Jurnal Perempuan
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
Warta Feminis

KAFFE Juni 2023: Mengapa Internet Belum Ramah Perempuan?

28/6/2023

 
PictureDok. Jurnal Perempuan
     Internet belum menjadi ruang yang aman bagi perempuan. Mulai dari kekerasan, ancaman kesehatan mental, hingga diskriminasi gender kerap menghalangi perempuan ketika mengakses internet. Namun, internet juga dapat memberdayakan perempuan. Guna mengkaji lebih jauh terkait internet dalam hubungan dengan konstruksi gender dan kerentanan psikologis perempuan, Kajian Feminisme dan Filsafat (KAFFE) pada bulan Juni 2023 mengangkat tema “Internet, Konstruksi Gender, dan Kerentanan Psikologis Perempuan” dengan menghadirkan Prof. Dr. Elizabeth Kristi Poerwandari, M.Hum., Psikolog. selaku pengajar KAFFE Juni 2023. Kelas rutin dari Jurnal Perempuan ini dipandu oleh Retno Daru Dewi G.S. Putri, pada Jumat (23/6/2023) lalu.
​

     Pada awal paparannya, Kristi menitikberatkan pembahasan pada gagasan yang terus muncul setelah menyadari betapa dahsyatnya implikasi internet dalam memediasi kehidupan kita. Kristi mengawali pembahasannya dengan sedikit memberikan ilustrasi mengenai kasus pelecehan perempuan berupa revenge porn atau Non-Consensual Intimate Image Abuse (NCII) yang marak terjadi kini. Kristi memberikan pengantar, bahwa internet termasuk luar biasa dari segi perkembangan. Bahkan saat ini ada yang disebut sebagai Metaverse, yakni bentuk penggabungan internet melalui cabang teknologi lain. Dari sana, muncul gagasan bahwa internet membuat penggunanya berada dalam keadaan yang rentan.

     Kristi selanjutnya memaparkan, penggunaan internet menggunakan internet secara real time. Tidak ada batasan ruang dan waktu di dalamnya. Internet terus beroperasi dan tidak pernah berhenti. Ragam pernyataan muncul dalam pemikiran Kristi, salah satunya, kini banyak mahasiswa yang mengatakan kesulitan tidur karena penggunaan internet berkepanjangan. Di sisi lain, internet telah membuktikan jika dirinya adalah perkakas yang efisien dalam menjalankan tugas. Internet lebih cepat, akurat, persisten, dan lebih luas jangkauannya.

     Seringkali masyarakat berpikir jika teknologi merupakan sesuatu mahal. Padahal dalam kenyataannya, teknologi merupakan sesuatu yang murah dan efisien. Hal ini didukung ketika kita berbicara mengenai Artificial Intelligent (AI). AI merupakan self-evolving, dalam arti melalui interaksi dengan manusia, kecerdasan buatan ini akan menyempurnakan dirinya. 

     Kemudian, Kristi menyoroti keberadaan AI yang mulai memudahkan kehidupan manusia. Melalui AI, internet dan teknologi telah memediasi semua aspek kehidupan dan telah menggantikan fungsi dari ragam aspek dalam kehidupan nyata pula. Tidak hanya menggantikan aspek dalam dunia maya saja. Hal ini dibuktikan dari sistem pendidikan setiap universitas yang saat ini segalanya telah berbasis online. Dalam mengurus sistem administrasi, mahasiswa tidak perlu bertatap muka dengan pihak tata usaha universitas. Interaksi dengan internet pun lebih dekat dengan manusia, dibanding interaksi antara manusia dengan dunia nyata. Dapat dilihat dari seberapa lama kita berselancar dalam internet, bahkan saat ini ketika kita ingin memesan makanan mulai menggunakan internet sebagai perantara. Perihal lain terkait hubungan general manusia dan internet adalah tanpa disadari manusia telah disetir oleh media sosial melalui algoritma.

     Kemudian, pendiri dan pengawas Yayasan Pulih ini menjabarkan perkembangan kehidupan yang telah dimediasi internet dalam sudut pandang ekonomi. Telah dibahas oleh Kristi, bahwa efisiensi mesin dan teknologi cukup tinggi. Meskipun menolak atau berkata, “Aduh jangan sampai deh manusia digantikan oleh teknologi” atau “Jangan sampai manusia digantikan mesin” tetapi kita tidak bisa menolak atau sepenuhnya mempekerjakan manusia karena mudah serta murahnya teknologi. Hal ini menjadikan berubahnya sistem dan perilaku ekonomi serta wujud dari kompetisi manusia dengan mesin.

