Berangkat dari kegetiran atas kekosongan wacana perempuan dalam narasi besar Islam, mendorong Neng Dara Affiah Komisioner Komnas Perempuan untuk menuliskannya dalam disertasi. Pengakuan ini membuka diskusi bertema “Feminisasi atas Islam: Gerakan-gerakan Islam Perempuan Progresif di Indonesia” yang digelar Komunitas Jaringan Islam Liberal di Teater Utan Kayu, Jakarta pada Rabu (29/10). Malam itu, diskusi yang merupakan agenda rutin ini mengupas disertasi Neng Dara Affiah yang berjudul “Gerakan Perempuan Muslim Progresif di Indonesia sebagai Gerakan Sosial Baru: Studi Kasus Organisasi-Organisasi di Jawa tahun 1990-2010” dengan pembicara Pemimpin Redaksi Jurnal Perempuan Dewi Candraningrum dan penulis disertasi Neng Dara. Lebih lanjut Neng menjelaskan penelitian yang ia lakukan lebih banyak menjabarkan gerakan perempuan dengan wacana konstruksionisme, meskipun dalam porsi tertentu juga menjabarkan wacana gerakan dengan pola esensialisme. Hasil penelitiannya memperlihatkan terdapat persamaan gerakan perempuan muslim progresif di era Orde Baru (1990-1998) dan di era Reformasi (1998-2010), yakni (1) para aktor gerakan di tahun 1998-2010 hampir secara keseluruhan memiliki keterkaitan dengan aktor dan organisasi gerakan di tahun 1990-1998. Ini artinya wacana dan gerakan kritis yang dibangun sesungguhnya memiliki dampak. Dan (2) ulama dan sarjana pria mempunyai peran sangat penting dan memiliki kontribusi signifikan dalam gerakan perempuan muslim di Era Orde Baru maupun di Era Reformasi. Neng juga berharap disertasinya dapat mengisi kekosongan bagaimana perempuan berkontribusi dalam gerakan dan perubahan sosial. Sementara Dewi Candraningrum malam itu mengupas disertasi yang ditulis Neng yang juga merupakan perluasan dari tesisnya dengan pendekatan filsafat bahasa. Menurutnya kajian Neng berada dalam pendekatan modernitas yang memuja kategorisasi, klasifikasi dan sistematisasi. Modernitas sendiri mencari kehendak atas kebenaran dengan menempatkan rasio sebagai yang utama. Sehingga pengetahuan perempuan tidak disebut sebagai pengetahuan. Pemikiran modern terus-menerus mengusir perempuan. Karena itu menurut Dewi kebahagian yang kita dapat dari disertasi Neng adalah merawat pengetahuan perempuan. (Anita Dhewy)
2 Comments
Neni Al yani
7/6/2016 05:12:27 am
Saya sangat tertarik dengan kiprah ibu Neng Dara...kami ingin mengundang ibu di kegiatan Jabar.bisakah saya telpon ibu.?no HP saya 081321785480..saya tunggu konfirmasinya bu
Reply
Umi farhah
30/6/2020 02:13:14 pm
Boleh saya dapatkan email bu Dara Afifah karena saat ini sy lagi menyusun penelitian desertasi yg berkaitan dengan tokoh feminis muslim di Indonesia,trmksh bnyk..email saya [email protected]
Reply
Leave a Reply. |
Jurnal Perempuan
terindeks di: Archives
August 2024
Categories |