Zumrotin K. Susilo: Pernikahan Anak Rampas Hak Anak Perempuan atas Pendidikan dan Kesehatan10/3/2016
Dalam acara Diskusi Akhiri Pernikahan Anak yang diadakan oleh Jurnal Perempuan dalam rangka merayakan Hari Perempuan Internasional (08/03/2016), Zumrotin K. Soesilo menyampaikan materi mengenai pengalamannya selaku aktivis sekaligus ketua Yayasan Kesehatan Perempuan (YKP). Zumrotin mengatakan bahwa dahulu aborsi dilarang dengan alasan apapun namun sekarang aborsi diizinkan dengan alasan kesehatan ibu dan anak. Namun berdasarkan pengalaman di lapangan YKP mendapati kenyataan bahwa banyak perempuan yang diperkosa kemudian mengalami trauma dan setelahnya hamil seringkali melihat kehadiran janin sebagai pengingat dari tragedi yang mereka alami. Para perempuan yang menjadi korban ini seringkali tidak siap secara psikologis untuk membesarkan anak. Oleh karena itu Zumrotin berpendapat bahwa izin melakukan aborsi seharusnya juga mempertimbangkan hal ini. Zumrotin menceritakan bahwa ia terbiasa memberikan pendidikan terkait ekspresi seksual bagi anak-anak di berbagai kabupaten. Menurut Zumrotin, ekspresi seksual yang ia ajarkan bukan berkaitan dengan aktivitas seksual melainkan mengenai bagaimana seorang manusia berinteraksi dan menunjukkan kasih sayang atau afeksi pada pasangannya dengan tepat. Ekspresi seksual yang tepat dapat memberikan dampak positif pada pribadi manusia. Seringkali pandangan atau penafsiran agama yang tidak tepat menjadi salah satu faktor pendorong pernikahan anak. Terdapat pandangan bahwa ketika perempuan sudah mengalami menstruasi, ia sudah pantas untuk dinikahkan. Pandangan keliru lainnya adalah pernikahan dini merupakan jalan untuk mengurangi angka perzinaan. Bagi Zumrotin, pandangan-pandangan ini keliru karena tidak ada korelasi antara usia pernikahan dengan perzinaan. Berapapun usia seseorang, kemungkinan bagi manusia untuk melakukan perzinaan sama besarnya. Zumrotin menyatakan bahwa pernikahan anak memberi dampak yang luar biasa buruk terutama pada perempuan. Pernikahan anak merampas hak anak perempuan atas pendidikan dan kesehatan. Jika kondisi ini dibiarkan terus berlangsung maka tentu saja tidak akan berdampak baik bagi pembangunan bangsa dan negara karena anak perempuan, sama halnya dengan anak laki-laki, memiliki potensi dan kemampuan yang sama besarnya sebagai generasi penerus bangsa. (Johanna Poerba) Comments are closed.
|
Jurnal Perempuan
terindeks di: Archives
November 2024
Categories |