Jurnal Perempuan
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
    • Rilis JP
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
    • Biodata Penerima Beasiswa 2024
Warta Feminis

Riset Remotivi: Dianggapi Profesi yang Maskulin, Mahasiswi Jurnalistik Enggan Menjadi Jurnalis

12/7/2021

 
Picture

Oleh: Ismira Lutfia Tisnadibrata
 
Profesi jurnalis dianggap sebagai pekerjaan yang sarat dengan nilai-nilai maskulin dan belum ramah terhadap perempuan. Hal ini menyebabkan mahasiswa jurnalistik tidak memprioritaskan bekerja sebagai jurnalis setelah lulus dari universitas. Selain itu, mahasiswi menemukan adanya stereotip jender di profesi ini ketika mereka magang sebagai calon jurnalis, sehingga sebagian besar mahasiswi kurang percaya diri dapat maju dalam karirnya di ruang redaksi karena situasi pekerjaannya yang dianggap kurang akomodatif terhadap peran domestik mereka di masa depannya. ...

Temuan-temuan ini adalah hasil penelitian ”Mengapa Banyak Mahasiswi Jurnalistik dan Sedikit Jurnalis Perempuan?” yang dilakukan Remotivi dengan Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia dan Universitas Diponegoro. Penelitian ini melibatkan 222 responden yang terdiri dari 65 mahasiswa dan 157 mahasiswi di Universitas Diponegoro, Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Gadjah Mada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65% mahasiswa dan 63% mahasiswi tidak memprioritaskan karir jurnalistik sebagai pilihan utama pekerjaan pasca lulus kuliah. Nurul Hasfi, peneliti dari Universitas Diponegoro mengatakan dalam diskusi daring Sabtu (10/7) bahwa mahasiswa percaya mereka mempunyai kemampuan dan ketrampilan untuk bekerja sebagai jurnalis. Namun adanya stereotip kultural dan psikologis membuat mereka tidak yakin dapat bertahan lama di profesi ini atau kurangnya rasa efikasi diri untuk bekerja sebagai jurnalis.
 
Hasil penelitian juga menemukan hanya 42% dari total responden mahasiswi yang percaya diri untuk menduduki posisi puncak sebagai pemimpin redaksi, sementara itu, 56,25% dari total responden mahasiswa mengatakan mereka memiliki kepercayaan diri dapat menjadi pemimpin redaksi.  “Dalam sesi FGD, ditemukan bahwa penyebab mahasiswi cenderung kurang percaya diri dalam memproyeksikan jurnalistik adalah karena adanya pertimbangan peran domestik di masa depan,” ujar Lintang Ratri, pengajar jurnalistik di Universitas Diponegoro.
 
Di dunia kerja, hal ini ditunjukkan ketika ada promosi kenaikan posisi di ruang redaksi sebuah media nasional beberapa saat lalu. Pemimpin Redaksi Project Multatuli, Evi Mariani, mengatakan di salah satu WhatsApp group-nya yang terdiri dari rekan-rekan sesama jurnalis, belum lama ini ada ucapan selamat atas promosi kenaikan jabatan bagi sejumlah rekan. “Dari tujuh rekan yang dapat promosi, semuanya adalah laki-laki,” ujarnya.
 
Penelitian ini juga menemukan ada penugasan liputan yang cenderung seksis berdasarkan isu atau beat liputan, dengan 72,45% responden mahasiswi mengaku ketika mereka magang, sering ditugaskan meliput isu fesyen, hiburan, wisata, kuliner, dan keluarga, dan hanya 28,57 persen dari mereka yang mengaku mendapat tugas meliput isu politik, hukum, dan keamanan.
 
Winona Amabel, peneliti Remotivi, mengatakan salah satu stereotip yang paling umum disematkan kepada jurnalis perempuan, dari berbagai stereotip yang ada, adalah anggapan bahwa perempuan dengan penampilan menarik lebih baik bekerja sebagai presenter televisi dibanding menjadi jurnalis lapangan. Hal ini diakui oleh 82,55% responden mahasiswi.
 
Eriyanto, dosen komunikasi Universitas Indonesia, salah satu temuan penelitian ini adalah ternyata efikasi diri tidak sama dengan kompetensi. Selain itu, dalam sesi FGD, para peneliti menemukan bahwa responden mahasiswa dan mahasiswi mengakui adanya hambatan dan stereotip-stereotip gender yang dialami calon jurnalis perempuan baik di ruang kelas maupun tempat magang.
 
Menurut Yovantra Arief, Direktur Eksekutif Remotivi, hasil riset ini bisa memantik urgensi bagi manajemen media untuk menciptakan ruang dan budaya kerja yang ramah gender perempuan, karena menurut survei Aliansi Jurnalis Independen, hanya empat media yang memiliki ruang menyusui, dan 5 dari 34 jurnalis perempuan pernah mengalami kekerasan seksual, baik di tempat kerja ataupun selama liputan. “Situasi ini harus berubah jika kita ingin lebih banyak perempuan di ruang redaksi,” ujar Yovantra.
 
Namun Evi dari Project Multatuli mengatakan adanya pimpinan perempuan belum tentu menjadikan situasi dalam ruang redaksi menjadi lebih baik, ketika atasan tersebut memakai ukuran-ukuran nilai dalam dirinya kepada anak buah perempuannya, atau yang berhasil naik ke posisi atas dengan mengakomodir nilai-nilai yang maskulin. “Lebih parah lagi kalau sang atasan perempuan mempunyai sudut pandang paternalistik yang kuat. Yang penting adalah, atasan laki-laki atau perempuan harus mempunyai perspektif gender yang seimbang dan ada sistem pendukung yang lebih baik untuk kelompok-kelompok minoritas, seperti perempuan,” ujar Evi. (JP_12/07/2021)


Comments are closed.
    Jurnal Perempuan
    ​
    terindeks di:
    Picture

    Archives

    May 2025
    April 2025
    March 2025
    February 2025
    January 2025
    December 2024
    November 2024
    October 2024
    September 2024
    August 2024
    July 2024
    June 2024
    May 2024
    April 2024
    March 2024
    February 2024
    January 2024
    December 2023
    November 2023
    October 2023
    September 2023
    August 2023
    July 2023
    June 2023
    May 2023
    April 2023
    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    April 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021
    June 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021
    January 2021
    December 2020
    October 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    April 2020
    March 2020
    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014

    Categories

    All

    RSS Feed

Yayasan Jurnal Perempuan| Alamanda Tower, 25th Floor | Jl. T.B. Simatupang Kav. 23-24 Jakarta 12430 | Telp. +62 21 2965 7992 Fax. +62 21 2927 7888 | [email protected]
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
    • Rilis JP
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
    • Biodata Penerima Beasiswa 2024