Jurnal Perempuan
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa
Warta Feminis

Launching dan Diskusi Buku Perempuan, Kerja dan Perubahan Sosial

23/8/2016

 
PictureDok. Jurnal Perempuan
Senin, 22 Agustus 2016, buku Perempuan, Kerja dan Perubahan Sosial cetakan kedua yang diterbitkan oleh Yayasan Kalyanamitra diluncurkan sekaligus diduskusikan di Gedung IASTH Salemba UI dengan kerjasama Yayasan Jurnal Perempuan dan Program Studi Kajian Gender UI. Buku karya Ratna Saptari dan Brigitte Holzner terbit pertama kali pada 1997 dan menjadi salah satu buku rujukan untuk perkuliahan di Program Studi Kajian Gender. Ratna Saptari dalam memberikan pidato kunci dalam acara ini, ia mengungkapkan bahwa buku ini telah ditulis pada sejak awal 90-an, jadi sudah lebih dari 2 dakade. “Buku ini sudah sangat lama sekali, dan saya harap buku ini menyumbang pemikiran kritis serta penelitian-penelitian terkini”, ungkap Ratna. Ia melanjutkan bahwa penting bagi studi perempuan untuk terintegrasi dengan gerakan perempuan menyoal isu-isu perempuan terkini, sehingga studi perempuan dan gerakan perempuan dapat bekerja bersama-sama dan saling melengkapi.
 
Setelah paparan kunci dari Ratna Saptari, acara dilanjutkan dengan diskusi tentang buku Perempuan, Kerja dan Perubahan Sosial yang dipandu oleh Dewi Candraningrum, Pemimpin Redaksi Jurnal Perempuan. Diskusi buku ini menghadirkan Yuniyanti Chuzaifah (Komnas Perempuan), Mia Siscawati (Ketua Program Studi Kajian Gender UI), Siti Maimunah (Sajogyo Institute) sebagai pembicara. “Buku ini, mengingatkan saya pada pemikiran McRobbie, bahwa ada disartikulasi pada gerakan perempuan, meski buku ini sudah 2 dekade saya rasa ini tidak kita jadikan sebagai penghambat untuk melahirkan sebuah pengetahuan. Saya rasa hari ini kita sedang merayakannya”, ungkap Dewi. Lebih lanjut Dewi menyilakan Yuniyanti Chuzaifah untuk memberikan paparannya. “Buku ini mengoneksikan dunia akademis dan aktivisme”, tutur Yuniyanti. Ia juga mengungkapkan bahwa ada beberapa kemajuan setelah buku ini diterbitkan, misalnya tentang buruh yang sebelumnya sangat sulit sekali berorganisasi, setelah 19 tahun kemudian buruh sudah bisa berorganisasi dan bisa menyuarakan hak-haknya. Sekarang isu migran sidah menjadi isu politis, gerakan perempuan pekerja di grass root juga banyak seperti perempuan petani, perempuan penambang, perempuan adat dan lainnya. Menurutnya buku ini adalah karya penting yang harus dilanjutkan dengan melihat konteks gerakan perempuan di Indonesia sekarang. “Membangun pengetahuan perempuan bersama menjadi penting karena gerakan perempuan dan ruang akademisi adalah hal yang saling melengkapi”, ungkap Yuniyanti.
 
Kemudian diskusi disambung dengan paparan Mia Siscawati, Ketua Program Studi Kajian Gender UI. “Gerakan perempuan menyumbang besar terhadap perkembangan studi perempuan”, tutur Mia Siscawati. Ia melanjutkan bahwa buku ini telah menjadi salah satu buku bacaan wajib untuk mahasiswa kajian gender dan menjadi sangat penting karena ada kajian interseksionalitas. Mia menyebutkan bahwa dalam buku ini penulis tidak hanya memerhatikan jenis kelamin namun juga persinggungan antar kelas, dan disanalah letak kajian interseksionalitas yang sangat penting. Menurutnya bukan hanya kajian interseksionalitas, buku ini juga menyumbang metodologi penelitian yang berbasis gender. “Ratna Saptari menggunakan metodologi penelitian PAR, Participatory Action Research, yang pada waktu itu banyak mengatakan ini tidak ilmiah, namun Ratna bisa membuktikannya dalam buku ini”, ungkap Ketua Program Studi Kajian Gender UI.

Selanjutnya moderator menyilakan Siti Maimunah untuk memberikan paparannya terkait buku Perempuan, Kerja dan Perubahan Sosial. Mai Jebing mengungkapkan ada hal penting dalam buku ini yang bisa kita tangkap ialah bahwa kita tidak bisa meletakan pengetahuan dan pengalaman perempuan sebagai suatu yang umum atau sama dengan yang lain. “Pengetahuan dan pengelaman perempuan adalah sesuatu yang berbeda satu sama lain dan bisa berubah dari waktu ke waktu, tidak statis. Saya rasa penting untuk mendengar pengalaman perempuan Indonesia karena sangat kaya”, Ungkap Mai. Lebih jauh ia mengungkapkan bahwa untuk isu kerja sendiri perempuan memiliki tantangan yang berat karena harus bernegosiasi untuk keluar dari ruang domestik, stigma dan beban ganda ruang publik dan domestik. Mai menjelaskan hasil penelitiannya bahwa berdasarkan data KHL tahun 2008 menunjukan bahwa 75% dari 9000 dokumen Amdal yang disetujui dokumennya buruk dan sekitar 50% Komisi Amdal Daerah tidak berjalan sesuati tugas dan fungsinya. Inilah yang menurut Mai pembangunan tidak berperspektif terhadap keadilan lingkungan yang akhirnya memiliki dampak langsung terhadap kerja-kerja perempuan di ruang domestik maupun publik. Setelah paparan dari ketiga pembicara, moderator membuka sesi pertanyaan dengan mempersilakan para penanya pertama. Pinky Saptandari, Dosen Antropologi Universitas Airlangga memberikan tanggapan bahwa buku Perempuan, Kerja dan Perubahan Sosial juga menjadi bacaan wajib mahasiswanya di kampus, sehingga ia sangat senang dan juga menunggu cetakan kedua buku ini. Diskusi berlangsung interaktif, peserta sangat antusias. (Andi Misbahul Pratiwi) 


Comments are closed.
    Jurnal Perempuan
    ​
    terindeks di:
    Picture

    Archives

    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    April 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021
    June 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021
    January 2021
    December 2020
    October 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    April 2020
    March 2020
    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014

    Categories

    All

    RSS Feed

Yayasan Jurnal Perempuan| Alamanda Tower, 25th Floor | Jl. T.B. Simatupang Kav. 23-24 Jakarta 12430 | Telp. +62 21 2965 7992 Fax. +62 21 2927 7888 | yjp@jurnalperempuan.com
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa