Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional (8/3), L’oreal Paris, Komnas Perempuan dan Hollaback Jakarta mengadakan konferensi publik dengan tema “Stand Up untuk Bersama Melawan Pelecehan Seksual Di Ruang Publik”. Manashi Guha, General Manager L’oreal Indonesia mengatakan bahwa dalam 50 tahun terakhir Loreal Indonesia mendorong berbagai tantangan yang menghambat kemajuan perempuan dengan seruan “Kita begitu berharga”, untuk mendorong penghargaan atas diri. Berdasarkan survei yang dilakukan Loreal Paris di Indonesia dengan IPOS terhadap 1500 responden, diketahui bahwa pelecehan seksual di ruang publik adalah isu utama yang dihadapi oleh perempuan di Indonesia. Loreal Paris di Indonesia, Komnas Perempuan, dan Hollaback Jakarta bekerja sama melakukan kampanye untuk mendorong masyarakat untuk stand up (berdiri dan bertindak) mengintervensi pelecehan seksual di ruang publik. Risa Ariyani Kori - UNFPA Gender Spesialis, mengapresiasi kampanye yang dilakukan oleh L’oreal Paris, sebab kegiatan ini adalah juga bagian perjuangan UNFPA. Menurut Risa, di tahun 2016, UNFPA melakukan survei untuk melihat prevalensi kekerasan seksual dan menemukan 1 dari 3 perempuan pernah mengalami pelecehan seksual. Risa menjelaskan bahwa pelecehan seksual adalah bagian dari kekerasan basis gender (KBG). Melalui tema Hari Perempuan Internasional tahun 2021, Woman for Leadership, maka menjadi penting untuk memberdayakan perempuan agar mampu bangkit dan berbuat untuk merespons pelecehan seksual dan berbagai KBG lainnya. Andy Yentriyani - Ketua Komnas Perempuan (KP), pelecehan seksual adalah pengalaman sehari-hari perempuan dan hampir terjadi di semua lini kehidupannya. Berdasarkan data Catatan Tahunan (Catahu) Komnas Perempuan yang baru saja diluncurkan, ditemukan bahwa intensitas kekerasan seksual di masa pandemi meningkat, khususnya kekerasan yang terjadi di ranah online dan di ranah publik. Andy menuturkan bahwa kekerasan seksual di ruang publik adalah hal yang sangat menakutkan dan melanggar HAM perempuan. Namun ungkapnya, sangat memprihatinkan bahwa hingga saat ini belum ada payung hukum yang mengatur persoalan tersebut. Padahal, menurut Andy, karena ketiadaan payung hukum ini korban menjadi enggan dan takut untuk melaporkan kekerasan seksual yang dialami. Inilah alasan mengapa RUU Pencegahan Kekerasan Seksual perlu segera diundangkan. Maria Adina - Brand General Manager L’oreal Indonesia, menyatakan bahwa Stand Up adalah tema kampanye dari Loreal Indonesia. Menurut dia target kegiatan ini adalah agar 1 juta orang di dunia dilatih untuk mampu melakukan perlawanan yang aman ketika berhadapan dengan kekerasan seksual. Berdasarkan survei yang dilakukan L’oreal Paris bersama IPOS diketahui bahwa 82% perempuan Indonesia pernah mengalami pelecehan seksual di ruang publik. Sementara 51% saksi pelecehan seksual tidak melakukan intervensi saat melihat kekerasan terjadi karena merasa tidak memiliki informasi yang cukup tentang apa itu pelecehan seksual dan apa yang dapat dilakukan untuk meresponsnya (91% responden). Oleh sebab itu L’oreal Indonesia merasa penting untuk memberikan intervensi melalui edukasi dan pelatihan bagi masyarakat luas. Dalam program kampanye ini Loreal Paris berharap agar korban dan saksi dapat stand-up mengintervensi kekerasan seksual di ruang publik. Maria mengajak kita semua untuk mengikuti pelatihan melawan pelecehan di ruang publik di www.standup-indonesia.com Anindya Restuviani, Co-Directir Hollaback, menyambung paparan Maria menyatakan program pelatihan yang dilakukan oleh Loreal, Komnas Perempuan dan Hollaback Jakarta ini penting untuk menolak normalisasi pelecehan seksual di ruang publik. Menurut Andindya, isu ini masih sering dipandang sebagai persoalan yang remeh, padahal pelecehan seksual berdampak besar pada kesejahteraan hidup perempuan di Indonesia. Salah satu dampak normalisasi pelecehan seksual di ruang publik berkurangnya partisipasi perempuan di ruang publik. Dengan metode pelatihan 5D yang dapat ditemukan pada modul pelatihan mandiri yang tersedia laman www.standup-indonesia.com semua orang diharapkan mampu mengintervensi pelecehan seksual diruang publik. 5D adalah cara saksi membantu korban pelecehan di ruang publik yaitu dialihkan, dilaporkan, dokumentasikan, ditegur, dan ditenangkan. Bersamaan dengan peluncuran kampanye ini, L'Oréal Paris juga memperkenalkan Spokesperson barunya, Cinta Laura yang juga terpilih sebagai Duta Anti-Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak. Dalam kesempatan tersebut Cinta menyatakan bahwa payung hukum untuk merespons kekerasan seksual di ruang publik penting untuk memberikan aman dan nyaman bagi perempuan di ruang publik. Menurut Cinta, normalisasi pelecehan seksual di masyarakat terjadi karena korban dan saksi tidak mengetahui apa yang harus dilakukan saat mengalami atau melihat pelecehan seksual. Pelatihan dan edukasi terhadap masyarakat seperti yang dilakukan oleh L’oreal menjadi penting agar korban dan saksi tahu apa yang harus dilakukan untuk mengintervensi pelecehan seksual yang terjadi di hadapan kita. Bahkan menurut Cinta, edukasi dan pelatihan semacam ini juga perlu dilakukan di sekolah sejak dini agar pemahaman soal kekerasan seksual dapat terinternalisasi dengan baik. Melalui kegiatan kampanye ini Loreal Paris berharap agar kampanye melawan pelecehan seksual di ruang publik dapat diperkuat dan diperluas. Bekerja sama dengan Komnas Perempuan dan Hollaback Jakarta menarget 100.000 orang untuk mengikuti pelatihan intervensi pelecehan seksual di ruang publik. (Abby Gina) Comments are closed.
|
Jurnal Perempuan
terindeks di: Archives
August 2024
Categories |