Erni dan Upaya Penyelamatan Satwa Liar
Setiap makhluk hidup di muka bumi ini penting keberadaannya dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Hutan, satwa liar, dan juga manusia saling berkaitan
karena masing-masing memiliki fungsi dan peran yang penting dalam menjaga keseimbangan. Erni Suyanti Musabine, seorang dokter hewan perempuan berusia
37 tahun adalah satu dari sedikit dokter yang memiliki komitmen besar dengan perannya dalam penyelamatan satwa liar di Sumatera terutama Bengkulu. Erni
kerap kali keluar masuk rimba belantara, dan pedalaman hutan untuk menyelamatkan satwa liar dan buas yang tengah terluka.
Tak hanya medan yang berat seperti rimba belantara yang harus ditempuh ketika harus menyelamatkan satwa liar yang terluka, namun juga terbatasnya fasilitas
medis yang ada menjadi sebuah hambatan yang besar. Tapi Erni tidak sedikitpun gentar dengan komitmennya dalam menyelamatkan satwa-satwa liar itu.
Meskipun, dalam upaya penyelamatan satwa liar di tengah hutan belantara, tanggung jawab Erni tidak semata mengupayakan keselamatan hewan-hewan yang menjadi pasiennya, namun Erni juga harus bertanggung jawab atas nyawanya dan para petugas penyelamatan yang berada di bawah kendalinya. Hal tersebut membuat jenis pekerjaan seperti ini tidak populer dan hanya sedikit peminatnya.Erni mengungakapkan bahwa kelangsungan hidup satwa liar sangat tergantung
pada manusia. Sehingga, manusia mestinya memiliki kesadaran untuk memikul tanggung jawab tersebut. Dan Erni adalah seorang perempuan dan satu dari
segelintir dokter hewan yang memikul tanggung jawab penyelamatan satwa liar itu sebagai seorang manusia yang berkesadaran.
Hutan tidak semata menjadi dunia perburuan dan perambahan, tempat kejantanan dimanifestasikan. Hutan adalah sebuah saksi betapa femininitas dimanifestasikan dalam bentuk kepedulian dan kelembutan seperti yang dilakukan Erni sebagai dokter satwa langka, dengan tangan dan kemampuannya, melakukan penyelamatan terhadap satwa liar yang membutuhkan tangan manusia untuk melanjutkan perannya: hidup di hutan, alam bebas, dan menjaga keseimbangan ekosistem.
(Ditulis oleh Khanifah, disarikan dari Kompas Senin, 10 September 2012)