Jurnal Perempuan
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa

Rocky Gerung: Tentang Hari Puisi Sedunia

21/3/2016

 
Rocky Gerung
(Pengajar Filsafat FIB UI)
rockygerung@gmail.com
Picture
Apa yang anda sukai dari puisi? Keindahan kata dan kedalaman makna? Itu adalah aspek personal dari apresiasi seseorang terhadap puisi. Tetapi apakah puisi juga mencerminkan kehalusan budi para penyukanya? 

Kaisar Nero diceritakan membakar Roma sambil baca puisi. Plato bahkan menganggap puisi sebagai ilusi yang buruk.  Tetapi Dante mengarungi Divine Comedy-nya dengan inspirasi Virgil. 

Puisi adalah cara menghasilkan dunia “di dalam diri sendiri”. Bukan untuk mengasingkan diri dari dunia luar, melainkan untuk memiliki dunia sendiri, yaitu dunia batin yang tak tunduk pada hukum pasar. 

Demikian halnya kata-kata. Ia terbit dari situasi eksistensial, yaitu situasi yang menghasilkan pertanyaan hidup paling otentik: cinta, keadilan, kematian, kehendak bebas, dst. Karena itu, puisi, filsafat dan kampus, seharusnya hidup dalam satu nafas, yaitu kejujuran.  Feminisme mengajarkan hal yang sama, “ethics of care”. 

Birokratisasi kesenian adalah pemalsu kreativitas. Komoditisasi puisi adalah pemalsuan eksistensi. Tetapi gejala ini yang justru melebar dalam banyak forum kebudayaan kita. Intinya adalah keinginan untuk selebritisasi. Maka tak heran bila seni dan acara berpuisi, di kampus sekalipun, berubah menjadi “peristiwa komoditisasi”.  Entah untuk promosi lembaga, entah untuk ketenaran seseorang. 

Pada level birokrasi negara, ada upaya untuk menghasilkan kreativitas sebagai produk ekonomi. Publik menyebutnya “industri kreatif”. Tetapi selalu ada soal yang tak pernah diperiksa: bahwa kreativitas adalah hasil pendalaman eksistensial, bukan sekedar proposal pameran. Artinya, pada batin yang kering nilai, tak mungkin tumbuh idealisasi kesenian. 

Konsistensi kesenimanan tentu diuji dalam godaan materil yang amat serius. Tetapi seharusnya ada kemampuan sublimasi seorang seniman untuk teguh pada integritas nilai yang ia pilih. Tanpa itu, kreativitas hanya hasil manipulasi sensasi konsumsi. 

Sesungguhnya, belajar filsafat adalah belajar menghasilkan diri yang otentik. Itu adalah tindakan puitis. Pada kemampuan abstraksi, anda menikmati kebebasan pikiran. Pada kemampuan kritisisme, anda berhadapan dengan tuntutan keterlibatan etis. Feminisme adalah etika keterlibatan. Filsafaf dan puisi memicu refleksi. Puisi dan feminisme menuntun refleksi pada perbuatan: yang  adil, yang setara, yang jujur. Pada manusia puitis, mengendap filsafat kejernihan: Pectus est, quod disertum facit. Hati membuat manusia bertutur jernih. 
​

Hari ini adalah Hari Puisi Sedunia. Mari menjernihkan hati. 


Comments are closed.

    Author

    Dewan Redaksi JP, Redaksi JP, pemerhati masalah perempuan

    Jurnal Perempuan terindeks di: 
    Picture
    Picture
    Picture

    Archives

    July 2018
    May 2018
    March 2018
    February 2018
    October 2017
    September 2017
    August 2017
    June 2017
    November 2016
    July 2016
    June 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    May 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015
    December 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014
    May 2014
    April 2014
    March 2014
    February 2014
    January 2014
    December 2013
    September 2013
    August 2013
    July 2013
    June 2013
    April 2013
    March 2013
    January 2013
    December 2012
    November 2012
    October 2012
    September 2012
    August 2012
    June 2012

    RSS Feed

Yayasan Jurnal Perempuan| Alamanda Tower, 25th Floor | Jl. T.B. Simatupang Kav. 23-24 Jakarta 12430 | Telp. +62 21 2965 7992 Fax. +62 21 2927 7888 | yjp@jurnalperempuan.com
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa