Ismira Lutfia Tisnadibrata Aktivis perempuan yang selalu menyuarakan perlindungan perempuan melalui kampanye pengesahan Rancangan Undang Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS), Era Purnama Sari, dianugerahi SK Trimurti Award 2021 oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dalam malam resepsi hari ulang tahun AJI yang ke-27 yang diselenggarakan secara daring Sabtu (7/8). Era, yang menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), memiliki rekam jejak panjang dalam advokasi isu hak asasi manusia dan dianggap mempunyai semangat serta keberanian yang dikategorikan lebih dari rata-rata, sehingga dianggap layak untuk menerima penghargaan dari AJI untuk mengenang legenda jurnalis dan aktivis perempuan Surastri Karma Trimurti, atau yang lebih dikenal sebagai SK Trimurti.
Era, yang merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Andalas, mengatakan bahwa advokasi yang dilakukannya selama ini belum apa-apa, dan masih banyak pejuang hak asasi manusia lain yang dianggapnya lebih berkontribusi dibanding dengan dirinya. “Kepercayaan ini bagi saya amat mahal di tengah situasi dan rasa menyesal saya, yang harus saya sampaikan karena dalam banyak situasi saya tidak bisa hadir bersama kawan-kawan,” ujar Era dalam sambutannya setelah dinyatakan sebagai penerima SK Trimurti Award 2021. “Penghargaan ini bagi saya adalah pengingat moral dan suntikan energi bagi saya bahwa saya harus tetap pada komitmen terhadap hak asasi manusia, termasuk kebebasan pers,” tambahnya. Era terpilih sebagai penerima penghargaan ini dari 21 nama kandidat yang diterima oleh dewan juri, yang terdiri dari Ketua Majelis Etik Nasional AJI Indonesia Abdul Manan, Pendiri LBH Bali Women Crisis Centre Ni Nengah Budawati, dan Direktur LBH Apik Jakarta Siti Mazuma. Menurut salah satu anggota Dewan Juri, Ni Nengah Budawati, mereka sudah melakukan pengecekan terhadap rekam jejak dan integritas calon-calon yang diajukan, menguji karya atau tindakan yang dilakukan, serta menakar risiko yang dihadapi atas aktivitasnya tersebut. Anggota Dewan Juri yang lain, Siti Mazuma, mengatakan bahwa Era layak menerima penghargaan ini karena konsistensi, kegigihan dan keberaniannya dalam memperjuangkan hak asasi manusia. “Tekanan dan intimidasi juga tak menyurutkannya, yang ia tunjukkan misalnya saat membela petani Jambi yang dikriminalisasi pada 2019 lalu. Kanker yang dideritanya juga tak menyurutkan semangatnya untuk terlibat dalam sejumlah advokasi,” ujar Siti. Dari proses pengecekan rekam jejak para kandidat, Dewan Juri mendapatkan informasi bahwa Era pernah diintimidasi massa saat membela petani Serikat Mandiri Batanghari (SMB) yang diadili karena terlibat konflik lahan dengan PT Wira Karya Sakti, anak perusahaan Sinarmas Group, di Pengadilan Negeri Jambi di tahun 2019, sehingga harus dievakuasi untuk menghindari amukan massa. Aktivitas Era lainnya yang menjadi catatan Dewan Juri adalah Era pernah menjadi korban serangan pribadi dengan tuduhan berselingkuh, sesuatu yang tidak pernah dia lakukan. Pada Agustus 2020, Era didiagnosis mengidap kanker payudara sehingga harus dioperasi dan menjalani kemoterapi, namun kondisinya ini tidak menghalanginya untuk tetap terlibat dalam sejumlah kegiatan advokasi. Dewan Juri mengatakan bahwa penghargaan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi yang lain untuk memiliki semangat luar biasa dan tak kenal takut dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan. AJI memberikan penghargaan SK Trimurti Award sejak tahun 2008 kepada perempuan yang menunjukkan dedikasi perjuangannya terhadap isu hak asasi manusia, demokrasi, dan juga kebebasan berekspresi. Pemberian penghargaan ini merupakan bagian dari bentuk penghormatan terhadap perjuangan perempuan dan upaya untuk mendorong kesetaraan gender, termasuk di media. Comments are closed.
|
Jurnal Perempuan
terindeks di: Archives
August 2024
Categories |