, anggota Tim Gabungan Pencari Fakta kerusuhan Mei 1998, keluarga korban kekerasan seksual, dan masyarakat umum. Dok. Jurnal Perempuan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta bekerjasama dengan INKLUSI untuk mengadakan acara diskusi dengan tajuk “Kegiatan Peluncuran dan Bedah Buku Pesantren Ramah Anak”, Selasa (8/7/2025). Acara ini membedah dua buku, yakni Menuju Pesantren Ramah Anak dan Menjaga Marwah Pesantren. Kedua buku ini merupakan hasil penelitian dari sebuah tim penelitian yang terdiri dari Windy Triana, Haula Noor, Narila Mutia Nasir, Aptiani Nur Jannah, Savran Billahi, Grace Sandra Pramesty Rachmanda, Bambang Ruswandi, Fikri Fahrul Faiz, Dedy Ibmar, dan Citra Dwikasari. Dok. Jurnal Perempuan Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-9 Program Studi Kajian Gender Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia, diselenggarakan sebuah seri diskusi akademik dengan tajuk utama “Kreativitas dan Aktivisme dalam Riset Gender-Interseksional”. Kegiatan ini bertujuan untuk membuka ruang dialog kritis dan reflektif mengenai perkembangan riset-riset gender yang bersifat interseksional, kreatif, dan berpihak pada pengalaman perempuan dari berbagai latar. Seri diskusi ini terbagi ke dalam beberapa sesi, dan pada Kamis (3/7/2025) sesi ketiga dilangsungkan secara daring melalui Zoom Meeting dengan judul khusus “Digital Citizenship & Girls’ Gender Empowerment”. Narasumber utama dalam diskusi kali ini adalah Dr. Annisa Beta, akademisi dari School of Culture and Communication, University of Melbourne, Australia. Dok. Jurnal Perempuan Koalisi masyarakat sipil mendesak pemerintah dan DPR RI untuk mempercepat pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PRT) menjadi undang-undang. Desakan ini mencuat dalam diskusi publik bertajuk “Akselerasi Pengesahan RUU Perlindungan PRT” yang diselenggarakan pada Rabu (18/6/2025). Diskusi ini diselenggarakan oleh CEDAW Working Group Indonesia (CWGI), JALA PRT, Kalyanamitra, dan Penabulu. Dok. Rumah KitaB Rumah Kitab menyelenggarakan sebuah webinar bertajuk “Ketika Rumah Tak Lagi Aman: Stop Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga” pada Kamis (12/6/2025). Acara ini digelar secara daring melalui platform Zoom dan diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Webinar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai tingginya angka kekerasan seksual terhadap anak, khususnya yang terjadi di lingkungan keluarga sendiri. Rumah KitaB menggandeng berbagai narasumber kompeten dari kalangan pemerintah, psikolog, hingga aktivis anak dan tokoh agama. Dok. Jurnal Perempuan Pada Jumat (13/6/2025) pada Konferensi Pers “Kami Perempuan Indonesia: Menolak Pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon”, sejumlah aktivis perempuan dan pegiat HAM mengecam pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut kasus perkosaan massal terhadap perempuan Tionghoa pada Mei 1998 sebagai hoaks atau rumor belaka. Pernyataan dari politikus tersebut keluar pada kegiatan Real Talk with Uni Lubis pada Senin (8/6/2025). Pernyataan ini sangat melukai para korban perkosaan massal 1998 dan seluruh perempuan Indonesia, dan sekaligus berupaya “mencuci” kejahatan HAM era Orde Baru. KAFFE Mei 2025: Femisida, Kekerasan yang Sistemik, dan Kegagalan Negara dalam Melindungi Perempuan30/5/2025
Dok. Jurnal Perempuan Pada Rabu (28/5/2025), Yayasan Jurnal Perempuan menyelenggarakan KAFFE (Kajian Feminis dan Filsafat) bertajuk “Femisida: Kekerasan Berbasis Gender dan Kegagalan Negara dalam Melindungi Perempuan”. Kelas kali ini membahas mengenai femisida dan beragam kompleksitas yang menyertainya, termasuk tentang tanggung jawab negara dalam mengatasinya, arah advokasi perubahan kebijakan, dan strategi penguatan kesadaran publik terhadap femisida yang kini masih menjadi permasalahan yang pelik. Dalam kajian yang dilaksanakan secara daring melalui Zoom tersebut, Yayasan Jurnal Perempuan menghadirkan Mamik Sri Supatmi, M.Si. selaku Dosen Program Studi Kriminologi dari Universitas Indonesia (UI) untuk memperkaya pembahasan yang ada. Dok. Jurnal Perempuan 21 Mei 2025 merupakan hari khusus untuk Yayasan Asosiasi Bantuan Hukum (YLBH APIK) yang merayakan ulang tahun berdiri mereka. Sudah 30 tahun mereka membela korban perempuan dan anak-anak korban kekerasan. Tiga dasawarsa bukanlah waktu yang singkat, tetapi selama itu pula YLBH APIK tak pernah lelah berdiri bersama mereka yang sering kali tak didengar suaranya: para perempuan korban ketidakadilan. |
Jurnal Perempuan
terindeks di: Archives
October 2025
Categories |










RSS Feed