Yayasan Jurnal Perempuan (YJP) bersama Yayasan Lingkar Studi Kesetaraan Aksi dan Refleksi (YLSKAR) menggelar peluncuran buku puisi To Whom It May Concern karya Yacinta Kurniasih di Joglo Celong, Salatiga pada Sabtu (31/10). Kumpulan puisi yang diterbitkan YJP Press ini merupakan buku puisi pertama Yacinta dan dilengkapi dengan sejumlah lukisan karya Dewi Candraningrum, sehingga oleh Yacinta disebut sebagai kolaborasi cinta, dukungan dan dedikasi. Perempuan yang sehari-hari menjadi staf pengajar di Universitas Monash, Australia ini dikenal suka menulis puisi tentang isu gender, seksualitas dan politik baik dalam bahasa Indonesia maupun Inggris. Puisinya sudah tersebar di sejumlah media seperti Jurnal Perempuan, Majalah Bhinneka dan Jembatan Poetry Society. Acara peluncuran dan pembacaan puisi malam itu dibuka oleh Ahmad Badawi, Ketua YLSKAR yang dilanjutkan dengan sambutan dari penulis. Yacinta mengungkapkan dia merasa sangat senang peluncuran buku puisinya dapat diselenggarakan di Indonesia karena baginya bagaimanapun separuh jiwanya tetap berada di Indonesia. Yacinta kemudian membacakan empat puisinya diantaranya Looking for Pakdhe dan The Boat and Water. Pembacaan puisi dilanjutkan oleh para hadirin diantaranya Dewi Candraningrum (Jurnal Perempuan), Ina Hunga (Universitas Kristen Satya Wacana), Tracy Wright Webster (University of Western Australia), Claudia Derichs (Universität Marburg), Eric Wilson (Monash University), dan lain-lain. Acara malam itu dihadiri oleh sejumlah mahasiswa, seniman, dan akademisi. Pembacaan puisi malam itu yang dihadiri sekitar 50 orang tersebut terasa sangat syahdu mengingat puisi-puisi Yacinta berbicara tentang peristiwa 1965, selain juga tentang pengalaman-pengalaman perempuan, seperti pengalaman perempuan sebagai objek seksual laki-laki, misalnya. Puisi Yacinta seperti diungkapkan Gadis Arivia dalam Kata Pengantar mengekspresikan protes yang kuat yang diungkapkan dalam kata-kata yang lugas. Seperti pernyataan Audre Lorde yang dikutip Gadis Arivia di kata pengantar, “For women, poetry is not a luxury. It is a vital necessity of our existence”, (“Bagi perempuan, puisi bukanlah sebuah kemewahan. Ia adalah kebutuhan yang sangat penting bagi eksistensi kami”). (Anita Dhewy) Comments are closed.
|
Jurnal Perempuan
terindeks di: Archives
November 2024
Categories |