Demonstrasi Suara Ibu Peduli = Demonstrasi Anti Rezim Otoriter
Bundaran Hotel Indonesia
Jakarta, 23 Februari 1998
Pengasahan ide demonstrasi SIP (Suara Ibu Peduli) dimulai sejak bulan November 1997 di Yayasan Jurnal Perempuan (YJP) yang ketika itu giat melakukan kegiatan “zero tolerance”, yaitu berkampanye untuk anti kekerasan terhadap perempuan. Kala itu merupakan pertama kali YJP bekerja sama dengan badan dunia seperti UNIFEM, meskipun kegiatan tersebut hanyalah project kecil, penyebaran aksi dan kesadaran anti kekerasan terhadap perempuan. Dari kegiatan tersebut, sejumlah poster dan T-Shirt dicetak. Namun, kegiatan tersebut secara internal telah merancang staf YJP untuk terus-menerus berdiskusi soal kekerasan terhadap perempuan dan implikasinya terhadap demokrasi dan hak asasi manusia...Baca Selanjutnya.
Karlina Leksono Supelli ketika itu anggota redaksi Jurnal Perempuan yang ikut merancang dan mengorganisir demo SIP. Karlina adalah juga saat itu pengajar di Filsafat UI.
|
Gadis Arivia saat itu adalah Direktur Eksekutif Yayasan Jurnal Perempuan dan Pemred Jurnal Perempuan mengorganisir demonstrasi SIP bersama aktifis perempuan lainnya.
|
Wilasih Noviana ketika itu adalah aktifis dari Salatiga yang ikut berkolaborasi dengan aksi SIP. Wilasih berperan sebagai "ibu-ibu" untuk menyakinkan aparat.
|