Jurnal Perempuan
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa
Cerpen/Puisi Feminis

Nahana

13/9/2022

 
Oleh: Linda Tagie


Telah ribuan tahun kami membaca kalender yang membentang pada biru langit
yang ditorehkan lentik jemari rasi bintang pada setiap purnama
“Langit juga bisa baomong*, asal kau tahu cara memahaminya” kata nenek sembari bangun meninggalkan alat tenunnya di bawah balai-balai
Ia beranjak ke halaman depan
tangan kanannya meraih anyaman kerigi** yang belum selesai di ujung kelaga rai*** dengan sigap
Aku mengikutinya dari belakang, duduk berlunjur menengadah ke langit
“Itu… lihat itu bulan, artinya sudah mau musim menyadap nira, besok kau sudah harus ke hutan untuk mengumpulkan kayu bakar, kita akan memasak nira” ia menunjuk pada bulan sebentar sebelum jemarinya kembali memainkan helai daun lontar pada anyamannya yang belum selesai, wajahnya tetap menengadah ke langit
Perempuan tua itu memang multitalenta, ia pandai membagi diri, waktu, dan pikirannya
ia bisa mengerjakan sesuatu sembari memikirkan yang lain
ibu juga begitu, juga tante
kukira semua perempuan memang multitalenta
tak pernah kudengar mereka mengeluh soal waktu
Sebelum matahari kembali ke peraduannya
ayam sudah bertengger pada dahan pohon mengkudu yang ia tanam di belakang rumah dengan perut kenyang
Kambing sudah terlelap dalam kandang
Juga dengan perut terisi penuh
Hanya anak-anak kecil yang masih berbaring di kelaga rai
mengantre ke alam mimpi
dihantar dongeng dari mulut nenek yang tangannya masih sibuk menyelesaikan anyamannya
ia tidur lebih lambat dan bangun lebih cepat
“tak boleh kalah cepat dari fajar kalau tidak mau rejeki dipatok ayam” begitu petuah yang diulang-ulangnya pada setiap kesempatan
Takkan kau temukan ia di dapur, di halaman depan atau belakang, apalagi di dalam rumah pada pagi hari
ia akan muncul dari arah mata air
di bahunya terpampang sebilah pelepah lontar yang menggantung dua buah haba ai**** pada kedua ujungnya
langkahnya cekatan menuju dapur seperti tak ada beban yang menggantung
ia keluar dengan membawa seperiuk sorgum yang telah dimasak dengan kacang hijau
menyilakan seisi rumah makan dengan gembira
ia protes keras ketika seorang cucu laki-lakinya mengajukan banyak sekali pertanyaan untuk kebutuhan penelitiannya
“apa kalian tidak bisa sekolah kalau tidak ada perempuan buta huruf macam saya? Kalau begitu tidak usah sekolah saja, karena sebentar lagi orang-orang buta huruf akan habis, semua orang muda berlomba-lomba sekolah, meninggalkan tanah leluhur, pergi ke kota hanya untuk dibentak-bentak atasan, bilangnya sekolah, tapi tidak pintar-pintar! Lihat ayahmu itu, ia ke sana ke mari pakai motor, belinya pakai uang kerbau saya”
Sarapan pagi ini mendebarkan
Sorgum di lambung, marah di dada, pedih di hati, kacau di kepala
Berkecamuk
Mengalirkan sungai dari kelopak mata nenek   

 

*Bicara (Bahasa Melayu Kupang)
**Piring tradisional yang dianyam dari daun lontar
***Balai-balai pertama rumah tradisional orang Hawu di NTT
****Tempat penampung air dari daun lontar

 
 
 
  
Linda Tagie, seorang perempuan yang sedang meredefinisikan keperempuanannya, ia lahir di pulau Hawu, Nusa Tenggara Timur. Pendiri Komunitas LOWEWINI, sebuah ruang aman untuk korban kekerasan seksual di Kupang, NTT. Linda adalah aktor teater yang suka menulis puisi, cerpen, dan esai. Ia dapat dihubungi melalui surel linda.r.tagie@gmail.com

Comments are closed.

    Author

    Kumpulan Cerpen 

    Archives

    September 2022
    August 2022
    July 2022
    April 2022
    October 2021
    September 2021
    August 2021
    June 2021
    November 2019
    October 2019
    September 2018
    June 2017
    February 2017
    October 2016
    August 2016
    June 2016
    April 2016
    February 2016

    Categories

    All

    RSS Feed

Yayasan Jurnal Perempuan| Alamanda Tower, 25th Floor | Jl. T.B. Simatupang Kav. 23-24 Jakarta 12430 | Telp. +62 21 2965 7992 Fax. +62 21 2927 7888 | yjp@jurnalperempuan.com
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
  • Jurnal Perempuan
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Radio JP
    • Podcast JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa