Jurnal Perempuan
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa
Warta Feminis

​Mariana Amiruddin: Perkosaan Adalah Kekuasaan

19/10/2015

 
PictureDok. Jurnal Perempuan
Kekerasan seksual bukan pelanggaran asusila melainkan kejahatan seksual. Pernyataan ini diungkapkan Mariana Amiruddin, Dewan Redaksi Jurnal Perempuan dan Komisioner Komnas Perempuan, pada acara workshop “Pencegahan Pelecehan dan Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus” yang diselenggarakan Support Group and Resource Center on Sexuality Studies (SGRC) Universitas Indonesia pada Jumat (16/10/2015) di Auditorium Juwono Sudarsono, kampus UI Depok. Mariana memaparkan mengenai perkosaan dan bagaimana kaitannya dengan kekuasaan. Lebih jauh ia mengungkapkan bahwa perkosaan terjadi seiiring dengan kejahatan lain, misalnya pencurian, pembunuhan dan sebagainya. Sehingga perkosaan bukan hanya soal seks tapi kekuasaan.

Di hadapan 25 peserta workshop ini, Mariana menjelaskan bahwa anggapan-anggapan yang selama ini diyakini oleh masyarakat adalah sebuah kebohongan, melalui tulisannya ia membongkar mitos-mitos perkosaan tersebut. “Penyebab perkosaan bukan pada pakaian perempuan”, Mariana menegaskan. Berdasarkan data Komnas Perempuan 90% perkosaan terjadi di dalam rumah dan jika pun terjadi di ruang publik pasti diiringi dengan tindak kriminal lainnya. Mariana menganalisa bahwa perkosaan yang terjadi ruang publik itu jelas sudah direncanakan, karena pertimbangan pemerkosa terhadap korban adalah bukan pada pakaiannya melainkan pada kondisi fisik dan psikis korban. Apakah korban sedang dalam kondisi lemah, tidak bisa melawan, sendirian dan tidak mungkin untuk melarikan diri, itulah beberapa faktor yang menjadi pertimbangan. Perkosaan adalah relasi kuasa antara pemerkosa dan korban, sehingga pengetahuan akan tubuh dan keberanian untuk bersuara menjadi sangat penting dalam kasus perkosaan.
​
Mariana memberikan contoh, di lingkungan kampus sering terjadi pelecehan seksual oleh dosen (yang memiliki kuasa) pada mahasiswa (tidak memiliki kuasa), kemudian perkosaan yang dilakukan oleh relasi saudara di dalam rumah, keduanya akan akan melahirkan trauma yang mendalam bagi korban. Akhirnya korban hanya bisa bungkam dan kengerian tersebut secara psikologis harus segera dipulihkan. Kemudian tahun 1998 perkosaan yang terjadi pada perempuan etnis Cina secara masif, menurut Mariana itu merupakan simbol penaklukan dan penghinaan yang mendalam terhadap etnis Cina, lagi-lagi bukan soal seks. Hal lain yang diungkapkan Mariana adalah mengenai fantasi seksual yang menurutnya tidak pernah ada.  “Perkosaan adalah keji, perkosaan adalah kengerian, tidak ada fantasi seksual disana”, ungkap Mariana menutup materinya. (Andi Misbahul Pratiwi)


Comments are closed.
    Jurnal Perempuan
    ​
    terindeks di:
    Picture

    Archives

    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    April 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021
    June 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021
    January 2021
    December 2020
    October 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    April 2020
    March 2020
    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014

    Categories

    All

    RSS Feed

Yayasan Jurnal Perempuan| Alamanda Tower, 25th Floor | Jl. T.B. Simatupang Kav. 23-24 Jakarta 12430 | Telp. +62 21 2965 7992 Fax. +62 21 2927 7888 | yjp@jurnalperempuan.com
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa