
Negara-negara anggota OKI menempati 1/6 wilayah dunia, tapi penduduknya mencapai 23% dari total penduduk dunia. Islam merupakan kelompok agama yang berkembang paling cepat di dunia, menyusul Kristen, Hindu, Yahudi dan lainnya. Itulah mengapa isu kependudukan menjadi sangat krusial. Isu ini diduga akan melahirkan berbagai problem, seperti kemiskinan, pengangguran, kelaparan, kesehatan, kematian balita dan ibu melahirkan, penyebaran penyakit serta kerusakan lingkungan.
Forum ini juga membahas pentingnya kerjasama negara-negara OKI dalam menyukseskan target SDG's. Keberhasilan OKI dalam MDG's lalu sangat kecil. Mengentaskan kemiskinan hanya diraih 8 negara (Iran, Kazakhstan, Kuwait, Malaysia, Maldives, Turki, Turkmenistan, dan UAE (United Arab Emirates)). Mengurangi kematian balita hanya diraih 5 negara (Bahrain, Malaysia, Oman, Turki, UAE). Mengurangi kematian ibu hanya dicapai 5 negara (UAE, Kuwait, Malaysia, Bahrain, Turki). Mengurangi HIV/Aids, Malaria dan penyakit lainnya dicapai hanya 2 negara (Turki dan UAE). Menjaga kelestarian lingkungan hanya diraih 2 negara (UAE dan Malaysia). Sumber data: SESRIC 2014.
Catatan: Tulisan ini pertama kali diunggah di http://www.megawatiinstitute.org/home/pemikiran/musdah-mulia/399-negara-islam-bicara-kependudukan-dan-kesehatan-reproduksi.html