Senin (13/6), Yayasan Jurnal Perempuan mengadakan peluncuran Toeti Heraty Scholarship (THS) dan diskusi publik yang bertajuk “Pendidikan Tinggi untuk Perempuan Indonesia” melalui platform Zoom. Acara dilaksanakan selaras dengan peringatan satu tahun wafatnya Toeti Heraty Noerhadi-Roosseno. Tidak hanya berhenti pada Peluncuran THS 2022, rangkaian acraa dilanjutkan dengan peluncuran buku Dialog dengan Kematian dan Kehidupan Mikroorganisme, karya Toeti Heraty Noerhadi-Roosseno dan Indrawati Ganjar Roosheroe. Setelah Iqraa Runi (Jurnal Perempuan) selaku host dan Koordinator Toeti Heraty Scholarship 2022 memberikan pengantarnya, Abby Gina Boang Manalu (Direktur Yayasan Jurnal Perempuan) turut menambahkan sambutan bahwa program ini dipelopori karena kesejarahannya, yakni momentum berpulangnya almarhumah Toeti Heraty. Hal ini baginya juga merupakan langkah untuk menjaga, merawat, hingga meneruskan cita-cita dari beliau yang memiliki perhatian penuh dalam memajukan pendidikan, terutama bagi perempuan di Indonesia. Abby turut memandang bahwa pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk mendorong pemberdayaan mereka. Ketika perempuan diberdayakan, maka mereka tidak hanya berkembang secara akademik, tetapi juga berpengaruh pada bagaimana mereka dapat melakukan transformasi sosial.
Seleksi yang melibatkan Prof. Dr. Gadis Arivia Effendi, Dr. Karlina Supelli, Prof. Dr Musdah Mulia, Prof. Dr Sulistyoawati Irianto, dan Abby Gina Boang Manalu, M.Hum tersebut, berhasil menyaring 9 penerima beasiswa. Dr. Darwin Cyril Noerhadi (Dewan Pembina dan Pengawas Yayasan Jurnal Perempuan), melalui sambutannya menyampaikan bahwa para kandidat terpilih memiliki kedalaman pada bidangnya masing-masing. Ia menambahkan bahwa tim seleksi THS 2022 sangat terinspirasi dengan pengalaman hidup para penerima beasiswa. Pada akhir dari sambutannya, Dr. Darwin Cyril Noerhadi meresmikan 9 nama penerima beasiswa Toeti Heraty Scholarship 2022.Mereka adalah Kadek Ayu Ariningsih, Wanda Roxanne Ratu P., Seli Muna Ardiani, Alfiyah, Rizki Alya Putri R., Esa Geniusa Religiswa M., Nurma Yulia L., Ni Putu Putri Wahyu Cahyani, dan Ayom Mratita Purbandani. Seli Muna Ardiani selaku perwakilan penerima beasiswa menyampaikan bahwa “Apa yang dilakukan oleh jurnal perempuan, dampak yang dibuat adalah napas yang harus dijaga, khususnya bagi kami yang berasal dari daerah-daerah yang sulit sekali mengakses pengetahuan tentang feminisme”. Rangkaian acara dilanjutkan dengan diskusi publik bertajuk “Pendidikan Tinggi untuk Perempuan Indonesia”, yang diisi oleh Dr. Karlina Supelli. Karlina menyoroti beberapa data yang menunjukkan bahwa tingkat partisipasi perempuan dalam pendidikan lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Namun, terdapat hal penting yang masih menjadi ironi pada perempuan. Terlepas dari persentase perempuan yang tamat perguruan tinggi, representasi mereka pada lingkungan kerja tidak mencerminkan suatu proporsionalitas. Karlina menambahkan, “Perempuan tentu bebas memilih antara bekerja ataupun tidak, tetapi terdapat faktor budaya, sosial, dan pertimbangan politik”. Pendidikan dalam konteks ini kemudian menjadi penting, terutama sebagai pemicu perempuan untuk menjadi agen perubahan yang dapat berpikir secara independen tanpa terkekang oleh apapun. Karlina juga turut mengungkap bahwa perempuan sangat penting untuk dilibatkan dalam bidang sains, teknologi, engineering, art, dan matematika. Menurutnya bidang satu ini sangat menyangkut hidup dan mati seseorang. Sehingga, dibutuhkan lebih banyak perempuan dan laki-laki yang bersedia berpikir dengan perspektif gender untuk masuk ke persoalan tersebut. Pada penghujung acara, terdapat peluncuran buku karya Toeti Heraty Noerhadi-Roosseno dan Indrawati Ganjar Roosheroe Dialog dengan Kematian dan Kehidupan Mikroorganisme. Satrya Brodjonegoro (Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia – AIPI) pada sambutannya menyampaikan bahwa, “Karya ini sebagai wujud pengabdian kepada kemanusiaan melalui ilmu pengetahuan yang ditekuni tanpa henti”. Tri Agung (Penerbit Buku Kompas) turut memberikan sambutannya melalui pemaknaan atas term kematian yang digunakan dalam judul buku ini. Baginya, kematian orang lain bukan hanya fisik, tetapi juga ide, karir, hingga pendidikan. (Ni Putu Putri Wahyu Cahyani) Comments are closed.
|
Jurnal Perempuan
terindeks di: Archives
November 2024
Categories |