Oleh: Alya Fathinah
“Neng, sekarang mah cuaca panas banget ya,” ujar penjual es jeruk sambil menyiapkan minuman pesananku. “Iya, bener banget pak makanya aku juga beli es jeruk nih biar seger,” aku menimpali ucapan sang bapak yang sok akrab. “Alhamdulillah, itu rezeki buat bapak. Tapi yang sedih mah kalau tiba-tiba ujan deres jadi bapak teh harus cepet-cepet beresin roda, cari tempat yang teduh. Abis raat1 dagangan enggak laku da mereun teu nyambung nya tiris-tiris minum es2,” keluh sang bapak tentang nasibnya. “Atuh mun caang wae oge karunya tukang bajigur, sekoteng, bandrek icalanana teu laku-laku3,” jawabku sembari bercanda. Oleh: Adjie Valeria Christiasih
Desa mengheningkan cipta Pada lampu-lampu kota Terang lampu itu, Menjadi pemandangan di kota Tetapi, tak lagi di desa-desa Yang kian ironi kondisinya |
AuthorKumpulan Cerpen Archives
October 2024
Categories |