Jurnal Perempuan
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
    • Rilis JP
  • Jurnal Perempuan
    • Indonesian Feminist Journal
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Podcast JP
    • Radio JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
    • Biodata Penerima Beasiswa 2024
    • Biodata Penerima Beasiswa 2025
Warta Feminis

Menilik Pentingnya Rekognisi atas Kontribusi Pekerja Perempuan pada  Sektor Sawit dan Perikanan

19/3/2024

 
PictureDok. Jurnal Perempuan
     Pada Jumat (15/3/2024), Oxfam Indonesia menyelenggarakan diskusi publik yang bertajuk Valuing Women’s Work for More Inclusive Agri-food Value Chain. Penyelenggaraan diskusi publik yang berfokus pada upaya mendorong transformasi gender dalam rantai nilai sektor sawit dan perikanan ini, selaras dengan peringatan Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada tanggal 8 Maret lalu. Acara yang diadakan di Kala di Kalijaga, Jakarta Selatan ini menghadirkan beragam perspektif untuk menyingkap ketidakadilan terselubung terhadap perempuan di kedua sektor tersebut, yang menyumbang tingkat perekonomian utama negara.

     Dimoderatori oleh Abby Gina Boang Manalu (Direktur Yayasan Jurnal Perempuan), acara ini menghadirkan sejumlah narasumber yang diundang antara lain, Dati Fatimah (Peneliti dan Konsultan gender), Tatat (Oxfam Indonesia), Dewi Kartika (Konsorsium Pembaruan Agraria), dan Ari Wibowo (International NGO Forum on Indonesian Development--INFID).

     Abby Gina Boang Manalu membuka diskusi dengan menyoroti kerentanan yang dialami oleh perempuan pekerja pada sektor sawit dan perikanan. Dati Fatimah menyambut keresahan itu secara mendalam dengan menggambarkan perihal isu-isu gender dan rantai nilai. Dirinya mengamati bahwa perempuan dan laki-laki tidak mendapatkan akses dan manfaat yang setara dari kontribusi mereka. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa laki-laki terkonsentrasi pada posisi yang berstatus lebih tinggi dan lebih berupah karena mereka pada umumnya menguasai lahan, sementara perempuan mendominasi sebagai buruh harian di argoindustri. Menariknya, Dati juga menyoroti perihal persoalan rekognisi atas kerja pekerja perempuan ini.

     “Laki-laki dan perempuan mungkin berbagi peran, tetapi ketika mendapatkan pengakuan sebagai nelayan misalnya, itu akan jatuh kepada laki-laki sebagai kepala keluarga dibandingkan perempuan,” ungkap Dati dalam memaparkan perihal ketimpangan gender di sektor ini.

     Tatat pada sisi lainnya menyoroti kerja-kerja informal yang banyak dilakukan oleh perempuan. Baginya, pekerja perempuan banyak berkecimpung pada sektor informal, seperti kerja-kerja perawatan dan pekerjaan kasar yang seringkali tidak terhitung sebagai bagian dari pekerjaan formal. Akibatnya, mereka tidak mendapatkan rekognisi dan perlindungan atas hak-hak mendasarnya. Di samping itu, kontribusi mereka terhadap perekonomian juga tidak terhitung pada konteks ini. Tatat menegaskan perlunya mengubah pandangan terhadap pekerjaan informal perempuan dengan mengakui nilai dan dampaknya dalam perekonomian secara menyeluruh.

     “Menghargai kerja perempuan bukan hanya kita menghargai kehadiran nelayan, petani, dan sebagainya. Namun, mendorong perekonomian itu bermanfaat bagi semua orang, tidak hanya pemilik modal,” tegas Tatat.

     Dewi Kartika pada gilirannya menyoroti kerentanan perempuan petani, perempuan masyarakat adat, dan perempuan nelayan dalam menghadapi tantangan mempertahankan tanah mereka ketika konflik agraria. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa industri sawit di Indonesia selalu menjadi penyumbang konflik agraria yang paling signifikan. Konflik yang seringkali terjadi karena adanya kebijakan dan proses pembangunan yang tidak inklusif bagi masyarakat adat ini seringkali membuat perempuan berada pada posisi rentan. Mereka tidak hanya menjalani peran ganda dalam kerja-kerja domestik dan perkebunan, tetapi juga harus berjuang melawan aparat kepolisian demi mempertahankan tanah yang mereka telah tinggali selama bertahun-tahun.

     “4 Perempuan sepanjang tahun 2023 dianggap sebagai kriminal atas tuduhan merusak, mencuri, dan melakukan aktivitas ilegal. Padahal, mereka sudah menghidupi tanah itu bertahun-tahun,” tegas Dewi.
​

     Pada akhir paparannya, Dewi menekankan bahwa situasi agraria tersebut akan memengaruhi rasa aman dan nyaman perempuan. Untuk itu, diperlukan upaya dalam melindungi dan mengakui hak-hak mereka, termasuk menciptakan ruang yang aman bagi perempuan dalam melakukan produksi pertanian.

     Narasumber terakhir, Ari Wibowo, menambahkan perihal tantangan dan peluang untuk mendorong aspek gender dalam Strategi Nasional Bisnis dan Hak Asasi Manusia. Dirinya mengamati kompleksitas tantangan yang diperkirakan muncul, seperti melemahnya komitmen kebijakan dan regulasi pasca dinamika pemilu, hingga kurangnya kontrol dan partisipasi masyarakat.
​

     Meskipun begitu, beberapa strategi yang telah diusulkan seperti melakukan pengembangan regulasi dan panduan yang mendukung perlindungan dan penghormatan HAM, peningkatan pemahaman, kapasitas, promosi bisnis dan HAM bagi semua pemangku kepentingan, hingga penguatan mekanisme pemulihan yang efektif bagi korban dugaan pelanggaran HAM dalam praktik kegiatan usaha. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan perlindungan hak asasi manusia secara menyeluruh dan menciptakan lingkungan bisnis yang lebih adil dan inklusif. (Ni Putu Putri Wahyu Cahyani)

Comments are closed.
    Jurnal Perempuan
    ​
    terindeks di:
    Picture

    Archives

    June 2025
    May 2025
    April 2025
    March 2025
    February 2025
    January 2025
    December 2024
    November 2024
    October 2024
    September 2024
    August 2024
    July 2024
    June 2024
    May 2024
    April 2024
    March 2024
    February 2024
    January 2024
    December 2023
    November 2023
    October 2023
    September 2023
    August 2023
    July 2023
    June 2023
    May 2023
    April 2023
    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    April 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021
    June 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021
    January 2021
    December 2020
    October 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    April 2020
    March 2020
    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014

    Categories

    All

    RSS Feed

Yayasan Jurnal Perempuan| Alamanda Tower, 25th Floor | Jl. T.B. Simatupang Kav. 23-24 Jakarta 12430 | Telp. +62 21 2965 7992 Fax. +62 21 2927 7888 | [email protected]
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
    • Rilis JP
  • Jurnal Perempuan
    • Indonesian Feminist Journal
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Podcast JP
    • Radio JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
    • Biodata Penerima Beasiswa 2024
    • Biodata Penerima Beasiswa 2025