Jurnal Perempuan
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
    • Rilis JP
  • Jurnal Perempuan
    • Indonesian Feminist Journal
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Podcast JP
    • Radio JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
    • Biodata Penerima Beasiswa 2024
    • Biodata Penerima Beasiswa 2025

Meningkatknya Angka Pernikahan Dini di Perkotaan

Picture
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan khawatir karena terjadi peningkatan pernikahan usia dini di perkotaan. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, perempuan usia 15-19 tahun yang menikah di perkotaan meningkat jadi 32%. Bila dibandingkan dengan lima tahun lalu, persentase pernikahan dini di perkotaan 26% dari total populasi kelompok usia tersebut. Fenomena ini justru berbanding terbalik dengan yang terjadi di pedesaan, dimana pada tahun 2012 yang lalu angka pernikahan dini menurun menjadi 58% jika dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya yang mencapai angka 61% demikian diungkapkan oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Fasli Jalal.

Fasli Jalal juga menyatakan bahwa mayoritas pernikahan usia muda biasanya akan berujung pada perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, dan banyak lagi permasalahan lainnya. Pernikahan dini juga turut menjadi faktor penyumbang tinggi angka kematian ibu akibat persalinan yang terlalu muda. Berkaca dari masalah ini, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Fasli Jalal, memandang perlunya sosialisasi yang lebih intens lagi tentang Penundaan Usia Perkawinan (PUP) pada remaja di perkotaan ataupun pedesaan. Permasalahan remaja masa kini bukan hanya pada pernikahan dini saja, tetapi juga meningkatnya kecenderungan seks pranikah.

Meningkatnya angka seks pranikah juga menyumbangkan angka kehamilan yang tinggi pada kelompok remaja perempuan usia 15-19 tahun, usia yang sangat rentan untuk seorang perempuan mengandung atau melahirkan. Karena melahirkan atau melakukan proses persalinan dibawah usia 20 sangatlah membahayakan bagi seorang perempuan, karena di masa itu tingkat emosionalnya masih labil dan organ reproduksinya juga belum kuat untuk melahirkan. Ini juga yang menjadi penyebab tingginya angka kematian ibu saat melahirkan. Disinilah peran serta orang tua dan juga masyarakat sangat diperlukan untuk menekan angka pernikahan diusia dini, para remaja juga juga diharapkan dapat merencanakan masa depan mereka dengan baik sebelum melangsungkan pernikahan.

(Disarikan oleh Hasan Ramadhan dari Media Indonesia, Sabtu 7 Desember 2013)

Jurnal Perempuan memiliki Bundel Kliping setiap bulan dari berbagai surat kabar. Kliping ini berisi tentang isu-isu perempuan yang telah kami kategorisasi. Apabila Anda berminat dengan Kliping kami silakan hubungi: [email protected] atau 021 – 8370 2005




Yayasan Jurnal Perempuan| Alamanda Tower, 25th Floor | Jl. T.B. Simatupang Kav. 23-24 Jakarta 12430 | Telp. +62 21 2965 7992 Fax. +62 21 2927 7888 | [email protected]
  • TENTANG KAMI
    • Profil
    • Kontak
    • Laporan Tahunan
    • Demo Suara Ibu Peduli
    • Rilis JP
  • Jurnal Perempuan
    • Indonesian Feminist Journal
    • Kirim Tulisan
  • YJP PRESS
    • Buku Seri YJP Press
  • KAFFE
  • Podcast JP
    • Radio JP
  • Sahabat JP
    • Daftar Nama SJP
    • International Friends of JP
    • Blog SJP
    • Gathering SJP
  • Wacana Feminis
    • Tokoh Feminis
    • Cerpen/Puisi Feminis
  • Warta Feminis
  • Warung JP
    • Category
    • Daftar Toko Buku
  • Toeti Heraty Scholarship
    • Biodata Penerima Beasiswa 2022
    • Biodata Penerima Beasiswa 2023
    • Biodata Penerima Beasiswa 2024
    • Biodata Penerima Beasiswa 2025