Pentingnya Partisipasi dan Pelibatan Perempuan pada Sektor Energi Terbarukan di Provinsi Maluku14/7/2023
Pada selasa (11/7/2023), New Zealand Maluku Access to Renewable Energy Support (NZMATES) menggelar acara Webinar Hasil Studi “Peran dan Partisipasi Perempuan pada Sektor Energi Terbarukan di Provinsi Maluku”. Acara yang ini dimoderatori oleh Tenti Kurniawati (Direktur Eksekutif IDEA) ini dihadiri oleh Ade Soekadis (Mercy Corps Indonesia), Anton Lailossa (Ketua BAPPEDA Maluku) sebagai pemberi sambutan. Hadir pula Sari Oktafiana (Peneliti GEDSI), Indana Laazulva (Peneliti GEDSI), Yusnita Ike Christanti (Peneliti GEDSI), Nani Saptariani (Gender Specialist), dan Marie De Fretes (NZMates) sebagai pembicara. Dalam sambutannya Ade Soekadis (Mercy Corps Indonesia) menyampaikan, “Semoga semakin banyak perempuan mendapatkan manfaat dari adanya energi terbarukan yang dihasilkan dari program Pengarusutamaan Gender (PUG).” Sementara itu, Anton Lailossa (Ketua BAPPEDA Maluku) menyampaikan rasa terima kasihnya pada berbagai penelitian PUG pada sektor energi terbarukan. Sebab menurut Anton penelitian semacam itu akan berdampak pada sensitivitas pemerintah dalam merespons isu-isu gender dalam konteks akses terhadap energi terbarukan. Dalam sesi pemaparan, Marie De Fretes (NZMates) memberi pengantar tentang tujuan utama NZMATES yang adalah untuk mendukung penyerapan energi yang terjangkau, handal, dan terbarukan di Provinsi Maluku. Program yang didanai oleh New Zealand Foreign Affairs & Trade (NZFAT) ini didukung dalam bentuk bantuan teknis yang berjalan dari 2018–2024. Dalam upaya meningkatkan representasi perempuan, NZMATES melakukan promosi kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dengan memberlakukan; 1) 7 dari 15 staf NZMATES perempuan, 2) 2 dari 5 staf teknis NZMATES perempuan, 3) Mendukung perempuan dalam sektor teknis, dan 4) Target melibatkan setidaknya 20% perempuan dalam kegiatan pelatihan. Menurut Marie, hal yang mendasari studi yang dilakukan adalah karena selama ini sektor energi didominasi oleh laki-laki, dengan jumlah 40.000 pekerja perempuan dan 240.000 pekerja laki-laki pada sektor gas dan listrik. “Penelitian ini dilakukan di Maluku karena selama ini belum pernah ada studi khusus yang melihat peran dan partisipasi perempuan di sektor energi terbarukan di Maluku,” jelas Marie. Sementara itu Indana Laazulva (Peneliti GEDSI) menjelaskan bahwa dalam studi yang dilakukan, data diambil melalui Focus Group Discussion (FGD) dan wawancara mendalam pada 10 Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku. Indana juga memaparkan tentang urgensi dari pelibatan perempuan dalam sektor energi terbarukan. Menurutnya, penting bagi perempuan untuk terlibat pada sektor energi. Hal itu disebabkan oleh empat hal yakni; 1) Siklus hidup 24 jam yang membutuhkan energi, 2) Ketersediaan energi yang terbatas akan berdampak pada perempuan, 3) Perempuan adalah penopang utama energi pada skala rumah tangga, dan 4) Saat ini posisi perempuan masih sebagai konsumen energi belum ada pelibatan sebagai subyek pembangunan energi. Melanjutkan presentasi dari Indana, Sari Oktafiana (Peneliti GEDSI) menjelaskan tentang kebijakan energi atau komitmen PUG yang telah diberlakukan sejak tahun 2020. Peraturan tentang PUG dalam konteks energi terbarukan sudah diberlakukan pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM), Pertamina, dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan pelibatan pekerja perempuan minimal 20%–30% di dalamnya. Indana Laazulva melanjutkan, kendati terdapat upaya-upaya semacam itu pada sektor energi terbarukan di ranah nasional. Kondisi perempuan Maluku tetap mengalami kesulitan karena terdapat hambatan yaitu sistem kekerabatan (kindship system) yang patrilineal. Dengan begitu berbagai kesempatan sering diutamakan untuk laki-laki. Tim peneliti juga menemukan fakta bahwa terdapat peran kultur yang membatasi partisipasi perempuan dalam sektor energi terbarukan. “Perempuan cenderung dilibatkan hanya dalam ranah reproduktif yang mengakibatkan perempuan mengalami beban berlapis,” jelas Indana. Dengan pandangan demikian akhirnya pelibatan perempuan pada sektor energi terbarukan tidak dianggap penting. Hasil Studi “Peran dan Partisipasi Perempuan pada Sektor Energi Terbarukan di Provinsi Maluku” memiliki rekomendasi yang ditujukan untuk Pemerintah Daerah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), NZMATES, dan Tokoh Masyarakat yang mencakup:
Comments are closed.
|
Jurnal Perempuan
terindeks di: Archives
November 2024
Categories |