Jurnal Perempuan
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa
Warta Feminis

Cincin untuk Langit: Puisi Eka Budianta untuk Tanah Kelahiran

22/8/2015

 
PictureDok. Anita Dhewy
Minggu (16/08) bertempat di Galeri Cemara 6, Jakarta, penyair Eka Budianta meluncurkan kumpulan puisinya yang berjudul Cincin untuk Langit. Kumpulan puisi yang dimaksudkan sebagai persembahan pribadi untuk ikut merayakan 70 tahun terbangunnya Republik Indonesia ini banyak bertutur tentang desa kelahirannya, Ngimbang, yang terletak di Lamongan, Jawa Timur. Eka Budianta yang juga merupakan Sahabat Jurnal Perempuan (SJP) sejak tahun 2013 ini mengawali acara dengan menuturkan perjalanan dan pengalaman hidupnya yang menandai fase-fase penting dalam hidupnya lewat foto-foto yang ditampilkan melalui slide show. Eka mengungkapkan bahwa kritikus sastra Indonesia HB Jassin mempunyai peran besar dalam proses penulisannya. Menurutnya HB Jassin meletakkan dasar-dasar penulisan yang baik. Eka juga menuturkan bahwa Chairil Anwar telah menginspirasi dirinya dan membuatnya menjadi seorang penyair.

Dalam acara yang dihadiri sejumlah sahabat dan kerabat tersebut penyair Jose Rizal Manua membacakan puisi Eka yang berjudul “Listrik dan Jalan Ibu”. Pembacaan puisi kemudian dilanjutkan dengan paparan Romo Mudji Sutrisno tentang Cincin untuk Langit yang berisi 45 puisi. Mudji memaparkan bahwasanya Ngimbang yang banyak disebut dalam sejumlah puisi di buku ini adalah cara pandang dan cara merasa. Selain itu kata pasar yang merupakan kata kunci kedua menurut Mudji merupakan tempat kehidupan yang memanggil kita semua, pasar adalah juga tempat untuk mengawal budaya, maka kita dapat menemukan sejumlah nama pasar disebut dalam buku tersebut. Bagi Mudji penyair adalah orang yang dengan kemampuan khusus hidup dalam kata. Dan hidup dalam kata tentunya adalah hidup dalam makna kehidupan itu sendiri.    

Paparan dari Mudji Sutrisno dilanjutkan dengan penampilan Ananda Sukarlan yang diminta secara langsung saat acara untuk menunjukkan kepiawaiannya memainkan piano karena kebetulan di ruangan tersebut terdapat piano. Ananda mengungkapkan ada sekitar 14 puisi Eka yang telah ia buat menjadi musik. Diakuinya puisi Eka telah menginspirasinya dalam menciptakan tembang puitik. Dalam kesempatan tersebut Ananda memainkan Rapsodia Nusantara No.8 dan berhasil memukau hadirin. Penampilan Ananda dilanjutkan dengan pembacaan puisi oleh sejumlah perempuan. Rieke Diah Pitaloka, anggota DPR yang juga penyair membacakan puisi Eka yang berjudul “Memikirkan Ngimbang”, berikut petikannya: Marsman yang baik/Inilah Ngimbang, desaku untuk seluruh bumi/Desa tua yang membawa pesan Raja Airlangga, dengan bermacam-macam prasasti dari sebelas abad yang silam/inilah ngimbang, kampung halaman kita semua. Sementara Dhenok Kristianti membacakan dua puisi yakni “Cangkir Pecah” dan “Mencuri Senja”. Puisi yang terakhir tersebut menurut Dhenok agak romantis sehingga dia tertarik untuk membacakannya: Bayangkan, langit membisu/tidak mau tahu ada matahari yang dari pagi sampai sore berjuang membuatnya bahagia/Tapi sinarnya tidak cukup untuk menerangi cincin di salah satu jarinya/Mungkin langit tak punya jari. Penyair dari Bali Ni Putu Putri Suastini membacakan puisi Eka yang berjudul “Untuk Ibunda” yang berkisah tentang Pangeran Diponegoro: Mengapa pulau yang terindah di bumi ini jadi bersimbah darah, Ibu?/Untuk jubah berlumur darah itukah Ibu melahirkan aku di sini?/ Bagaimana jawab kita ibu, kalau ada yang bertanya/ “Apa manfaat Perang Diponegoro?”/ “Mengapa harus ada perang Jawa?” Pembacaan puisi ini diselingi lantunan mantra hingga menghasilkan pembacaan yang sangat memikat. Peluncuran buku di sore hari itu ditutup dengan ramah tamah dan foto bersama serta penandatanganan buku. (Anita Dhewy)


Eka Budianta
18/8/2015 02:10:17 pm

Terima kasih untuk liputan yang bagus ini.
Semoga acara sederhana di sore 16 Agustus 2015 itu menjadi kenangan manis bahwa kita mencintai Ibu Pertiwi Indonesia.


Comments are closed.
    Jurnal Perempuan
    ​
    terindeks di:
    Picture

    Archives

    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    April 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021
    June 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021
    January 2021
    December 2020
    October 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    April 2020
    March 2020
    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014

    Categories

    All

    RSS Feed

Yayasan Jurnal Perempuan| Alamanda Tower, 25th Floor | Jl. T.B. Simatupang Kav. 23-24 Jakarta 12430 | Telp. +62 21 2965 7992 Fax. +62 21 2927 7888 | yjp@jurnalperempuan.com
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa