Jurnal Perempuan
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa
Cerpen/Puisi Feminis

Surat dari Tini Chen: Mengurus Kebebasan

10/10/2019

 
Picture
Kalimat pertama yang ingin aku tulis adalah kebebasan, yang kata dasarnya ‘bebas’. Kata ini bisa diartikan dengan bebas untuk kemana saja, berbuat apa saja, dan banyak pengertian lain lagi.

Dalam kehidupan pribadi setiap orang pastinya mau merasakan kebebasan. Tidak mau dikekang atau diatur oleh siapapun dan apapun, apalagi menyangkut dengan hal yang disukai. Tetapi berbeda dengan kehidupan di dalam penjara. Pasti kebanyakan orang berpikir bahwa penjara itu tempat berkumpulnya para penjahat yang melanggar hukum dan dianggap sebagai sampah masyarakat. ​

Tetapi kali ini aku ingin mengatakan -bukan bermaksud untuk membela- bahwa pemikiran seperti itu salah. Kebanyakan orang-orang yang masuk ke penjara tidak sepenuhnya karena kesalahan diri sendiri, ada yang dijebak, ditipu, dicelakai. Kebanyakan juga melakukan tindakan melanggar hukum karena desakan ekonomi. Tapi, masih banyak hal lain yang belum orang-orang ketahui. Misalnya, bahwa setiap orang yang berbeda di dalam penjara juga hidup dengan begitu banyak penyesalan. Setiap hari mereka menghitung menit, jam, hari, menanti kebebasannya.

Penjara adalah tempat yang penuh dengan peraturan dan tata tertib yang mau tidak mau harus ditaati dan dilakukan. Untuk mencapai kata ‘bebas’ ini, setiap orang yang ada di penjara berupaya untuk melakukan pengurusan administrasi agar segera “bebas”, seperti PB (Pembebasan Berysarat), CB (Cuti Bersyarat), CMB (Cuti Menjelang Bebas), dan dengan banyak cara lainnya. Di luar sana mungkin kata ‘bebas’ itu adalah suatu hal yang biasa. Tetapi di dalam penjara kata ‘bebas’ itu teramat sangat berharga.

Catatan: Tulisan ini merupakan hasil karya dari narapidana perempuan yang mengikuti kelas menulis #SURATPROJECT #SuaraPerempuanDariBalikSekat yang diselenggarakan oleh Jurnal Perempuan, LBH Masyarakat, Magdalene.co, dan Konde.co di dalam Lapas. Nama penulis yang tercantum adalah nama pena yang telah disetujui secara sadar oleh para Narapidana, dimana kami selaku penyelenggara program sebelumnya telah memberikan informasi dalam lembar persetujuan publikasi.

Comments are closed.

    Author

    Kumpulan Cerpen 

    Archives

    September 2022
    August 2022
    July 2022
    April 2022
    October 2021
    September 2021
    August 2021
    June 2021
    November 2019
    October 2019
    September 2018
    June 2017
    February 2017
    October 2016
    August 2016
    June 2016
    April 2016
    February 2016

    Categories

    All

    RSS Feed

Yayasan Jurnal Perempuan| Alamanda Tower, 25th Floor | Jl. T.B. Simatupang Kav. 23-24 Jakarta 12430 | Telp. +62 21 2965 7992 Fax. +62 21 2927 7888 | yjp@jurnalperempuan.com
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa