Jurnal Perempuan
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa
Warta Feminis

Ulil Abshar Abdalla: Radikalisme dan Fundamentalisme Membuat Reformasi Kebijakan Terkait Perempuan Sulit Dilakukan

6/6/2017

 
PictureDok. Jurnal Perempuan
“Gejala radikalisme dan fundamentalisme merupakan reaksi terhadap perkembangan sosial dan bagian dari dinamika dalam masyarakat modern”, ungkap Ulil Abshar Abdalla dalam kelas Kajian Filsafat dan Feminisme (Kaffe) di Kantor Yayasan Jurnal Perempuan pada Jumat lalu (2/06). Lebih jauh Ulil menjelaskan bahwa radikalisme dan fundamentalisme merupakan pemahaman agama literallistik yang merupakan gejala khas perkotaan. Di perdesaan Ulil menjelaskan bahwa corak keagamaannya merupakan communitarian, yaitu masyarakat berkerumun di sekitar tokoh keagamaan yang karismatik dan menjadi rujukan bersama. Sedangkan di dalam masyarakan modern perkotaan menurut Ulil ikatan tradisional tersebut rusak dan kemudian orang-orang mulai mencari ketenangan baru, otoritas keagamaan baru yang telah sebenarnya menjadi corak kegamaan di desa.  

“Para otoritas baru sebagian besar ada bukan karena penguasaan hermeneutik islam yang mendalam melainkan karena faktor-faktor yang tidak berkaitan langsung dengan kepakaran tersebut”, ungkap Ulil. Terkait pernyataannya terebut Ulil menjelaskan bahwa wacana islam di perkotaan yang dipengaruhi para otoritas baru tersebut memiliki dua kemungkinan, pertama coraknya penuh dengan bahasa kemarahan atau yang kedua adalah bahasa sufisme, spiritualisme baru, mistisisme. Keduanya merupakan respons terhadap situasi politik, ekonomi, budaya dalam masyarakat perkotaan. Wacana keislamanyang dihadirkan oleh para otoritas baru tersebut menurut Ulil hadir untuk memenuhi kebutuhan masyrakat islam perkotaan yang kehilangan ‘induknya’. Lebih jauh Ulil mengungkapkan bahwa  wacana keislaman semacam itu berbeda jauh dengan generasi-generasi sebelumnya yang lebih membuka dan memosisikan diri dengan eksistensi keagamaan yang berbeda.

“Corak wacana keislaman yang karakter pokoknya penuh dengan bahasa kemarahan berimplikasi besar terhadap perempuan”, ungkap Ulil. Perempuan menjadi pembicaraan penting dalam wacana keislaman fundamentalisme dan radikalisme, Ulil mengungkapkan bahwa perempuan dianggap sebagai unsur penting penanda budaya, culture marker, sehingga ada konstruksi bahwa jika komunitas atau kelompok islamis tersebut kalah dalam penguasaan dan pengendalian perempuan maka seluruh bangunan perjuangan menjadi rusak. Akibatnya perbincangan publik terkait kebijakan yang menyoal perempuan dan apa yang dianggap moralitas publik menjadi sulit dilakukan. (Andi Misbahul Pratiwi)



Comments are closed.
    Jurnal Perempuan
    ​
    terindeks di:
    Picture

    Archives

    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    April 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021
    June 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021
    January 2021
    December 2020
    October 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    April 2020
    March 2020
    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014

    Categories

    All

    RSS Feed

Yayasan Jurnal Perempuan| Alamanda Tower, 25th Floor | Jl. T.B. Simatupang Kav. 23-24 Jakarta 12430 | Telp. +62 21 2965 7992 Fax. +62 21 2927 7888 | yjp@jurnalperempuan.com
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa