Jurnal Perempuan
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
    • Rilis JP
  • Jurnal Perempuan
    • Indonesian Feminist Journal
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Podcast JP
    • Radio JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
    • Biodata Penerima Beasiswa 2024
    • Biodata Penerima Beasiswa 2025
Warta Feminis

Mungkinkah AI Membantu Demokrasi dan Keadilan Gender?

26/9/2023

 
PictureDok. Jurnal Perempuan
      Kehadiran Artificial Intelligence (AI) menjadi topik utama diskusi yang diselenggarakan oleh SAFEnet dengan tajuk “Dampak Kecerdasan Buatan terhadap Hak Asasi Manusia”. Diskusi ini diselenggarakan secara terbatas dalam format tatap muka, pada Kamis (21/9/2023), lalu. Dalam kegiatan ini, kaitan antara AI dengan Hak Asasi Manusia (HAM) menjadi sorotan utama. Pasalnya, dalam berbagai perbincangan terkait AI di masyarakat, yang utama dibahas adalah kaitan AI dengan ekonomi.

     Sebagai panel diskusi, hadir Ayu Purwarianti (Ketua Pusat AI Institut Teknologi Bandung—ITB), Yudhistira Nugraha (Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Smart City Jakarta), dan Luky Djani (Chief Executive Officer (CEO) Pemilu.AI). Sebagai pembuka, Anton dari SAFEnet menjabarkan ide utama penyelenggaraan diskusi. Menurutnya, respons Indonesia terhadap AI yang masih menunjukkan beragam reaksi, tetapi masih sedikit yang menyinggung kaitan AI dengan HAM. Sebab itu, penting bagi Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) untuk mengampanyekan relasi antara kedua hal tersebut pada masyarakat.

     Membuka sesi materi, Ayu Purwarianti menjabarkan dasar-dasar AI kepada peserta. Ketua Pusat AI ITB ini menekankan meluasnya persebaran AI ke berbagai sektor teknologi, termasuk sosial media. Menanggapi ketakutan masyarakat akan tergantinya manusia oleh AI, Ayu mengimbau untuk tidak perlu khawatir, sebab AI tidak meniru cara kerja otak manusia melainkan melakukan perhitungan rasional dengan dasar algoritma.

     Menurut Ayu, masalah utama lainnta adalah dependensi negara berkembang atas AI impor dari negara maju. Hal ini juga dikuatkan dengan anggapan bahwa negara yang mampu menguasai AI bisa menguasai dunia. Dengan persaingan yang semakin ketat ini, perkembangan AI tidak bisa ditunda atau dilambatkan. Terutama juga karena AI menekan biaya produksi dan memaksimalkan hasil produksi.

     Pun begitu, AI juga memiliki sisi negatif. Selain dampaknya pada industri, AI juga masih sangat bias dan diskriminatif. Karena dibangun dari data-data pengguna, maka AI secara tidak langsung mereplikasi perilaku pengguna. Ketika para pengguna masih memberikan data yang bias dan diskriminatif, terutama dari segi gender dan ras, maka AI pun mereplikasi perilaku tersebut. Permasalahan ini menjadi salah satu masalah yang disoroti oleh komunitas pengembang AI global.

     Mengenai ketergantungan pada data, Yudhistira Nugraha selaku Kepala UPT Smart City Jakarta menyetujui paparan Ayu. “AI is nothing without data,” ujarnya. Kemajuan bagi data sains membuat kemajuan AI turut melambung pesat. Pesatnya perkembangan tersebut juga dikarenakan kegunaannya dalam dunia fisik dan siber. Berbagai inovasi teknologi kini sangat bergantung pada AI, tukas Yudhistira.

     Karena eratnya AI dengan data, di masa kini perlindungan data menjadi sangat penting. Setiap negara idealnya memasukkan perlindungan data dan privasi masyarakatnya sebagai agenda penting. Dalam kasus-kasus kesetaraan gender, contohnya, pelanggaran privasi dapat memicu produksi konten seksual nonkonsensual yang diproses dengan AI. AI juga belum akurat, oleh karena manusia sebagai operator masih sangat dibutuhkan. AI juga tidak bisa memproduksi wisdom atau kebijaksanaan, sehingga manusia berkewajiban sebagai subjek yang menjaminnya.

     Menutup paparan materi, Luky Djani selaku CEO Pemilu.Ai turut membagikan pandangannya. Menurutnya, dalam Pemilu 2024 yang akan datang, AI dapat berperan besar. Selain sebagai alat untuk mengolah data, AI juga dapat digunakan untuk berkampanye. Pemilu.Ai yang ia pimpin juga menyediakan otomasi AI untuk menjalankan kampanye, termasuk menyiapkan materi kampanye.

     Di tengah bangkitnya politik populis di berbagai negara di dunia, Luky menganggap AI dapat menjadi solusi yang mudah dan efektif untuk mencegah surutnya demokrasi. Salah satu caranya adalah dengan membangun AI yang memiliki tujuan meningkatkan keterbukaan publik dan demokrasi di masa kampanye. Menurutnya, ini dapat menekan angka de-demokrasi atau penyusutan demokrasi di berbagai belahan dunia.

     Tidak bisa dipungkiri, meskipun menjadi penemuan yang sangat inovatif, AI tetaplah mesin. Ia tidak bisa bergerak sebebas manusia. Sehingga, terutama dalam konteks kesetaraan gender dan demokrasi, kehadiran manusia dan data yang tepat sangat diperlukan. Demikian AI tidak hanya mereplikasi masyarakat, tapi dapat membantu membangun masyarakat menjadi lebih berkeadilan. (Nada Salsabila)


Comments are closed.
    Jurnal Perempuan
    ​
    terindeks di:
    Picture

    Archives

    June 2025
    May 2025
    April 2025
    March 2025
    February 2025
    January 2025
    December 2024
    November 2024
    October 2024
    September 2024
    August 2024
    July 2024
    June 2024
    May 2024
    April 2024
    March 2024
    February 2024
    January 2024
    December 2023
    November 2023
    October 2023
    September 2023
    August 2023
    July 2023
    June 2023
    May 2023
    April 2023
    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    April 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021
    June 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021
    January 2021
    December 2020
    October 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    April 2020
    March 2020
    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014

    Categories

    All

    RSS Feed

Yayasan Jurnal Perempuan| Alamanda Tower, 25th Floor | Jl. T.B. Simatupang Kav. 23-24 Jakarta 12430 | Telp. +62 21 2965 7992 Fax. +62 21 2927 7888 | [email protected]
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
    • Rilis JP
  • Jurnal Perempuan
    • Indonesian Feminist Journal
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Podcast JP
    • Radio JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
    • Biodata Penerima Beasiswa 2024
    • Biodata Penerima Beasiswa 2025