Jurnal Perempuan
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa
Warta Feminis

Peluncuran dan Bedah Buku Neng Dara Affiah: Merayakan Ilmu Pengetahuan dari Perempuan

23/1/2018

 
PictureDok. Jurnal Perempuan
Rabu, 17 Januari 2018 pukul 12.00, bertempat di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Yayasan Obor Indonesia bersama dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia mengadakan acara peluncuran dan bedah buku yang berjudul “Potret Perempuan Muslim Progresif Indonesia” dan “Islam, Kepemimpinan Perempuan, dan Seksualitas” yang ditulis oleh Neng Dara Affiah, Komisioner Komnas Perempuan. Buku “Potret Muslim Progresif Indonesia” merupakan buku yang ditulis berdasarkan kegetiran penulis atas minimnya narasi pembaruan Islam. Kata progresif yang digunakan dalam judul buku tersebut menjadi kata yang mengungkap bahwa perempuan muslim banyak berkontribusi pada rancangan pembaruan ajaran Islam mengenai isu-isu besar hingga hal domestik. Sementara, buku “Islam, Kepemimpinan Perempuan, dan Seksualitas” lebih mengarah kepada perjalanan spiritual penulis tentang status perempuan dalam Islam. Pasalnya banyak hambatan pada progresivitas perempuan muslim untuk memaknai identitas dirinya sendiri. Sehingga, melalui buku “Islam, Kepemimpinan Perempuan, dan Seksualitas” Neng mencoba untuk kembali mendiskusikan status perempuan yang setara dengan laki-laki.
​
Imam Nahe’i, Komisioner Komnas Perempuan, yang hadir sebagai pembicara menyatakan pemikirannya tentang ajaran Islam yang selama ini terlalu memojokkan perempuan. “Ulama zaman dahulu ada yang mengira-ngira, tidak semua pemikiran ulama berasal dari teks yang otoritatif. Hadirnya penulis perempuan bisa sedikit demi sedikit menggeser pemahaman ketidakadilan dan diperkokoh melalui tafsir kitab kuning dari akarnya,” tutur Imam.  Septemmy Lakawa, Kepala Program Studi S-3 Sekolah Tinggi Teologi (STT) Jakarta yang juga hadir sebagai pembicara menyatakan bahwa patriarki bukan hanya masuk ke dalam ajaran Islam tetapi juga agama-agama lain. Itu mengapa penting bagi perempuan lintas agama untuk kembali mendiskusikan posisi dan status perempuan dalam agama. “Pada buku ini Neng memperlihatkan bahwa Islam adalah agama yang multidimensional, bukan agama yang singular. Neng juga menawarkan bahwa untuk memperoleh perubahan tidak harus menjadi antitesis dari Islam itu sendiri. Akan tetapi, ia mengatakan bahwa Islam sejalan dengan ide kesetaraan juga perdamaian,” tutur Septemmy.

Selama ini citra Islam memang kental dengan hal-hal yang anti terhadap kesetaraan. Beberapa ulama turut menjadi penghalang atas progresivitas perempuan muslim. Yuniyanti Chuzaifah, Wakil Ketua Komnas Perempuan menyampaikan  pemikiran terkait keberatannya atas argumen para ulama yang menolak kesetaraan dengan alasan bahwa dalam Islam perempuan sudah dimuliakan seperti yang tertera pada HR Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548 yang berbunyi :
  • “Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, beliau berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.”
Menanggapi hadis tersebut Yuniyanti menyatakan “Jika Rasul masih hidup mungkin saya akan mengatakan sebaiknya perempuan saja, jangan ibu, ibu, ibu, karena melalui kata ibu ada diskriminasi terhadap perempuan yang tidak punya anak dan anak perempuan. Jadi, ada pemahaman bahwa hanya ibu yang patut dihargai, tetapi bukan semua perempuan,” tutur Yuniyanti. Peluncuran dan bedah buku Neng Dara Affiah memiliki pesan mendalam di baliknya yaitu mengajak anak muda, khususnya perempuan untuk progresif dalam bidang sosial, politik dan ekonomi. Menulis juga menjadi ruang yang bisa dimanfaatkan guna menyumbangkan ilmu pengetahuan dari perempuan. (Iqraa Runi)



Comments are closed.
    Jurnal Perempuan
    ​
    terindeks di:
    Picture

    Archives

    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    April 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021
    June 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021
    January 2021
    December 2020
    October 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    April 2020
    March 2020
    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014

    Categories

    All

    RSS Feed

Yayasan Jurnal Perempuan| Alamanda Tower, 25th Floor | Jl. T.B. Simatupang Kav. 23-24 Jakarta 12430 | Telp. +62 21 2965 7992 Fax. +62 21 2927 7888 | yjp@jurnalperempuan.com
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa