Jurnal Perempuan
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa
Warta Feminis

"Artist Talk" Dokumen Rahim

26/3/2015

 
Picturedie Alleinerziehendenmutter" (Dewi Candraningrum: charcoal on A3 paper)
Selasa, 24 Maret 2015 ruangan pameran lukisan “Dokumen Rahim” tidak seperti biasanya. Sekitar kurang lebih 40 orang berkumpul dari berbagai kalangan mulai dari perupa, akademisi maupun mahasiswa. Kehadiran mereka tidak lain adalah untuk menghadiri acara Artist talk yang merupakan rangkaian dari pameran lukisan Dewi Candraningrum yang bertajuk “Dokumen Rahim”. Acara yang dimulai pukul 19.30 tersebut dimoderatori oleh Shinta Maharani dari divisi Gender AJI. Sementara itu terdapat tiga pengulas dalam acara ini yaitu BJD Gayatri seorang feminis yang juga pernah mengajar di Institut Kesenian Jakarta, perupa dari Solo yaitu Saifuddin Hafiz dan Dr. Phil Ratna Noviani dari FISIPOL UGM.

Saifudin Hafiz sebagai pengulas pertama mengungkapkan bahwa bila kita bica mengenai seni rupa, kita bicara akan tanggung jawab. Menurutnya, ada harapan-harapan yang ingin dicapai dalam karya-karya Dewi yang dipamerkan, salah satunya yaitu kebebasan. Dewi yang sering mengungkapkan bahwa kecintaannya pada dunia melukis merupakan sebuah kebetulan, namun sesungguhnya tidak ada aturan tertentu untuk menjadi seorang perupa. Yang menjadi ketertarikannya adalah sosok Dewi sebagai seniman juga menempatkan dirinya sebagai pelaku. Melalui lelakunya dia menemukan ide-ide, pengalaman dan keterlibatan dalam isu-isu perempuan yang menjadikan karya-karya luar biasa ini.

Sementara itu, BJD Gayatri sebagai pengulas kedua tertarik bagaimana Dewi menemukan warna-warna. Dia mengungkapkan bahwa perkembangan warna pada lukisan-lukisan Dewi sungguh diluar dugaan. Dia sangat berani memainkan warna, sehingga muncul emosi-emosi dari pilihan warna dalam lukisannya.

Bila Dewi Candraningrum mengatakan baru-baru saja ia mulai belajar melukis, lain dengan cerita Dr. Phil Ratna Novianti yang juga sahabat Dewi ketika menempuh S3 di Jerman. Menurut Ratna, dari dulu Dewi sudah senang “corat-coret” diatas kertas dan menghasilkan gambar-gambar. Mengenai karya-karya Dewi, Ratna berpendapat bahwa Dewi ingin menggunakan lukisan-lukisannya untuk bicara. Terlihat pada subjek-subjek yang dihadirkan dalam lukisan-lukisan Dewi, yaitu mereka-mereka yang disisihkan dan jarang terrepresentasikan semisal Widji Thukul, anak-anak perempuan di Zambia juga para penyintas kasus perkosaan. Namun ungkapan berbeda datang dari salah seorang peserta dalam sesi diskusi. Menurutnya memang benar bahwa subjek-subjek yang dimunculkan adalah mereka yang tersisih, namun ada juga beberapa tokoh-tokoh besar yang dihadirkan seperti lukisan Mother Teresa, Jesus, dll.

Wiwin, salah satu peserta memberikan tangapannya bahwa lukisan bertema After the Rape adalah lukisan yang paling menonjol dari lukisan lainnya. Dia mengagumi bagaimana Dewi melukiskan wajah para penyintas dengan karnival warna namun dengan tatapan mata yang kosong, dalam dan terluka. Ditemani kacang, pisang rebus dan serabi solo, selama diskusi berlangsung banyak peserta yang bertanya atau hanya mengungkapkan pendapatnya. Pada akhirnya sesi ditutup pada pukul 22.00. (Indriyani Sugiharto)



Comments are closed.
    Jurnal Perempuan
    ​
    terindeks di:
    Picture

    Archives

    March 2023
    February 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    October 2022
    September 2022
    August 2022
    July 2022
    June 2022
    May 2022
    April 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    September 2021
    August 2021
    July 2021
    June 2021
    April 2021
    March 2021
    February 2021
    January 2021
    December 2020
    October 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    April 2020
    March 2020
    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018
    December 2017
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014

    Categories

    All

    RSS Feed

Yayasan Jurnal Perempuan| Alamanda Tower, 25th Floor | Jl. T.B. Simatupang Kav. 23-24 Jakarta 12430 | Telp. +62 21 2965 7992 Fax. +62 21 2927 7888 | yjp@jurnalperempuan.com
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa