Jurnal Perempuan
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
    • Rilis JP
  • Jurnal Perempuan
    • Indonesian Feminist Journal
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Podcast JP
    • Radio JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
    • Biodata Penerima Beasiswa 2024
    • Biodata Penerima Beasiswa 2025
Warta Feminis

Warta Feminis: Pluralisme dan Universalitas dalam Demokrasi Deliberatif Menurut Pemikiran Seyla Benhabib

19/3/2021

 
Picturedoc. Jurnal Perempuan
Sekolah Pascasarjana UGM mengadakan Seminar Great Thinker dengan tema “Seyla Benhabib dan Pandangannya tentang Posisi Politik Gerakan Perempuan” (18/03). Kegiatan tersebut dilakukan secara daring dan diikuti 140 peserta.  Hilda Ismail, mewakili Dekan Pascasarjana UGM membuka acara Seminar Great Thinker. 

    Menurut Hilda acara ini diadakan sebagai peringatan hari perempuan Internasional. Menurut Hilda pembahasan pemikiran Benhabib sangat relevan  terutama dalam situasi pandemi di mana  keterlibatan perempuan sangatlah penting. Dalam kondisi pandemi tanggung jawab perempuan semakin besar, apalagi dengan semakin besarnya tanggung jawab perempuan di dalam keluarga.
    Seminar ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Dr. Atnike Nova Sigiro - Direktur Eksekutif Yayasan Jurnal Perempuan, dan Ita Fatia Nadia - seorang aktivis dan peneliti sejarah perempuan. Keduanya menjelaskan urgensi pemikiran Benhabib dalam diskursus moral dan politik di tingkat internasional dan dalam keterkaitannya dengan peminggiran perempuan dari pemikiran dan kebijakan politik yang dominan.
        Atnike memaparkan sejumlah gagasan kunci dari Benhabib yang didasari dari kritik terhadap gagasan universalisme modern yang menyingkirkan perempuan dari diskursus moral politik, dan argument Behabib tentang konsep “liyan konkret” (the concrete other).  Menurut Atnike, Benhabib melihat praktik sosial kesejarahan dan simbol pemaknaan bekerja dalam suatu sistem gender dan seks (gender-sex system). Sistem gender dan seks inilah yang menyebabkan penindasan terhadap perempuan di dalam masyarakat. Menurut Atnike, Benhabib menawarkan dua cara untuk merespons ketimpangan akibat sistem gender dan seks, yaitu dengan mengembangkan “explanatory-diagnostic” tentang penindasan yang dialami perempuan melalui pengungkapan berbagai pengalaman sejarah, kultural dan sosial yang dialami oleh perempian, dan dengan mengajikan “anticipatory-utopian critique” terhadap norma dan nilai di dalam kehidupan sosial dan budaya saat ini, sebagai upaya mewujudkan konsep “kebersamaan” baru yang sebelumnya tidak terakomodasi oleh pemikiran moral politik yang berperspektif maskulin. 
          Atnike menjelaskan kritik Benhaib terhadap teori moral universal yang cenderung hanya merepresentasikan pengalaman laki-laki, kulit putih, golongan berpunya, dan/ atau mereka yang memilliki legitimasi otoritas kepakaran di dalam masyarakat. Teori moral arus utama tersebut tidak mengakomodasi dan mengakui pengalaman yang liyan (the other). Oleh sebab itu, menurut Atnike, konsep liyan yang konkret menjadi penting, karena dengan adanya pengakuan terhadap liyan konkret maka suara perempuan dan kelompok marginal lainnya dapat dikenali di ruang publik. Gagasan liyan yang konkret menurut Benhabib tidak hanya mengakui kemanusiaan seseorang tetapi juga sisi individualitasnya. Atnike kemudian menekankan perlunya universalisme yang interaktif (the interactive universalism) dalam kehidupan diskursus dan moral politik agar perbedaan dan keragaman perempuan maupun kelompok marginal yang terpinggirkan dapat menjadi perbincangan publik dan memperoleh pengakuan yang menjadi dasar kebersamaan baru di dalam masyarakat.
                Dalam paparannya Ita Fatia Nadia membahas dua konsep penting dari pemikiran Benhabib yang memengaruhi proses politik gerakan feminisme saat ini. Dua gagasan tersebut adalah demokrasi deliberatif yang mengacu pada pemikiran Habermas, dan tentang politik perbedaan (differenceI) yang mengacu pada pemikiran Iris Marion Young. Menurut Ita, gagasan demokrasi deliberatif memberikan peluang bagi tiap warga negara menjadi bagian dari legitimasi politik. Dengan konsep ini tiap individu dijamin kesetaraannya. Gagasan ini menjadi dasar bagi gerakan feminisme sebab memberikan landasan jaminan atas inklusivitas, bebas dari paksaan, dan bersifat terbuka.  Dengan prinsip-prinsip tersebut, perempuan yang selama ini terpingirkan akan dapat terlibat dalam proses demokrasi deliberatif .
            Ita juga menjelaskan bahwa melalui politik perbedaan dari Young, Benhabib menggarisbawahi arus pemikiran politik yang mengusung penghargaan terhadap perbedaan namun sekaligus menghargai prinsip kehidupan bersama yang harus ditaati.  Mengacu pada pemikiran Benhabib, ruang politik harus menjamin pengakuan terhadap hak-hak kultural namun tanpa meninggalkan gagasan keadilan dan aturan hukum. Kedua gagasan ini tetap harus menjadi acuan utama kehidupan bersama.  Artinya, pengakuan terhadap perbedaan kelompok tidak menjadi eksklusivisme kelompok. Proses demokrasi deliberatif yang mengakomodasi suara perempuan haruslah menjadi demokrasi yang menghadirkan solidaritas, mampu memberi perlindungan dan menjaga pluralitas, dan juga harus mampu menghasilkan kesetaraan (Abby Gina).

Comments are closed.
    Jurnal Perempuan
    ​
    terindeks di:
    Picture

    Archives

    June 2025
    May 2025
    April 2025
    March 2025
    February 2025
    January 2025
    December 2024
    November 2024
    October 2024
    September 2024
    August 2024
    July 2024
    June 2024
    May 2024
    April 2024
    March 2024
    February 2024
    January 2024
    December 2023
    November 2023
    October 2023
    September 2023
    August 2023
    July 2023
    June 2023
    May 2023
    April 2023
    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    April 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021
    June 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021
    January 2021
    December 2020
    October 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    April 2020
    March 2020
    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014

    Categories

    All

    RSS Feed

Yayasan Jurnal Perempuan| Alamanda Tower, 25th Floor | Jl. T.B. Simatupang Kav. 23-24 Jakarta 12430 | Telp. +62 21 2965 7992 Fax. +62 21 2927 7888 | [email protected]
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
    • Rilis JP
  • Jurnal Perempuan
    • Indonesian Feminist Journal
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Podcast JP
    • Radio JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
    • Biodata Penerima Beasiswa 2024
    • Biodata Penerima Beasiswa 2025