Jurnal Perempuan
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
    • Rilis JP
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
    • Biodata Penerima Beasiswa 2024
Warta Feminis

Sri Agustine: Gender dan Seksualitas Itu Beragam

1/6/2015

 
PictureDok. Jurnal Perempuan
Di dalam acara Pelatihan Media Meliput LGBT yang diselenggarakan oleh Jurnal Perempuan, Hivos dan Ardhanary Institute pada hari sabtu (30/5) yang bertempat di Casakhasa Bistro Garden, Kemang Utara, RR Sri Agustine, sebagai pembicara dari Ardhanary Institute memberikan materi mengenai keberagaman gender dan seksualitas. Dua hal tersebut baginya tidaklah sama, dan juga keduanya merupakan elemen dasar SOGIEB (Sexual Orientation, Gender Identity, Expression, And Body). Berbicara mengenai seksualitas artinya berbicara mengenai jenis kelamin yang bersifat biologis. Di Indonesia ada dua jenis kelamin yang diakui negara yaitu laki-laki dan perempuan. Pendefinisian seksualitas sebagai jenis kelamin oleh negara dan KBBI, bagi Agustine akan menghilangkan queer karena ia tidak ada di dalam dua kotak normatif seksualitas. Pendefinisian Ardhanary Institute terhadap seksualitas memasukkan faktor biologis, yaitu kromosom. Berdasarkan hal itu, manusia memiliki banyak sekali jenis kelamin, hanya saja kita belum memberikan nama, kita hanya menyebutnya sebagai interseks. Menurut RS Kariadi, satu-satunya RS interseks di Indonesia, kurang lebih ada 48 jenis kelamin berdasarkan kromosom. Hal itu membuktikan bahwa sebenarnya seksualitas sangat beragam. Agustine mengatakan bahwa media seringkali keliru menyebut interseks sebagai gangguan jenis kelamin, kerancuan gender, ataupun sindrom. Di dunia ini ada 3 negara yang sudah mengakui keberadaan interseks, yaitu Jerman, Australia dan Amerika Serikat.

Di samping seksualitas, ada banyak hal lain yang menyangkut elemen dasar SOGIEB, misalnya penghayatan akan perasaan atau subjektivitas diri, pilihan untuk menentukan identitas dan juga pengekspresian gender. Elemen-elemen itu bagi Agustine menentukan orientasi seksual, identitas gender, ekspresi gender dan juga kebertubuhan seseorang. Jika persoalan seksualitas terkait dengan faktor biologis, berbeda halnya dengan peran gender yang merupakan pemberian masyarakat. Masyarakat seolah-olah biner karena hanya mengakui nama “laki-laki” dan “perempuan” padahal menurut Agustine masyarakat masih mengakui adanya gender ketiga, yaitu “banci” atau “bencong”, meskipun motifnya adalah diskriminasi. Menurut survey KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) di Indonesia dan Oprah di Amerika, ada banyak sekali kasus diskriminasi di sekolah yang berbentuk bullying terutama kepada laki-laki feminin. Masyarakat seringkali melabelkan peran gender menurut seksualitas, seperti laki-laki yang harus berekspresi maskulin. Penelitian Oprah menunjukkan tingginya angka bunuh diri laki-laki berusia <14 tahun karena bullying yang terjadi di sekolah. Bagi Agustine, bullying juga dilakukan media melalui stereotip yang diberikan hanya berdasarkan ekspresi gender yang biner. Seringkali dengan merujuk pada ekspresi gender, seseorang diberi label tertentu, padahal berkali-kali ia menegaskan apa gendernya. Keputusan seseorang dalam mengidentifikasi dirinya terkait dengan identitas gender, yaitu perkara penghayatan diri.

Gender dan seksualitas merupakan hal yang kompleks. Ketika kita berbicara mengenai ketidakadilan gender kita tidak hanya berbicara soal perempuan dan laki-laki, tetapi juga gender lain yang ada di luar dua kotak itu. Media seringkali memancing seseorang untuk coming out padahal itu adalah persoalan hak dan martabat seseorang yang memiliki implikasi yang sangat besar pada kehidupan seseorang. Banyak kasus-kasus seperti itu yang akhirnya menyebabkan hancurnya kehidupan seseorang. Bagi Agustine, seharusnya media jangan terlalu banyak berasumsi, lebih baik tanyakan kepada narasumber agar pemberitaan yang ada bersifat akurat dan lebih adil. (Lola Loveita) 



Comments are closed.
    Jurnal Perempuan
    ​
    terindeks di:
    Picture

    Archives

    May 2025
    April 2025
    March 2025
    February 2025
    January 2025
    December 2024
    November 2024
    October 2024
    September 2024
    August 2024
    July 2024
    June 2024
    May 2024
    April 2024
    March 2024
    February 2024
    January 2024
    December 2023
    November 2023
    October 2023
    September 2023
    August 2023
    July 2023
    June 2023
    May 2023
    April 2023
    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    April 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021
    June 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021
    January 2021
    December 2020
    October 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    April 2020
    March 2020
    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014

    Categories

    All

    RSS Feed

Yayasan Jurnal Perempuan| Alamanda Tower, 25th Floor | Jl. T.B. Simatupang Kav. 23-24 Jakarta 12430 | Telp. +62 21 2965 7992 Fax. +62 21 2927 7888 | [email protected]
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
    • Rilis JP
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
    • Biodata Penerima Beasiswa 2024