Jurnal Perempuan
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
    • Rilis JP
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
    • Biodata Penerima Beasiswa 2024
Warta Feminis

Emy Susanti: Perspektif Feminis Berupaya Memahami Multidimensi Kerja Perempuan Nelayan

12/12/2017

 
PictureDok. Jurnal Perempuan
Rabu, 6 Desember 2017 di UNAIR (Universitas Airlangga), Surabaya, Jurnal Perempuan mengadakan kegiatan Pendidikan Publik JP 95 Perempuan Nelayan.  Dalam kesempatan tersebut Prof. Dr. Emy Susanti, MA, dosen Sosiologi FISIP UNAIR, menjadi salah satu narasumber. Prof. Emy membuka pembahasannya dengan memaparkan bahwa kegiatan kenelayanan adalah pemanenan makanan liar terbesar di dunia. Namun demikian kesadaran masyarakat atas realitas tersebut masih amat rendah. Prof. Emy menambahkan bahwa profesi nelayan memiliki arti penting bagi dunia karena puluhan juta orang di seluruh dunia hidup dan bergelut sebagai nelayan, khususnya di Asia.

Menurut Emy, ada persoalan pembagian kerja berdasarkan gender dalam pembahasan kenelayanan dan perikanan. Hingga saat ini, menangkap ikan di perairan pesisir dan laut dipandang sebagai wilayah kerja laki-laki. Pekerjaan ini juga membawa risiko kesehatan dan keselamatan kerja yang tinggi sehingga dipandang tidak sesuai untuk perempuan. Pada praktiknya perempuan di rumah tangga nelayan turut melakukan berbagai pekerjaan penting di sektor perikanan. Namun perannya dianggap sebagai peran  ‘informal’ sehingga kerja-kerja ini jarang mendapat gaji atau upah. Menurut Emy, ketiadaan perlindungan kerja pada nelayan perempuan juga adalah implikasi lain dari anggapan bahwa kerja perempuan adalah kerja informal.

Emy mengungkapkan bahwa secara tradisional perempuan dianggap memiliki peran yang amat penting dalam dalam perikanan skala kecil dan industri, khususnya pada proses pasca panen, pengolahan dan pemasaran. Pada praktiknya, dalam dunia nelayan ada juga perempuan yang terlibat menangkap ikan, memiliki perahu sendiri, bahkan telah banyak pula yang menjadi pengusaha ikan perikanan. Artinya, perempuan sesungguhnya terlibat dalam seluruh proses kenelayanan.  Menurut Emy, memaknai kerja perempuan sebagai kerja “membantu” adalah salah satu sebab mengapa kerja-kerja perempuan dalam kenelayanan dipandang tidak memiliki nilai ekonomis. Emy menyebutkan beberapa persoalan yang kerap menimpa perempuan nelayan yaitu: nilai pekerjaannya dinggap tidak ada atau undervalued, nilai kerjanya dilihat sebagai perpanjangan ruang domestik, keterbatasan data dalam menarasikan  multidimensionalitas kerja perempuan nelayan.

Dalam presentasinya Emy memaparkan bahwa studi-studi yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa perempuan pedagang ikan menjadi kelompok termiskin dalam rantai pengolahan dan penjualan. Diskriminasi gender menyebabkan nilai rendah dilekatkan pada pekerjaan perempuan. Perempuan dianggap sebagai mahluk domestik, semua keterampilannya didapat secara alamiah dan tidak diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan. Anggapan semacam inilah membuat kerja perempuan menjadi tidak bernilai.  Pemaknaan yang bersifat reduktif ini membatasi perempuan untuk mengakses berbagai kesempatan seperti akses terhadap kredit, teknologi pengolahan, fasilitas penyimpanan dan pelatihan. Tanpa teknologi penyimpanan misalnya, perempuan menjadi sulit untuk mempertahankan ikan segar, dan dapat menderita kerugian pasca panen yang cukup besar.  

Emy menyampaikan bahwa pembahasan mengenai perempuan nelayan bertujuan untuk menghasilkan sebuah perubahan. Kaum akademisi dapat memberi masukan dalam pembuatan kebijakan. Kaum akademisi perlu melakukan antisipasi pada tahap kebijakan.  Prof. Emy lebih lanjut berpendapat bahwa untuk memastikan pengarus utamaan gender dalam dunia kenelayanan ada beberapa aspek yang harus diperhatikan. Pertama, aspek ‘pemberdayaan perempuan’ harus dijadikan sebagai indikator dalam menilai kontribusi terhadap pembangunan yang berkelanjutan, mulai dari skala kecil sampai dengan skala besar. Kedua, penting pula untuk memberikan perhatian dan memasukkan isu gender untuk pengembangan akuakultur, dan meningkatkan partisipasi perempuan dalam pelatihan manajemen, produksi benih dan kewirausahaan. Ketiga perlu ada peningkatkan rasio laki-laki dan perempuan yang dilatih atau berpartisipasi dalam pengembangan kapasitas dalam penelitian dan manajemen perikanan. Keempat, penting untuk mempertimbangkan dan memasukkan isu gender dalam kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat nelayan dan terakhir data ketimpangan gender dan peran perempuan dalam komunitas nelayan harus dijadikan sebagai dasar kebijakan untuk komunitas nelayan dan budidaya perairan. Prof. Emy menekankan pentingnya perspektif feminisme untuk memahami sisi multidimensi dari kerja perempuan. Kerja perempuan harus dipahami dari dua dimensi yaitu kerja produksi dan reproduksi. Dengan pendekatan tersebutlah kerja perempuan nelayan dapat  dikenali, diakui dan dihargai. (Abby Gina).


Comments are closed.
    Jurnal Perempuan
    ​
    terindeks di:
    Picture

    Archives

    May 2025
    April 2025
    March 2025
    February 2025
    January 2025
    December 2024
    November 2024
    October 2024
    September 2024
    August 2024
    July 2024
    June 2024
    May 2024
    April 2024
    March 2024
    February 2024
    January 2024
    December 2023
    November 2023
    October 2023
    September 2023
    August 2023
    July 2023
    June 2023
    May 2023
    April 2023
    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    April 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021
    June 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021
    January 2021
    December 2020
    October 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    April 2020
    March 2020
    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014

    Categories

    All

    RSS Feed

Yayasan Jurnal Perempuan| Alamanda Tower, 25th Floor | Jl. T.B. Simatupang Kav. 23-24 Jakarta 12430 | Telp. +62 21 2965 7992 Fax. +62 21 2927 7888 | [email protected]
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
    • Rilis JP
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
    • Biodata Penerima Beasiswa 2024