Jurnal Perempuan
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa
Warta Feminis

Buku Foto Pemenang Kehidupan dan Upaya Menyingkap Isu 65/66

3/8/2016

 
PictureDok. Yuliana Paramayana
“Buku ini prosesnya saya bikin selama tujuh tahun. Saya menyambi, dulu pernah bekerja kantoran jadi fotografer di Kompas-Gramedia. Jadi setelah saya resign, saya lanjutkan. Awalnya saya membaca buku Fransisca Ria Susanti yang berjudul Kembang-Kembang Genjer. Saya bertemu dengan penulisnya dan kemudian bertanya. Kebetulan saya punya kawan dari salah satu ibu yang ada di sini yakni Ibu Pudjiati, Dialah yang membawa saya ke panti.”  

Berangkat dari kegelisahan Adrian bahwa terkadang isu 65/66 hanya diketahui oleh orang-orang tertentu, maka ia dan beberapa kawan mencoba mencari cara menerbitkan sebuah buku yang dapat menarik perhatian generasi muda. Adrian Mulya telah membaca banyak buku, di antaranya novel Amba karya Laksmi Pamuntjak dan Pulang karya Leila S. Chudori. “Setelah saya mengobrol dengan satu kelompok diskusi buku di salah satu fakultas di kampus UI, saya tanya kok dia punya satu kelompok diskusi yang khusus ngomongin isu 65/66, kamu awalnya tertariknya isu ini dari mana?“ terang Adrian Mulya dalam diskusi buku foto Pemenang Kehidupan karyanya sendiri pada Kamis (28/7) di Komunitas Sinemain, Badran Solo.  

Dari membaca novel tersebut membuatnya berpikir bagaimana mengemas isu yang berat seperti isu 65/66 agar lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh generasi yang tadinya awam. Sebagai seorang fotografer Adrian memiliki potret beberapa simbah penyintas. “Lalu saya membuat konsep, ini lho ada potret seperti ini, paling nggak mereka tahu dan mulai tertarik. Pancingannya sudah kita berikan,” Adrian mengemukakan beberapa alasan dan motivasinya.

Acara diskusi yang berlangsung selama 2 jam ini dipandu oleh Isyfi Afiani sebagai moderator dan menghadirkan Elizabeth Yulianti Raharjo, aktivis perempuan dari Jejer Wadon sebagai pembicara. Dalam diskusi buku foto tersebut Elizabeth mengemukakan bahwa beberapa program gerwani di masa lalu adalah di bidang pendidikan dengan memberantas buta huruf, mendirikan taman kanak-kanak, advokasi undang-undang perkawinan (asas monogami). Program-program tersebut sangat menyentuh problem mendasar para perempuan. Mereka ketika dipenjara mengalami kekerasan baik fisik maupun psikis serta seksual. Kekerasan seksual yang dialami oleh penyintas perempuan 65/66 adalah sesuatu yang khas dialami oleh penyintas laki-laki 65/66. “Dan sampai saat ini pun kekerasan seksual terhadap perempuan masih menjadi persoalan serius dan negara tidak punya konsep yang jelas dalam hal pencegahan, penanganan, dan rehabilitasi. Saat ini beberapa teman jaringan melakukan advokasi pengesahan RUU Pencegahan Kekerasan Seksual,” tutur Elizabeth.

Mbah Pono, penyintas 65/66 yang hadir dalam diskusi mengatakan bahwa penyelesaian secara politik sulit. Tetapi bukan berarti perjuangan sudah selesai. Ibarat berperang dan melawan musuh, kemampuan kita sejauh mana untuk membela kemanusiaan. “Untuk itu saya sebenarnya ingin bertanya kepada generasi muda tentang peristiwa 65, apa yang sebenarnya terjadi. Kita tahu kalau berbicara peristiwa 65 maka PKI, Gerwani, pokoknya yang jahat-jahat itu ditempelkan kepada kita semua,” ujar mbah Pono.  
 
Kepada JP, Adrian Mulya menyampaikan harapan buku foto Pemenang Kehidupan  lebih dikenal masyarakat. Dia melihat ada kesenjangan di antara orang-orang yang paham isu 65/66 dan generasi yang lebih muda atau kini biasa disebut generasi milenia. “Makanya kenapa buku itu saya buat ringkas. Foto dan orangnya jelas, saya foto dengan baik, tulisannya juga pendek, nggak banyak bertele-tele dan nggak terlalu panjang, serta fokus kepada saat-saat terbaik para Mbah,” pungkas Adrian Mulya dalam diskusi yang dijaga ketat intel kepolisian Surakarta. (Astuti Parengkuh) 

Icoz
9/8/2016 05:55:53 pm

Kapan nih terbit bukunya ?


Comments are closed.
    Jurnal Perempuan
    ​
    terindeks di:
    Picture

    Archives

    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    April 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021
    June 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021
    January 2021
    December 2020
    October 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    April 2020
    March 2020
    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014

    Categories

    All

    RSS Feed

Yayasan Jurnal Perempuan| Alamanda Tower, 25th Floor | Jl. T.B. Simatupang Kav. 23-24 Jakarta 12430 | Telp. +62 21 2965 7992 Fax. +62 21 2927 7888 | yjp@jurnalperempuan.com
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa