Jokowi adalah presiden yang tidak memusingkan cara berpakaian orang-orang di dalam kabinetnya, terutama perempuan. Hal itu terlihat saat pelantikan. Jokowi seperti melawan protokol istana negara yang sudah ada selama berpuluh-puluh tahun. Ia seperti melanggar aturan tentang bagaimana seharusnya berpakaian di istana negara terutama bagi perempuan. Pernyataan ini diungkapkan BJD Gayatri, peneliti sekaligus aktivis, dalam Focus Group Discussion tentang ”Perempuan dalam Kabinet” yang dihelat Jurnal Perempuan pada Rabu (29/10) di kantor Yayasan Jurnal Perempuan. Menurutnya, disadari atau tidak, hal ini merupakan perbedaan besar. Jokowi tidak mengontrol tubuh perempuan. Sehingga bisa diprediksi ke depan Ia tidak akan pusing apakah perempuan harus memakai rok atau kebaya di dalam acara formal. Jauh lebih penting bagi Jokowi untuk mengontrol hasil kinerja para menteri. Selain itu Gayatri juga menyoroti keputusan Jokowi memilih menteri yang tidak lulus SMA, terlebih lagi perempuan. Menurutnya ini merupakan hal yang luar biasa dan mempertegas gagasan Ivan Illich bahwa pengetahuan tidak semata-mata dapat dicapai dari universitas atau dapat dikatakan dari menara gading. Ia menilai hal ini sebagai terobosan dari pemerintahan Jokowi. (Andi Misbahul Pratiwi dan Lola Lovieta)
0 Comments
Leave a Reply. |
Jurnal Perempuan
terindeks di: Archives
August 2024
Categories |