Tingginya Angka HIV/ AIDS Dikalangan Ibu Rumah Tangga
Penularan HIV/AIDS di Indonesia akhir-akhir ini mulai bergeser dari kelompok rentan ke kelompok risiko rendah, seperti ibu rumah tangga dan bayi. Kasus-kasus baru HIV/AIDS ini bermunculan di sejumlah daerah di Indonesia, seperti di Bandar Lampung dari total 198 kasus baru HIV/AIDS, 40 persen atau 84 kasus berasal dari kelompok ibu rumah tangga. Temuan serupa juga terjadi di Madiun, Jawa Timur dan Cirebon, Jawa Barat. Kondisi seperti ini sangat mengkhawatirkan bagi kaum ibu di Indonesia.
Karena ibu yang terjangkit HIV/AIDS berisiko menularkan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh itu ke bayinya, di Cirebon sejak tahun 2004 dijumpai 14 kasus penularan HIV/AIDS dari ibu kepada anaknya. Kebanyakkan ibu yang mengandung itu tidak menyadari bahwa dirinya terinfeksi virus HIV/AIDS, maka mereka khususnya yang hamil yang memiliki riwayat berisiko tinggi terkena HIV/ AIDS, disarankan mengikuti tes di masa kehamilan. Jika diidentifikasi sejak dini dilakukan maka ibu dan bayinya akan bisa ditangani.
Untuk menekan jumlah penderita HIV/AIDS ini, mulai tahun 2013 di setiap PUSKESMAS di kota Cirebon dilengkapi sarana pemeriksaan voluntary counseling and testing (VCT) hal ini dimaksudkan untuk mendeteksi dini kesehatan ibu hamil dan risiko penularannya pada calon anaknya. Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bandar Lampung juga akhir-akhir ini gencar melakukan sosialisasi, kampanye pencegahan, dan tes HIV/AIDS bagi kalangan rumah tangga, khususnya para ibu. Selain deteksi dini, faktor pencegahan melalui aktivitas seks yang aman juga menjadi hal yang paling penting untuk mencegah bertambahnya penderita HIV/AIDS di Indonesia.
(Disarikan oleh Hasan Ramadhan dari harian Kompas, Rabu 4 Desember 2013)
Jurnal Perempuan memiliki Bundel Kliping setiap bulan dari berbagai surat kabar. Kliping ini berisi tentang isu-isu perempuan yang telah kami kategorisasi. Apabila Anda berminat dengan Kliping kami silakan hubungi: [email protected] atau 021 – 8370 2005
Karena ibu yang terjangkit HIV/AIDS berisiko menularkan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh itu ke bayinya, di Cirebon sejak tahun 2004 dijumpai 14 kasus penularan HIV/AIDS dari ibu kepada anaknya. Kebanyakkan ibu yang mengandung itu tidak menyadari bahwa dirinya terinfeksi virus HIV/AIDS, maka mereka khususnya yang hamil yang memiliki riwayat berisiko tinggi terkena HIV/ AIDS, disarankan mengikuti tes di masa kehamilan. Jika diidentifikasi sejak dini dilakukan maka ibu dan bayinya akan bisa ditangani.
Untuk menekan jumlah penderita HIV/AIDS ini, mulai tahun 2013 di setiap PUSKESMAS di kota Cirebon dilengkapi sarana pemeriksaan voluntary counseling and testing (VCT) hal ini dimaksudkan untuk mendeteksi dini kesehatan ibu hamil dan risiko penularannya pada calon anaknya. Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bandar Lampung juga akhir-akhir ini gencar melakukan sosialisasi, kampanye pencegahan, dan tes HIV/AIDS bagi kalangan rumah tangga, khususnya para ibu. Selain deteksi dini, faktor pencegahan melalui aktivitas seks yang aman juga menjadi hal yang paling penting untuk mencegah bertambahnya penderita HIV/AIDS di Indonesia.
(Disarikan oleh Hasan Ramadhan dari harian Kompas, Rabu 4 Desember 2013)
Jurnal Perempuan memiliki Bundel Kliping setiap bulan dari berbagai surat kabar. Kliping ini berisi tentang isu-isu perempuan yang telah kami kategorisasi. Apabila Anda berminat dengan Kliping kami silakan hubungi: [email protected] atau 021 – 8370 2005