
Lomba menulis esai untuk perempuan ini dimenangkan oleh perempuan dari berbagai daerah serta dengan tema tulisan yang beragam, 6 besar pemenang lomba sebagai berikut: 1) Lailatul Fitriyah dengan judul esai “Getting the ‘Post-Secular’ Right: Reading the Aceh Singkil Tragedy with Charles Taylor", 2) Isyfi Afiani dengan judul esai “Deconstructing Stigma in Amurwani Dwi Lestariningsih’s GERWANI: The story of Women as Political Prisoners in Platungan Camp”, 3) Juniar Laraswanda Umagapi, “The Impact of Women’s Representation in Politics and Society Towards Cultural and Religion Perspective”, 4) Resna Ria Amara, “The Case of West Java: Behind The Popularity of Indonesian Coffee, Does This Popularity Show Farmer’s Empowerment?, 5) Mustika Yundari, “The Influences of Culture and Stigma on Health Condition in Communities”, 6) Lenni Lestari, “The Reinterpretation of Gender: Inspiring Women in Modern Life”. Semua tulisan pemenang lomba menulis esai ISRSF ini dikumpulkan dalam sebuah buku Best Essays of 2015 serta mendapatkan kesempatan untuk mengajukan beasiswa di Arryman Fellows Program 2016.
Dewi Candraningrum sebagai salah satu dewan juri kompetisi ini dan juga Peminpin Redaksi Jurnal Perempuan—dalam pengantarnya untuk buku Best Essays of 2015 ISRSF—mengungkapkan bahwa semua karya-karya perempuan ini adalah kumpulan cerita yang hadir sebagai perjuangan atas ketidakadilan di Indonesia. Membaca narasi mereka seperti memasuki pengalaan perempuan-pengalaman perempuan Indonesia dan para penulis telah memperlihatkan kualitas kesetaraan. Sejarah perempuan mencerminkan perjuangan, suara dan perlawanan yang diriwayatkan perempuan. Kumpulan esai ini bergema menjadi suara-suara. (Andi Misbahul Pratiwi)