Jurnal Perempuan
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa
Warta Feminis

Pernyataan Bersama Yayasan Jurnal Perempuan, ARROW dan mitra: Mengutuk Pemenjaraan Anak Perempuan berusia 15 tahun di Indonesia akibat Tindakan Aborsi yang Dilakukan

30/7/2018

 
Yayasan Jurnal Perempuan (YJP) bersama Asian-Pacific Resource and Research Centre for Women (ARROW) dan organisasi-organisasi mitranya mengutuk hukuman tahanan enam bulan kepada seorang anak perempuan berusia 15 tahun di Indonesia yang melakukan aborsi, atas kehamilan akibat diperkosa berkali-kali oleh kakak laki-lakinya[1]. Pembatasan aborsi dalam hukum di Indonesia hanya memperbolehkan tindakan aborasi untuk menyelamatkan hidup sang ibu atau jika kehamilan terjadi akibat perkosaan atau inses, namun hanya sebelum usia enam minggu kehamilan[2]. Anak perempuan berusia 15 tahun tersebut tidak hanya mengalami trauma atas kekerasan seksual yang diakibatkan oleh anggota keluarganya, tetapi juga harus menghadapi sakit akibat tindakan aborsi ilegal dan tidak aman atas kehamilannya, karena tindakan aborsi tersebut dilakukan lewat dari batas usia kandungan enam minggu, sebagai batas waktu tindakan aborsi yang legal akibat perkosaan atau inses menurut hukum Indonesia. Perhitungan enam minggu masa kehamilan dihitung mulai dari masa periode haid terakhir atau last menstrual period (LMP), hanya melewati satu periode haid – yang pada bagi sebagian besar perempuan dan anak perempuan adalah periode waktu yang terlalu singkat untuk mendeteksi kehamilan.
 
Anak perempuan tersebut bukanlah pelaku kejahatan. Namun, ia adalah salah satu dari banyak perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia yang harus menghadapi hukuman penjara karena mengakses hak reproduksi mereka. Penelitian secara konsisten memperlihatkan bahwa pelarangan atau pembatasan aborsi tidak mengurangi praktik aborsi. Justru, hal tersebut berdampak pada prosedur keamanan aborsi [3], yang mengakibatkan tingginya angka mortalitas dan morbiditas. Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, aborsi menyumbang 30% hingga 50% dari total angka kematian ibu [4]. Terbatasnya kerangka hukum yang didasari oleh argumen moral dan agama [5] juga meresap ke dalam kondisi mental masyarakat yang memperbesar jarring-jaring stigma terhadap tindakan aborsi, yang mengakibatkan kesulitan bagi perempuan dan khususnya anak perempuan untuk mengakses informasi dan layanan aborsi, bahkan ketika aborsi itu secara hukum diperbolehkan [6].
 
Remaja perempuan lebih rentan mengalami pelecehan seksual, kehamilan tak diinginkan, infeksi menular seksual hingga HIV yang disebabkan oleh kekerasan seksual, akibat tidak tersedianya pendidikan seksualitas yang komprehensif. Remaja perempuan sering kali tidak menyadari hak-hak mereka dan tidak mampu bernegosiasi dalam keluarga dan komunitas mereka, serta sulit untuk mendapat pengakuan dari atas kekerasan yang dialaminya.
 
Dalam situasi khusus yang dihadapi oleh sang remaja perempuan ini, ia harus menanggung beban sebagai sebagai penyintas perkosaan, dan penyintas kasus inses. Kehamilan sebagai akibat dari perkosaan terhadap dirinya memperparah kerentan dirinya. Dalam situasi ini,  layanan aborsi harus dilihat sebagai terapi atas situasi anak perempuan tersebut.
 
Anak-anak membutuhkan perlindungan, bukan pemenjaraan. #SafeAbortionNOW #LindungiAborsiSekarang
 
Didukung oleh:
  1. Asian- Pacific Resource and Research Centre for Women (ARROW)
  2. Shirkat Gah Women’s Resource Centre, Pakistan
  3. Federation of Reproductive Health Association Malaysia (FRHAM)
  4. YUWA, Nepal
  5. The YP Foundation, India
  6. LOOM, Nepal
  7. Likhaan Center for Women’s Health, Philippines
  8. Centre for Creative Initiatives in Health and Population (CCIHP), Vietnam
  9. Solidarity Alliance for the Right to Safe Abortion
  10. Women’s Global Network for Reproductive Rights (WGNRR)
  11. Naripokkho, Bangladesh
  12. Beyond Beijing Committee (BBC), Nepal
  13. CommonHealth, India
  14. Reproductive Health Association Cambodia (RHAC)
  15. Philippines Safe Abortion Advocacy (Pisan)
  16. Young Advocates for SRHR
  17. Rural Women’s Social Education Centre (RUWSEC), India
  18. Gramin Punarnirman Sansthan, India
  19. Sahayog, India
  20. Society for Health Education (SHE), Maldives
  21. Faculty of Postgraduate Studies, University Health Science, Lao PDR
  22. Yayasan Jurnal Perempuan (YJP), Indonesia
  23. RHRN Indonesia
  24. Aliansi Remaja Independent (ARI), Indonesia
  25. Aliansi Satu Visi (ASV), Indonesia
  26. Ardhanary Institute (AI), Indonesia
  27. Fokus Muda, Indonesia
  28. Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)
  29. Perkumpulan Pamflet Generasi, Indonesia
  30. Pusat Kajian Gender dan Seksualitas (Puksa Genseks) UI, Indonesia
  31. Rutgers WFP Indonesia
  32. Sanggar SWARA, Indonesia
  33. Yayasan Kesehatan Perempuan (YKP), Indonesia
  34. Forum Remaja Independen Papua (FRIP), Indonesia
  35. Youth Interfaith Forum on Sexuality (YIFoS), Indonesia
  36. Development Alternatives with Women for a New Era (DAWN), Global
  37. Bangladesh Association for Prevention of Septic Abortion (BAPSA), Bangladesh
  38. Society for Health Alternatives (SAHAJ), India
 
Catatan Akhir:
 
[1]https://www.news.com.au/world/asia/indonesian-teenager-raped-by-her-brother-jailed-for-abortion/news-story/79b303a9281c72459aaed36a7e6d6e16
[2] Fanny Tanuwijaya, Abortion on Law and Moral Perspectives in Indonesia, Journal of Law, Policy and Globalization, (2014), Vol. 28, ISSN 2224-3259
[3] Camila Gianella-Malca and Liv Tonnessen, Health effects of criminalisation of abortion, Conference Paper, GLOBVAC Conference 2015
[4] http://asap-asia.org/pdf/Indonesia_Abortion_Booklet_Update.pdf
[5] Ibid.
[6] Cockrill K, Herold S, Blanchard K, Grossman D, Upadyay U, Baum S. Addressing abortion stigma through service delivery: A white paper, 2015, Ibis Reproductive Health

Comments are closed.
    Jurnal Perempuan
    ​
    terindeks di:
    Picture

    Archives

    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    April 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021
    June 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021
    January 2021
    December 2020
    October 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    April 2020
    March 2020
    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014

    Categories

    All

    RSS Feed

Yayasan Jurnal Perempuan| Alamanda Tower, 25th Floor | Jl. T.B. Simatupang Kav. 23-24 Jakarta 12430 | Telp. +62 21 2965 7992 Fax. +62 21 2927 7888 | yjp@jurnalperempuan.com
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa