Gadis Arivia dalam acara pelatihan meliput LGBT yang diselenggarakan oleh Yayasan Jurnal Perempuan bekerjasama dengan Ardhanary Institute dan HIVOS menyampaikan materi “Kesetaraan dan Keragaman” dalam sesi kedua. Acara ini dilaksanakan pada Sabtu 30 Mei 2015, bertempat di Casakhasa Bistro Garden. “Menghargai keragaman harus dimulai dari keragaman berpikir” ungkap Gadis dalam pengantar materinya. Gadis menambahakan bahwa keragaman itu selalu ada disekeliling kita, mulai dari keragaman etnis, ras, gender, agama hingga struktur keluarga. Pada sesi ini peserta dibagi dalam 4 kelompok dengan maksud agar peserta dapat berdiskusi intens satu sama lain. Ada beberapa hal yang didiskusikan antara lain mengenai perspektif peserta terhadap bahasa dan gambar yang mainstream, kemudian berdiskusi mengenai Cerpen karya Adri Basuki dengan judul “Kenikmatan Terlarang”. Dari Cerpen Adri Basuki peserta diminta untuk menganalisis nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Setelah berdiskusi peserta diberi kesempatan untuk mengungkapkan hasil diskusi kelompok. Materi kedua ini sangat interaktif karena 25 peserta yang berlatar belakang wartawan media (elektronik, cetak, online, dan kampus) dari berbagai daerah antara lain Jakarta, Cirebon, Tuban dan Bandung akan berlatih mengubah cara pandang kemudian menulis berita yang adil. Gadis Arivia menggunakan pendekatan etika untuk menganalisis prinsip-prinsip dalam menulis berita yang berpihak. Teori yang digunakan antara lain Rawls, Aristoteles, dan Kant. Peserta sangat antusias dalam sesi kedua ini terbukti dengan diskusi dua arah yang terjadi dan banyaknya pertanyaan yang diajukan. (Andi Misbahul Pratiwi) Comments are closed.
|
Jurnal Perempuan
terindeks di: Archives
August 2024
Categories |