Helen Gurley Brown (1922-2012) Oleh: Gadis Arivia Ungkapan di atas adalah ungkapan favorit Helen Gurley Brown yang ia sitir dari May West, seorang bintang film Hollywood terkenal. Ungkapan tersebut sangat tepat menggambarkan hidup Helen yang penuh warna selama 90 tahun lamanya. Ia pasti meninggal menjadi feminis yang bahagia. Bagaimana tidak? Ia adalah penulis buku menghebohkan "Sex and the Single Girl" terbit di awal tahun 1962 dan editor dan pencipta majalah Cosmopolitan. Helen memang hidup sebagai feminis yang penuh glamor jauh dari kesan aktifis. Meski ia seangkatan dengan Betty Friedan yang menulis "The Feminine Mystique", pesan Betty kepada perempuan amat berbeda. Betty mengemban pesan ideologi feminisme dan kental dengan pesan-pesan pemberdayaan perempuan, khas gaya seorang aktifis, sedangkan Helen asyik dengan lipstik, hak tinggi, baju belahan terbuka dan pembebasan seksual sebebas-bebasnya. Bukunya "Sex and the Single Girl" ditulis ketika ia berumur 40 tahun. Tujuan buku ini adalah memberikan semangat kebebasan kepada perempuan dan terutama mendukung perempuan muda untuk menikmati masa muda, seks dan hidup. "Anda tidak memerlukan suami tapi anda memerlukan laki-laki, dan mereka biasanya lebih murah secara emosional dan lebih menyenangkan kalau anda memiliki selusin." Helen menulis dengan gaya apa adanya, jujur dan tentu kontroversial untuk zamannya. Pesan agar perempuan menikmati seks dan tidak perlu memikirkan opini dan aturan orang lain begitu menginspirasi banyak perempuan. Kesuksesan Helen dengan "Sex and the Single Girls" kemudian dibuat film dan Natalie Wood menjadi pemeran utama. Tidak hanya terbatas film, ide-ide Helen dilanjutkan menjadi pertunjukkan TV yang penuh dengan tema seks dan perempuan. Pada akhir tahun 1960-an, Helen diminta oleh penerbit Cosmo mengambil alih majalah tersebut karena tengah mengalami kelesuan dan tidak diminati. Helen mengubah total penampilan majalah Cosmo dari majalah yang diperuntukkan untuk ibu rumah tangga menjadi majalah yang ditujukan untuk perempuan karier. Penampilan majalah dibuat lebih seksi namun cerdas, perempuan mandiri yang sibuk bekerja akan tetapi ingin menyenangkan diri dengan petualangan seks. "Cosmo girl" memberikan tips tentang bagaimana memanage uang dengan baik sekaligus memanage pacar-pacar dengan baik. Helen pun dengan berani menampilkan gambar-gambar pria seksi yang dijadikan obyek seksual seperti Burt Reynolds yang tampil telanjang. Karier Helen tidak selalu berjalan mulus. Ambisinya untuk membebasakan perempuan secara seksual tidak selalu ditanggapi positif oleh para feminis lainnya. Kate Millet dan kelompok militan feminis di tahun 1970-an mengeritik Helen dengan pedas dan ketegangan pun terjadi diantara kelompok feminis yang mendukung Helen dan yang menentangnya. Di tahun 1982 di New York Times, Helen membela dirinya dan menegaskan bahwa ia seorang feminis sejati. Helen mengungkapkan bahwa "Cosmo selalu mendukung pemberdayaan perempuan dan selalu memberi pesan bahwa perempuan perlu mencintai laki-laki tapi tidak perlu hidup bersama mereka." Helen yang glamor penampilannya dan radikal dengan ide-ide seksnya sesungguhnya di dalam kehidupan pribadinya sangat setia pada orang yang ia cintai, David Brown, anak jutawan minyak dari Ron Getty dan seorang produser film-film terkenal seperti "Jaws" dan "The Sting". Helen menemani David hingga akhir hayatnya. Helen mengaku bahwa ia sebenarnya tidak memiliki banyak pria selain David apalagi ketika ia remaja, ia tidak begitu menarik. Latar belakang ekonominya yang sederhana membuatnya hidup dengan penuh keterbatasan, akan tetapi ia sangat cerdas dan berkat kecerdasannya ia berhasil keluar dari kampungnya, Little Rock, Arkansas dan diterima di Universitas Texas khusus untuk perempuan. Setelah lulus kuliah, ia pun bertekad untuk bekerja dan menjadi perempuan mandiri. Kesuksesan yang ia alami adalah hasil jerih payah dan kerja kerasnya bertahun tahun lamanya. Ia berusaha menjalankan hidupnya dengan penuh kegairahan termasuk menjalankan operasi pelastik payudara di umur 73 tahun. "Memangnya payudara indah hanya milik perempuan muda?", tantangnya. Helen meninggal dunia dengan damai pada tanggal 13 Agustus 2012, jutaan orang mengenangnya. Ia tidak memiliki anak dan memang tidak tertarik dengan anak. "Saya tidak ingin memiliki anak sebab saya tidak ingin mengorbankan waktu, cinta dan uang saya", tegasnya. Itulah Helen, selamat jalan my feminist sister...
Jane Ardaneshwari
26/11/2012 09:10:19 am
Helen Gurley Brown pernah menjadi pembicara tamu dalam Stanford Professional Publishing Course di Stanford University pada musim panas tahun 2003. Dari barisan tempat duduk para peserta, saya melihat seorang perempuan berumur yang sangat modis, dengan tata rias lengkap dan sepatu hak tinggi. Dengan penuh percaya diri, ia menjawab satu demi satu pertanyaan teknis editorial dari para peserta. Comments are closed.
|
AuthorDewan Redaksi JP, Redaksi JP, pemerhati masalah perempuan Jurnal Perempuan terindeks di:
Archives
July 2018
|