Dari kecil setiap orang pasti diajarkan untuk tidur sendiri di kamarnya. Yang berarti dari kecil kita sudah punya kamar sendiri. Saya dari kecil diajarkan untuk tidur berdua adik saya. Bagaimana dengan kalian? Pasti mayoritas mempunyai kamar sendiri dan tidur sendiri bukan? Seberapa banyak sih orang yang tidur dalam satu kamar? Maksimal mungkin tiga orang dalam kamar berukuran 3x4 meter. Sekarang bayangkan, dalam satu kamar berukuran 5x6 meter, saya tidur bersama 22 orang lainnya. Kamar ini terbagi menjadi tiga lapak: dua lapak besar yang masing-masing ukurannya 2.5x1.5 meter, dan satu lapak kecil berukuran 1x1 meter. Setiap lapak besar diisi oleh sembilan orang dan lapak kecil diisi oleh lima orang. Sudah bisa kebayang bagaimana sempitnya ruangan tempat kami tidur? Ya, begitu, sesak napas. Tapi saya tidak dapat memilih untuk tidur seperti orang lain pada umumnya. Karena ya, saya di sini untuk menebus semua kesalahan yang pernah saya perbuat. Terima nasib. Bukan, ini bukan tentang bagaimana bisa lapak yang begitu sempitnya cukup untuk tidur orang banyak. Ini tentang pengamatan saya. Pernah gak ngebayangin bagaimana anehnya orang-orang itu tidur? Itu konyol banget. Nih, ya. Ada temen tidur sebelah kiri saya, dia kalau ngigo kencang banget. Dia bilang, “Itu yaa ditaruh situ aja…”. Saya pikir dia ngomong sama saya, tahunya dia mengigau aja dong. Ada juga temen sebelah kanan saya, kalau tidur kadang-kadang suka mengeluarkan gerakan-gerakan tari. Secara di Lapas ini dese penari ya, kan? Jadi, sampai tidur saja mimpinya nari. Kenapa saya bisa tahu? Saya ini termasuk orang yang kalau tidur harus baca buku dulu agar ngantuk. Nah, kalau sudah baca bukunya yang seru banget jadi keterusan sampai jam satu pagi. Dijam-jam itulah orang-orang kalau tidur pada kocak banget. Ada juga waktu itu yang horor sekali. Waktu itu hanya saya yang masih terbangun, tiba-tiba ada suara “kretek-kretek.. kretek-kretek.. kretek-kretek..” Saya memutuskan untuk mencari asal suaranya, tahunya temen saya tidur dengan menggretekan gigi. Ada juga yang tidur sambil mengunyah seperti sedang makan. Padahal, tidak ada yang dikunyah selain salivanya sendiri. Yang lebih lucu lagi kalau ada temen saya di seberang lapak tidurnya pada jabrah atau asal-asalan itu kakinya. Kaki dia bisa nyangsang di paha temen sebelahnya. Atau ada yang kaosnya bisa naik-naik sampai perut dese keliatan. Ada-ada saja kan tidurnya. Yang begini ini yang tidak pernah saya temukan pas tidur di rumah. Tapi bukan berarti kalau mau lihat yang begitu kalian harus tidur di Lapas dulu. Cukup baca cerita ini saya yang udah saya tuliskan untuk kalian. Catatan: Tulisan ini merupakan hasil karya dari narapidana perempuan yang mengikuti kelas menulis #SURATPROJECT #SuaraPerempuanDariBalikSekat yang diselenggarakan oleh Jurnal Perempuan, LBH Masyarakat, Magdalene.co, dan Konde.co di dalam Lapas. Nama penulis yang tercantum adalah nama pena yang telah disetujui secara sadar oleh para Narapidana, dimana kami selaku penyelenggara program sebelumnya telah memberikan informasi dalam lembar persetujuan publikasi.
Comments are closed.
|
AuthorKumpulan Cerpen Archives
July 2024
Categories |