
Materi dalam pelatihan ini juga tidak disuguhkan dalam satu arah. Setiap pembicara menggunakan berbagai metode dalam penyampaian materi. Gadis Arivia dalam pemaparannya mengenai “Kesetaraan dan Keberagaman” membagi peserta dalam beberapa kelompok kemudian memulai dengan diskusi kelompok untuk menganalisis berbagai isu terkait etika dalam pemberitaan. Kemudian setelah itu Dewi Candraningrum mengambil metode praktik menulis untuk melatih perspektif gender/ LGBT peserta. Selain mendapat materi secara tatap muka, peserta juga mendapatkan modul “Panduan Media Meliput LGBT” yang berisi mengenai rules menulis berita yang berpihak dan tidak bias. Modul ini juga dilengkapi dengan daftar kata yang sebaiknya digunakan jurnalis untuk mengangkat berita LGBT. (Andi Misbahul Pratiwi)