     Selanjutnya, Kristi memaparkan terkait wujud dunia yang dimediasi internet dalam bidang politik antarkelompok dan negara. Pada pembahasan ini, Kristi menunjukkan beberapa contoh yang umum terjadi. Pertama, maraknya penggunaan big data untuk penggalangan suara Hal ini marak ketika dalam suasana pemilihan umum, baik legislatif hingga eksekutif. Kedua, internet memicu maraknya hoax dan fake news mengenai permasalahan politik dalam suatu negara. Lebih jauh, internet juga menjadi sarana bagi pemikiran terorisme, ultranasionalisme, maupun ekstremisme, dalam berbagai bentuk di masyarakat.

     Membahas terkait sosial dan psikologis di internet pasti akan menyinggung terkait media sosial, yakni ketika kita membuka dan memandang tampilan media sosial pasti akan melihat tampilan visualisasi sempurna; wujud dari materialitas dan supervisialitas. Interaksi di internet, pada beberapa kasus, juga memicu kesulitan bertemu orang lain dan membangun hubungan secara mendalam. Contoh dari kasus ini adalah hubungan antarmanusia setelah terjadinya pandemi COVID-19, hubungan manusia yang saat itu berjalan secara daring menjadikan masyarakat kesulitan untuk menjalin hubungan kembali secara langsung. Perihal lain terkait mediasi internet dan persoalan sosial, yaitu adanya kesenangan dalam perbandingan diri atau social comparison pada lingkungan sekitar serta Fear ft Missing Out (FoMO), yaitu kondisi ketika masyarakat, khususnya anak muda, memiliki keinginan untuk tidak ketinggalan informasi terbaru dan terkini.

     Kondisi lain yang disoroti Guru Besar Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia, itu secara mendalam adalah bagaimana internet menempatkan manusia sebagai objek seks untuk memenuhi psikologis. Kondisi tersebut berawal dari cepatnya perkembangan teknologi yang menjadikan manusia menjadi cepat berhubungan secara sosial dan intim. Kristi mengingatkan, hubungan seksual konsensual bukanlah hal yang keliru. Tetapi hilangnya koneksi antara orang lain dengan diri sendiri pun menjadi persoalan dari mediasi internet pada ranah tersebut.
​
Picture
Dok. Jurnal Perempuan
     Pada pembahasan selanjutnya, Kristi mempertanyakan terkait mengapa perempuan mengalami kerentanan khusus dalam dunia yang dimediasi internet. Faktor ini lahir dari karakteristik material dan model kompetitif masyarakat jaringan. Adanya karakteristik tubuh atau fungsi reproduksi perempuan, yang rentan memicu objektivikasi tubuh perempuan, juga menjadi faktor lain. Faktor kerentanan lain berasal dari kesulitan pemenuhan kebutuhan psikologis dasar serta pemikiran atas konstruksi gender di masyarakat, hal ini dapat berupa faktor sikap moral dari masyarakat. Lalu ada juga berupa kegaduhan pemikiran pascafeminisme serta pola tingkah laku victim blaming.

     Sebagai penutup, Kristi memberikan rangkuman singkat terkait situasi kondisi terkini dari konstruksi dan kerentanan perempuan dalam hidup yang termediasi internet, yakni bahwa orang tua juga telah tersedot dunia maya dan tanpa sadar mulai sibuk dengan kesibukan masing-masing. Terdapat kondisi ketika hubungan antara anak dan orang tua terpengaruh oleh internet. Diikuti dengan ketika kebutuhan psikologis dasar tidak terpenuhi menjadikan munculnya risiko dari kebutuhan eksplorasi dasar manusia. Situasi lain seperti FoMO, social comparison, perilaku seksual problematik, kriminalitas dan kekerasan dunia maya, hingga masalah kesehatan mental menjadi persoalan yang perlu dipahami dalam penyelesaian kasus kerentanan gender. (Esa Geniusa R Magistravia)


Comments are closed.
    Jurnal Perempuan
    ​
    terindeks di:
    Picture

    Archives

    September 2023
    August 2023
    July 2023
    June 2023
    May 2023
    April 2023
    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    April 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021
    June 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021
    January 2021
    December 2020
    October 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    April 2020
    March 2020
    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014

    Categories

    All

    RSS Feed

Yayasan Jurnal Perempuan| Alamanda Tower, 25th Floor | Jl. T.B. Simatupang Kav. 23-24 Jakarta 12430 | Telp. +62 21 2965 7992 Fax. +62 21 2927 7888 | yjp@jurnalperempuan.com
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023