Jurnal Perempuan
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa
Warta Feminis

Diskusi Buku Makan Malam Bersama Dewi Gandari dan Dongeng Ibu

28/4/2016

 
PictureDok. Astuti Parengkuh
Pernah dikatakan bahwa karyanya mirip karya Gayatri Spivak, Indah Darmastuti kaget, apalagi jika dilihat sampul buku yang berjudul Makan Malam Bersama Dewi Gandari tersebut adalah karya desain kawan sejawatnya yang bekerja di perusahaan batik. Indah Darmastuti, novelis asal Solo yang cerpen-cerpennya kerap terbit di media nasional, seperti Jawa Pos, Femina dan Nyata, menghimpun karya-karya tersebut sehingga mewujud buku dengan tema tunggal tentang perempuan. Dihadiri oleh 15 anggota Komunitas Jejer Wadon, buku Makan Malam Bersama Dewi Gandari menjadi bahan diskusi di samping buku dengan tema yang sama, kumpulan esai Dongeng Ibu karya feminis asal Solo, Fanni Chotimah, Minggu (17/4).
 
Sekar Putri, yang menjadi pembedah buku Makan Malam Bersama Dewi Gandari mengatakan bahwa ia melihat karakter-karakter perempuan dengan persoalan-persoalan yang dihadapi dengan sederhana tetapi cukup menjadi persoalan yang sangat bervariasi yakni persoalan sehari-hari yang dekat dengan kita. “Ceritanya sederhana, plotnya juga. Buat saya menyenangkan untuk lebih mendalami karakter yang ingin diangkat oleh seperti apa, saya mampu untuk menikmatinya,”ungkap Sekar Putri. Masing-masing karakter perempuan-perempuan yang ditulis di buku Makan Malam Bersama Dewi Gandari sama-sama menyimpan perasaan cinta. Meski tidak digarap lebih menggigit lagi seperti harapan Sekar Putri, namun problem perempuan yang diangkat menjadi tema lumayan semakin serius menginjak judul ketiga buku ini.
 
Di cerpen ketiga berkisah tentang perempuan yang mendapatkan pekerjaan, namun dijadikan pekerja seks. Mereka menghadapi siksaan lelaki yang selalu menggunakan tongkat di mana dia membuat perempuan pekerja ini patuh dan dia akan menyiksa dengan tongkat itu jika ada yang tidak berkenan. Cerita ini pendek namun lumayan dramatis ketika perempuan itu mencintai pelanggannya. Pelanggannya mati ketika dia menanti perempuan yang bernama Debora tersebut. Dia meninggal dalam masa penantiannya. Menunggu Debora melayani tamu, padahal dia sudah menyiapkan cincin untuk melamar tapi akhirnya tidak terlaksana.
 
Judul kelima “Raisha dan Sekotak Tanah” ini menarik. Tanah adalah ibu bagi semua makhluk , mama yang ada bagi semua yang ada di dunia. Dua kalimat ini yang disampaikan kepada anak kecil, yang ibunya meninggal ketika dia masih kecil dan judul ini adalah persahabatan anak kecil yang bernama Raisha. Kemudian cerita juga berkisah tentang Mayang, seseorang yang hampir menjadi ibu tetapi karena sebuah kecelakaan bayi yang dia kandung harus gugur bersama suaminya.
 
“Perahu Rongsok”, penggambaran yang cukup pelik tentang pekerja perempuan yang telah bekerja tetapi dia tidak pernah menerima upah. Sebagai hak-hak pekerja sampai nasib membawa mereka kembali ke rumah tanpa membawa apa pun. Jadi ada tiga cerita berkisah tentang perempuan dan pekerjaannya di luar rumah yang cukup berisiko yang akhirnya terjadi di cerita ini mereka bekerja tanpa menerima upah.
Indah Darmastuti mengaku belajar dari pengarang lain seperti Dorothea Rosa Herliany, dan Oka Rusmini. “Saya membaca bahwa sejarah perempuan adalah sejarah penderitaan. Karena kita melihat, yang satu Gandari dan satunya Kunti. Kalau Gandari sebenarnya dia tidak cinta sama Destarastra tetapi dia mau mengungkapkan tidak mau, alasannya adalah empati terhadap suaminya. Dia diberkati dengan rahim yang bisa hamil 100 anak tetapi mati semua, yang satunya hanya anak lima tetapi hidup semua. Jadi dua orang ini berbicara tentang seorang ibu, mana yang paling menderita. Saya hanya mengangkat bahwa menjadi perempuan itu selalu tidak mudah. Berlomba-lomba menonjolkan kesuksesannya tetapi menonjolkan seberapa menderitanya,”jelas Indah saat bercerita tentang cerpen Makan Malam Bersama Dewi Gandari.
 
“Ashima, Titip Rindu untuk Calcuta” cerita kesembilan ini lumayan panjang dan Indah menuliskannya agak terbolak balik. Dan yang menarik adalah si Ashima adalah perempuan India yang dijodohkan oleh orang tuanya. Perjodohan tidak berlangsung baik. Mereka sampai punya anak tetapi anaknya mati ketika Ashima sedang mempersiapkan makanan dan suami yang dijodohkan bukan orang yang toleran dengan pekerjaan yang dikerjakan di rumah sampai mereka kehilangan anak laki-laki. Ashima sendiri mengaku pernikahannya tidak bahagia. Karena anaknya meninggal saat disajikan makanan, dia dianggap oleh keluarga suami sebagai perempuan pembawa sial.
 
Perbincangan dengan buku lainnya, Dongeng Ibu, kumpulan esai karya Fanny Chotimah adalah berangkat dari lomba menulis yang diselenggarakan oleh Majalah Femina. “Gado-gado adalah esai keseharian tentang kebaikan lalu saya ingat tentang dongeng ibu saya tentang cerita dongeng dalam bahasa Sunda dengan kerja keras, saya mendapat amanat dari dongeng itu bahwa setiap penderitaan mengajar kita agar bisa keluar dari masalah, menjadi pribadi yang mandiri. Saya kaitkan lagi dengan sosok-sosok yang saya temui di dunia nyata. Dulu di Sriwedari itu ada yang namanya Mbah Kucing. Semua dongeng itu saya ceritakan lagi kepada anak saya. Intinya kebaikan itu tidak hanya kita bagi kepada manusia tetapi semua makhluk. Saya pikir kita harus berpihak dan memilih. Saya jelas berpihak kepada perempuan dan kemanusiaan. Jadi apa pun yang terasa menyenggol itu semua, yang keluar jalur dari koridor kemanusiaan atau yang menindas kemanusiaan, saya suarakan,”pungkas Fanny Chotimah. (Astuti Parengkuh) ​


Comments are closed.
    Jurnal Perempuan
    ​
    terindeks di:
    Picture

    Archives

    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    April 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021
    June 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021
    January 2021
    December 2020
    October 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    April 2020
    March 2020
    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014

    Categories

    All

    RSS Feed

Yayasan Jurnal Perempuan| Alamanda Tower, 25th Floor | Jl. T.B. Simatupang Kav. 23-24 Jakarta 12430 | Telp. +62 21 2965 7992 Fax. +62 21 2927 7888 | yjp@jurnalperempuan.com
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa