
Peserta workshop berjumlah 18 orang yang berasal dari berbagai kalangan, di antaranya mahasiswa, jurnalis, lembaga swadaya masyarakat juga umum. Kegiatanworkshop diawali dengan pengenalan YJP oleh Deedee Achriani selaku Direktur Pengembangan YJP. Acara utama berupa kelas kepenulisan dengan pengajar sekretaris redaksi Jurnal Perempuan, Anita Dhewy, berlangsung setelahnya.
Materi yang diberikan adalah konsep penulisan berita berperspektif feminis, telaah dan diskusi atas judul-judul berita yang mendominasi karakter pemberitaan media massa kita, serta praktik penulisan berita berperspektif feminis. Dalam diskusi, diambil contoh judul dan materi berita "Wanita Cantik Dibunuh, Mayatnya Dibuang ke Sumur". Penambahan kata 'cantik' merupakan indikasi adanya hierarki gender dalam lingkungan sosial yang kerap dimunculkan di media. Contoh berita tersebut menunjukkan karakter pemberitaan yang cenderung bias, terutama menyangkut isu perempuan. Seorang jurnalis atau penulis yang memiliki kepekaan gender yang baik, akan berpijak pada fakta yang berangkat dari kondisi sosial yang tidak adil untuk menggali objektivitas berita.
Anita Dhewy memberikan tiga langkah penting untuk meliput dan menulis isu-isu perempuan dan minoritas seksual. Pertama, hindari pertanyaan bias kepada narasumber. Kedua, jika narasumber memberikan pernyataan bias, tanyakan lebih jauh apa yang ia maksud. Terakhir, harus berhati-hati dalam pemilihan kata dan istilah. (Nataresmi)