Jurnal Perempuan
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
    • Rilis JP
  • Jurnal Perempuan
    • Indonesian Feminist Journal
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Podcast JP
    • Radio JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
    • Biodata Penerima Beasiswa 2024
    • Biodata Penerima Beasiswa 2025
Warta Feminis

Perlawanan Lewat Pendidikan dan Seni dari Perempuan Pembela Hak Asasi Manusia Palestina

8/12/2023

 
PictureDok. Jurnal Perempuan
     ​Rabu (6/12/2023) Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menggelar diskusi publik bertajuk “Pantang Menyerah Belajar dari Pengalaman Perempuan Pembela Hak Asasi Manusia Palestina (PPHAM Palestina)”. Acara ini menghadirkan narasumber Dr. Kholoud Al-Ajarma (Dosen Antropologi Islam dan Globalisasi, Universitas Edinburgh) dan dimoderatori oleh Andy Yentriyani (Ketua Komisioner Komnas Perempuan).

     Berdasarkan laporan dari kantor koordinasi urusan kemanusiaan PBB (OCHA) hingga tanggal 28 November 2023, sebanyak 16.673 warga Palestina dan Israel dilaporkan meninggal dunia, dan 53.822 lainnya luka-luka. Lebih dari 92% korbannya adalah warga Palestina yang jumlahnya terus meningkat sejak konflik Israel-Palestina yang kembali meledak sejak 7 Oktober 2023 lalu. Dalam ketidakadilan konflik yang terjadi, Perempuan Pembela Hak Asasi Manusia Palestina (PPHAM Palestina) terus melakukan inisiatif kerja kemanusiaan, membangun perdamaian, dan perlindungan HAM bagi rakyat Palestina jauh sebelum 7 Oktober 2023.

     Berbicara soal Palestina-Israel ada banyak konteks yang perlu dibahas, salah satunya adalah Nakba 1948. Pada Nakba 1948 lebih dari 700.000 warga Palestina diusir oleh milisi zionis. Ini membuat Tragedi Nakba menjadi awal mula perpecahan, perampasan dan pengusiran masyarakat Palestina dari tanah miliknya. Pada saat itu antara 400 sampai 600 desa Palestina hancur.

     “Hingga saat ini situasi Palestina masih diperbincangkan, walaupun jika kita lihat kilas balik, pada saat itu Palestina berada di bawah mandat Inggris, perempuan telah melakukan demonstrasi pada 1928 dibawah mandat Inggris. Perjuangan yang dilakukan oleh perempuan Palestina terus dilakukan walaupun kolonialisasi yang dilakukan Israel juga terus berlanjut,” tutur Khouloud.

     Menurut Khouloud selama ini media memotret situasi Palestina hanya sebatas pada konflik semata. Padahal dibalik konflik yang tidak berkesudahan juga banyak kisah tentang resistensi dari perempuan Palestina memperjuangkan penolakkan kolonialisme dari okupasi Israel. Perempuan Palestina sangat beragam, mereka telah berkontribusi dalam bidang pendidikan, pertanian, dan sebagainya.

     PPHAM Palestina juga memiliki keyakinan bahwa pendidikan adalah senjata terbaik untuk berpartisipasi dan menyuarakan Hak Asasi Manusia (HAM). Walaupun demikian, terdapat banyak tantangan dalam mengajarkan anak-anak tentang HAM. “Dalam tenda pengungsian tempat saya mengungsi, kami memberikan pelajaran tentang hak anak. Anak dapat berkontribusi untuk mendapatkan hak asasi manusianya. Namun menjadi sulit ketika mengajarkan HAM, namun ketika mereka bermain di luar tentara Israel bisa kapan saja menambak mereka,” Khouloud menjelaskan.
Picture
Dok. Jurnal Perempuan
     Hal lain yang perlu diperhatikan juga adalah bahwa perempuan Palestina telah lama berkontribusi besar pada resistensi kolonialisme, seperti Mouhiba Khorshid dan Shadia Abu Ghazalah yang berkontribusi pada perlawanan tentara Palestina. Selain itu, perempuan Palestina juga melakukan perlawanan lewat seni seperti graffiti, puisi, dan seni seperti yang dilakukan oleh Fadwa Tuqan dalam puisinya  “This land, my sister, is a women”. Puisi tersebut sangat membuka mata dan pikiran yang membicarakan koneksi antara tanah dan perempuan

     Menurut Khouloud, perempuan Palestina setelah 1948 adalah agen yang memastikan keluarganya aman dan tetap bersama. Perempuan Palestina juga adalah pihak yang melakukan pembangunan kembali pada momen pengungsian di tenda pengungsian Aida, Bethlehem. “Mereka melakukan banyak perjuangan membangun kembali kehidupan, memastikan sekolah untuk anak-anak, dan di sisi lain juga berjuang menyembuhkan diri sendiri dari trauma besar yang mereka alami,” tutur Khouloud.

     Sebagai penutup acara, Andy Yentriyani merespons penyampaian Khouloud dengan pernyataan bahwa menurutnya persoalan Palestina bukanlah persoalan HAM yang muluk-muluk. Namun soal hak keseharian yang tercerabut di depan mata. Palestina hidup di bawah okupasi Israel yang jelas merenggut hak-hak dasar mereka. Terlihat jelas bahwa pengakuan HAM dan pembebasan okupasi sangat bertaut.

     Menurut Andy PPHAM Palestina telah melakukan hal yang sangat luar biasa. “Negara Palestina adalah negara dengan buta huruf terendah dan itu membuktikan bahwa pendidikan sangat diusahakan dalam situasi konflik sekalipun. Tantangannya seringkali sampai kehilangan nyawa. Kekerasan adalah bagian dari hidup sehari-hari warga Palestina sebab KDRT, kekerasan dalam masyarakat, dan kekerasan perang bercampur menjadi satu,” Andy menjelaskan.

     ​Menurut Khouloud perjuangan yang telah dilakukan perempuan Palestina berlandaskan pada harapan bahwa suatu hari mereka akan memiliki kembali tanah mereka. (Iqraa Runi Aprilia)

Comments are closed.
    Jurnal Perempuan
    ​
    terindeks di:
    Picture

    Archives

    May 2025
    April 2025
    March 2025
    February 2025
    January 2025
    December 2024
    November 2024
    October 2024
    September 2024
    August 2024
    July 2024
    June 2024
    May 2024
    April 2024
    March 2024
    February 2024
    January 2024
    December 2023
    November 2023
    October 2023
    September 2023
    August 2023
    July 2023
    June 2023
    May 2023
    April 2023
    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    April 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021
    June 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021
    January 2021
    December 2020
    October 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    April 2020
    March 2020
    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014

    Categories

    All

    RSS Feed

Yayasan Jurnal Perempuan| Alamanda Tower, 25th Floor | Jl. T.B. Simatupang Kav. 23-24 Jakarta 12430 | Telp. +62 21 2965 7992 Fax. +62 21 2927 7888 | [email protected]
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
    • Rilis JP
  • Jurnal Perempuan
    • Indonesian Feminist Journal
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Podcast JP
    • Radio JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
    • Biodata Penerima Beasiswa 2024
    • Biodata Penerima Beasiswa 2025