Jurnal Perempuan
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
    • Rilis JP
  • Jurnal Perempuan
    • Indonesian Feminist Journal
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
    • Booklet KAFFE
  • Podcast JP
    • Radio JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
    • Biodata Penerima Beasiswa 2024
    • Biodata Penerima Beasiswa 2025
Warta Feminis

Menyingkap Ketimpangan Gender di Tempat Kerja: Peran Perusahaan dalam Mewujudkan Kesetaraan

7/3/2024

 
PictureDok. Jurnal Perempuan
     Selasa (6/3/2024) Magdalene.co, media daring yang mengangkat isu perempuan dengan perspektif gender, bersama Unilever Indonesia menyelenggarakan diskusi publik bertajuk “Invest in Women, Invest in All: How Gender Equality Benefits Everyone” berlokasi di KALA di Kalijaga, Jakarta Selatan. Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret di setiap tahunnya, diskusi ini mengundang empat tokoh pembicara, seperti Dwi Yuliawati Faiz (Head of Programmes UN Women Indonesia), Willy Saelan (Direktur Human Resources Unilever Indonesia), Zelda Lupsita (Program Manager IBCWE), dan Wawan Suwandi (Koordinator Nasional Aliansi Laki-laki Baru) untuk mengupas isu kesetaraan gender di tempat kerja.

​     Pada konteks global, isu kesetaraan gender di tempat kerja masih menjadi hal yang signifikan untuk diperjuangkan. Dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) pun, salah satu pijakan utamanya adalah terealisasinya visi kesetaraan bagi semua individu tanpa memandang gender. Namun, budaya patriarki yang mengakar pada struktur sosial dan merajut ke dalam jaringan pemikiran, norma, bahkan kerangka kebijakan, menjadi batu penghalang terhadap pemenuhan tujuan-tujuan tersebut.

     Dalam diskusi, Zelda Lupsita (Program Manager IBCWE) mencatat bagaimana norma-norma sosial yang masih kuat dalam masyarakat, seperti keyakinan bahwa laki-laki harus menjadi pencari nafkah utama dan memegang peran kepemimpinan di perusahaan, tetap bertahan di Indonesia. Survei ILO mengenai posisi manajerial perempuan di 416 perusahaan Indonesia telah menunjukkan bahwa perempuan hanya menduduki 61% dari manajer pengawas, 70% dari manajer menengah, 49% dari manajer senior, dan 22% dari posisi eksekutif puncak. Lebih dari separuh perusahaan pun dilaporkan hanya memiliki di bawah 10% eksekutif perempuan.

     Dwi Yuliawati Faiz (Head of Programmes UN Women Indonesia)  menekankan pemberian akses yang setara bagi perempuan dan laki-laki dalam memegang peran kunci di perusahaan tidak akan hanya meningkatkan peluang mereka dalam pengembangan karier dan kesejahteraan ekonomi, tetapi juga memperkaya keragaman pandangan dalam proses pengambilan keputusan. Dengan melibatkan beragam perspektif dan pengalaman, perusahaan pun dapat menghadapi tantangan dengan sudut pandang yang lebih luas dan inovatif.

     Unilever Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang telah memiliki rekam jejak dalam mengupayakan kesetaraan gender bagi para pekerjanya. Salah satu hal yang terus mereka internalisasikan pada setiap managernya adalah komitmen untuk terus memastikan bahwa suatu kebijakan tidak memuat bias tak sadar (unconscious bias) mengenai stereotipe gender. Di samping itu, Willy Saelan (Direktur Human Resources Unilever Indonesia) turut menambahkan bahwa hingga saat ini Unilever telah melakukan berbagai upaya untuk menciptakan kebijakan yang sensitif gender, seperti fasilitas daycare, ruang laktasi, hak cuti melahirkan selama empat bulan bagi ibu, cuti bagi ayah (paternity leave), dan sistem pembagian kerja bagi ibu yang mengurus anak.

     Pada sisi lainnya, keterlibatan laki-laki dalam mendorong kesetaraan gender di tempat kerja juga menjadi sorotan. Wawan Suwandi (Koordinator Nasional Aliansi Laki-laki Baru) menggarisbawahi bahwa untuk mencapai tujuan kesetaraan gender, laki-laki perlu terlibat sebagai sekutu yang aktif dan berperan dalam memperjuangkan perubahan. Dirinya menyatakan bahwa mulai dari usia dini, penting untuk memperkenalkan laki-laki pada tugas-tugas seperti mengasuh adik-adik, memasak, dan mencuci piring. Ketika mereka memasuki tahap kehidupan pernikahan dan mulai menanggung tanggung jawab di ranah domestik, penting memberikan ruang bagi mereka untuk belajar dan tumbuh dalam peran ini. Jika mereka diejek atau dipermalukan karena langkah-langkah awalnya, risiko besar mereka akan kembali ke norma-norma gender tradisional.

     “Ketika laki-laki mau memulai berbagi beban domestik, itu sesungguhnya tidak akan merusak harga diri mereka. Namun, ini justru cerminan kasih sayang mereka kepada keluarganya,” tegas Wawan.

     Upaya untuk memperluas akses dan kesempatan bagi perempuan dalam mencapai kesetaraan gender di tempat kerja bukanlah hal yang tidak memiliki tantangan. Meskipun langkah-langkah telah diambil untuk mencapai tujuan ini, hambatan struktural dan normatif masih menjadi hal yang signifikan dalam perjalanannya.

     Pada satu sisi, data menunjukkan bahwa representasi perempuan dalam posisi manajerial masih relatif rendah, mencerminkan kesenjangan yang perlu diatasi. Namun, di sisi lain, norma-norma sosial yang memperkuat peran tradisional laki-laki dan perempuan tetap menjadi faktor yang berpengaruh.

     Dalam menghadapi tantangan ini, penting bagi kita untuk mengakui bahwa mengatasi ketimpangan gender bukan hanya masalah kesetaraan dalam angka, tetapi juga tentang memastikan bahwa perspektif dan kebutuhan perempuan diakui dan diwakili dengan tepat dalam pengambilan keputusan strategis. Hanya dengan mengatasi hambatan-hambatan ini secara komprehensif, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan berdaya saing bagi semua individu. (Ni Putu Putri Wahyu Cahyani)


Comments are closed.
    Jurnal Perempuan
    ​
    terindeks di:
    Picture

    Archives

    October 2025
    September 2025
    August 2025
    July 2025
    June 2025
    May 2025
    April 2025
    March 2025
    February 2025
    January 2025
    December 2024
    November 2024
    October 2024
    September 2024
    August 2024
    July 2024
    June 2024
    May 2024
    April 2024
    March 2024
    February 2024
    January 2024
    December 2023
    November 2023
    October 2023
    September 2023
    August 2023
    July 2023
    June 2023
    May 2023
    April 2023
    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    April 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021
    June 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021
    January 2021
    December 2020
    October 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    April 2020
    March 2020
    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014

    Categories

    All

    RSS Feed

Yayasan Jurnal Perempuan| Alamanda Tower, 25th Floor | Jl. T.B. Simatupang Kav. 23-24 Jakarta 12430 | Telp. +62 21 2965 7992 Fax. +62 21 2927 7888 | [email protected]
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
    • Rilis JP
  • Jurnal Perempuan
    • Indonesian Feminist Journal
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
    • Booklet KAFFE
  • Podcast JP
    • Radio JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
    • Biodata Penerima Beasiswa 2024
    • Biodata Penerima Beasiswa 2025