Jurnal Perempuan
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
    • Rilis JP
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
    • Biodata Penerima Beasiswa 2024
Warta Feminis

Dewi Candraningrum: Ada Reduksi dalam Mitos Narasi Agung Ibu

16/10/2015

 
PictureDok. Jurnal Perempuan
​Dalam acara Koentjaraningrat Memorial Lectures XII/2015 yang diadakan di Auditorium Pusat Studi Jepang, Universitas Indonesia (15/10/2015), Dewi Candraningrum, Pemimpin Redaksi Jurnal Perempuan memaparkan materi berjudul “Negara, Seksualitas dan Pembajakan Narasi Ibu”. Adapun tema besar yang diangkat dalam seminar yang diadakan oleh Forum Kajian Antropologi Indonesia ini adalah “Narkoba, Seksualitas dan Politik”. Dewi menyoroti keterkaitan antara teori Michel Foucault mengenai biopower, biopolitics dengan konsep Narasi Agung Ibu. Michel Foucault, Bapak teori kritis, tidak membahas secara mendalam mengenai biopolitik. Hal itu dibahas dengan lebih mendalam oleh Jean Francois Bayart. Namun yang perlu diperhatikan dari penjelasan Foucault mengenai biopolitik adalah bagaimana biopolitik kemudian menggunakan tubuh sebagai instrumen kekuasaan. Tubuh di sini dilihat sebagai instrumen kekuasaan dan bahkan sebagai sebuah mekanisme disiplin dari suatu negara. Contoh nyata dalam praktik biopolitik adalah bagaimana Presiden Rusia, Vladimir Putin merayu perempuan-perempuan Rusia untuk memiliki lebih banyak anak.
 
Lebih lanjut Dewi mengungkapkan Jean Francois Bayart mengembangkan teori Foucault dan mengeluarkan teori tentang politik perut. Ia menyatakan bahwa kunci dari bagaimana mengontrol sebuah negara adalah dengan mengontrol perempuan atau lebih tepatnya: rahim perempuan yang dipandang sebagai metafora perut. Apa yang terjadi di Rusia, terjadi pula di Indonesia. Rahim perempuan difitnah demi kepentingan dan kebijakan negara. Gerwani, sebagai contoh, lewat fitnah seksual disingkirkan oleh negara karena sifat organisasinya yang politis dan karenanya tidak sesuai dengan konsep perempuan pada masa Orde Baru (pendamping dan asisten bagi laki-laki, pengurus rumah tangga atau urusan domestik, dan sebagainya).
 
Dewi menjelaskan bahwa konsep perempuan pada masa Orde Baru merupakan contoh dari bagaimana negara mengkonstruksikan apa yang disebut dengan narasi agung tentang ibu. Hampir setiap negara memiliki narasi agung ibu masing-masing dan sesungguhnya konsep-konsep ini berbahaya. Freud, contohnya, merumuskan definisi Ibu yang menurutnya istilah ibu hanya diperuntukkan bagi perempuan yang memiliki rahim, memiliki tugas prokreasi dan memiliki fungsi pengasuhan. Dalam konsep Ibu yang dirumuskan Freud ini, Ibu mengalami kastrasi berkali-kali. Nama, ego dan seksualitas perempuan disunat oleh konsep-konsep narasi agung ibu semacam ini. Pada masa ini, narasi agung ibu tidak lagi dianggap layak oleh negara-negara maju karena tidak sesuai dengan fakta sosial. Pada faktanya konsep pengibuan semakin beragam dengan adanya peran single mother, single father, ataupun teman-teman LGBT dengan konsep pengibuan tersendiri. Ketika seorang perempuan memasuki usia lanjut pun, peran ibu yang tadinya ia jalankan dapat diambil alih oleh anak ataupun orang-orang di sekelilingnya. Bahkan dalam prosesnya, konsep ibu tidak lagi terbatas dalam hubungan personal (individu dengan individu) tetapi juga dalam hubungan yang lebih luas yaitu negara dengan warga negaranya. Dewi menutup paparannya dengan penyataan bahwa kenyataan sosial ini menunjukkan bahwa narasi agung ibu yang kaku dan mendiskreditkan tubuh serta peran perempuan sudah tidak sesuai lagi dan tidak layak untuk terus dipaksakan oleh negara. (Johanna Poerba) 


Comments are closed.
    Jurnal Perempuan
    ​
    terindeks di:
    Picture

    Archives

    May 2025
    April 2025
    March 2025
    February 2025
    January 2025
    December 2024
    November 2024
    October 2024
    September 2024
    August 2024
    July 2024
    June 2024
    May 2024
    April 2024
    March 2024
    February 2024
    January 2024
    December 2023
    November 2023
    October 2023
    September 2023
    August 2023
    July 2023
    June 2023
    May 2023
    April 2023
    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    April 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021
    June 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021
    January 2021
    December 2020
    October 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    April 2020
    March 2020
    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014

    Categories

    All

    RSS Feed

Yayasan Jurnal Perempuan| Alamanda Tower, 25th Floor | Jl. T.B. Simatupang Kav. 23-24 Jakarta 12430 | Telp. +62 21 2965 7992 Fax. +62 21 2927 7888 | [email protected]
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
    • Rilis JP
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
    • Biodata Penerima Beasiswa 2024