Jurnal Perempuan
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa
Warta Feminis

Patrick Ziegenhain: Indonesia Tertinggal Dari Filipina Dalam Pemberdayaan Perempuan

22/3/2015

 
PictureDok. Jurnal Perempuan
“Ketika kita membicarakan tentang perempuan di wilayah Asia Tenggara, maka kita dapat melihat bahwa mereka tidak mendapatkan banyak akses pada berbagai bidang seperti kesehatan, ekonomi, dan politik. terutama dalam bidang politik, perempuan kurang memiliki kesempatan atau kekuasaan yang sama”

Demikianlah kalimat pembuka dari Prof. Patrick Ziegenhain, Dosen di Goethe-Frankfurt University ketika menjadi pemateri dalam Gathering Sahabat Jurnal Perempuan ke-X di kediaman Prof. Mayling Oey-Gardiner, Sabtu 21 Maret 2015. Menurut Ziegenhain, Negara-negara di Asia Tenggara memiliki perbedaan-perbedaan yang cukup banyak seperti bahasa, budaya, tradisi, ekonomi, politik, dan sebagainya. Sebagai contoh, ia menekankan perbedaan pada negara-negara di Asia Tenggara yang sudah lebih maju seperti Singapura dan Filipina dengan negara-negara yang masih berkembang seperti Myanmar dan Indonesia. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari data-data mengenai tingkat partisipasi politik, ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.

World Economic Forum mencatat berdasarkan partisipasi ekonomi perempuan, Filipina terletak pada posisi yang sangat baik yaitu pada peringkat ke-9, Singapura disisi lain tercatat pada posisi nomor 60 sekian dan Indonesia pada nomor ke-108. Di Filipina komposisi jumlah perempuan dan laki-laki di bidang ekonomi pun sudah dapat dikatakan hampir seimbang.

Kemudian dari bidang pendidikan, rata-rata penduduk negara-negara maju di Asia Tenggara telah menempuh pendidikan di perguruan tinggi sedangkan di negara berkembang masih ada penduduk yang hanya merupakan lulusan dari sekolah menengah (dan tidak mampu melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi) dalam jumlah besar. Mengenai angka kelahiran anak, keluarga negara berkembang cenderung memiliki anak yang lebih banyak dibandingkan negara maju. Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa perbedaan antara Filipina dan Indonesia tentunya sangat jauh dalam ekonomi, politik, maupun pemberdayaan perempuan.

Kedepannya, Ziegenhain menyarankan agar pemerintah lebih memerhatikan peran perempuan dalam upaya peningkatan ekonomi. Begitu juga dalam hukum, baik itu perumusan kebijakan ataupun pribadi-pribadi para penegak hukum, serta perlu dilakukan pendekatan hukum pada perempuan dan isu-isu gender di Indonesia. Terakhir, pemerintah dan masyarakat juga harus sama-sama berupaya mengurangi (sebisa mungkin hingga menghilangkan) desakan dari ajaran agama yang bersifat diskriminatif gender. (Johanna G.S.D. Poerba)



Comments are closed.
    Jurnal Perempuan
    ​
    terindeks di:
    Picture

    Archives

    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    April 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021
    June 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021
    January 2021
    December 2020
    October 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    April 2020
    March 2020
    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014

    Categories

    All

    RSS Feed

Yayasan Jurnal Perempuan| Alamanda Tower, 25th Floor | Jl. T.B. Simatupang Kav. 23-24 Jakarta 12430 | Telp. +62 21 2965 7992 Fax. +62 21 2927 7888 | yjp@jurnalperempuan.com
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa